hampir pukul 11 malam.
taehyung berdiri di ruang tamu, baru saja pulang dianter hoseok setelah malming yang gak sesuai ekspektasi tadi. dia jalan ke kamar, sambil mikir kejadian di cafe.
waktu dia balik dari pesen minum, hoseok sama jungkook lagi berantem, ada satu pengunjung yang melerai mereka. yang lain, nonton. bayangin gimana malunya taehyung yang nyamperin sambil bantu melerai.
setelahnya, jungkook ditahan lisa mingyu, sementara hoseok anteng sama taehyung. gak ada yang ngaku kenapa mereka berantem.
bahkan waktu di perjalanan pulang sambil ngobatin lukanya hoseok, hoseok sama sekali nggak jawab kenapa dia berantem.
bukan kegeeran, tapi taehyung merasa bersalah kalau mereka berantem karena dia. dan, tentu saja, selama di perjalanan pulang, taehyung mikir gimana keadaan jungkook. laki-laki itu gak telaten kalau ngurus diri sendiri, apalagi ngobatin luka.
jadi waktu di kamar, taehyung bukannya tidur, malah ganti ambil hoodie dan masukin beberapa kapas, obat luka, dan plester ke saku hoodienya. gak peduli sama badannya yang sedikit gak enak, dan perutnya gak nyaman. serta, dia nelfon namjoon buat minta alamat apartemennya jungkook buat disamperin, karena dia yakin jungkook gak bakal jawab kalau dia nanya alamat langsung.
"taehyung mau kemana lagi?" tanya mamanya yang mergokin si anak udah ambil helm dan kunci motor.
"jungkook mah, gawat." tanpa noleh ke mamanya, taehyung segera keluar dan tutup pintu.
|
|agak menyesal, juga ragu waktu dia berada di depan pintu apartemen di lantai 3. taehyung mastiin lagi alamatnya bener. gak lucu kan kalau dia mencet bel apartemen orang di jam 11 malam?
kalau dia belum pulang gimana?
kalau temen-temennya ada di dalem gimana?
taehyung buang semua pikiran keraguannya. dia ambil nafas, dihembuskan perlahan. lalu mencet bel apartemennya, dua kali.
dan dia gak tau harus lega apa harus pulang aja waktu jungkook buka pintu. seperti orang yang abis berantem biasanya, mukanya biru-biru, dan ada darah di sudut bibir.
"kenapa ke sini?" tanya jungkook tanpa basa-basi.
"g—gue.. gue— mau—"
"masuk." jungkook buka pintu lebih lebar. gak enak, kan hampir tengah malem ngobrol di luar? dia juga agak heran bisa-bisanya jam segitu taehyung ada di depan apartemen.
taehyung jalan dengan kikuk, lalu ngikutin jungkook yang duduk di sofa ruang tengah. gak mau salah fokus ke apartemen jungkook karena—
kayaknya jungkook bisa ngurus rumah dengan baik.
"jadi?"
taehyung telan ludahnya. "gue mau minta maaf, soal kejadian tadi. meskipun gue gak tau penyebabnya apa, tapi gue juga minta maafin bang hoseok juga. kalau misal kita gak gabung tadi, pasti gak bakal begitu.."
"bukan salah lo." jungkook mengalihkan pandangan. ngeliatin taehyung duduk manis, pakai hoodie kegedean sambil bicara pelan itu bikin dia gemes sendiri.
"tetep, gue mau minta maaf."
"ya udah. terus?"
"terus apa..?" taehyung jadi ikutan bingung. yang tadinya nunduk, sekarang natap jungkook dengan mata bulat serta ekspresi kebingungan.
jungkook hela nafas, "lo mau minta maaf aja?"
"o—oh uhm.." taehyung remas kuat jari-jarinya yang tenggelam di lengan hoodie. "i—itu, muka lo.."
KAMU SEDANG MEMBACA
kejar - kookv [sequel dari chase]
Fanfictionngejar jungkook itu ternyata susah. laki-laki yang sudah berubah sekarang. gara-gara sakit hati, yang mana tak lain disebabkan oleh taehyung sendiri. sekarang, taehyung ngerti gimana susahnya dapetin orang. tapi dia malu. gengsi mau dapetin jungkook...