kim taehyung beneran polos apa bego, sih?
jungkook berdecak. dia cepet-cepet nyelesain makan siangnya, lalu pamitan ke temen makan siang buat nyamperin taehyung.
dari awal makan, dia udah merhatiin taehyung sama hoseok di meja lain. sebenernya dia gak masalah lihat taehyung duduk sama siapa aja.
yang masalah adalah, dia nonton taehyung yang lagi merasa gak nyaman karena hoseok.
jungkook gak tau apa yang mereka bicarakan, tapi dia bisa liat gerak-gerik taehyung. waktu hoseok pindah duduk di sebelahnya, taehyung agak menjauh.
waktu hoseok pegang tangannya, dia cuma ketawa, ketawa yang dibuat-buat. waktu hoseok pegang-pegang rambut bahkan deket ke telinganya, taehyung cuma diem gak melawan, meskipun wajahnya bilang kalau dia pengen menjauh dari hoseok.
bahkan, beberapa orang di belakang jungkook mulai ngomongin yang nggak-nggak soal mereka.
jadi jungkook pun gak betah, dia langsung nyamperin dan duduk di depan mereka.
"jung?" taehyung natap dengan heran. entah ada yang tau atau nggak, dia bernafas lega.
jungkook tersenyum kecil, ngeliat taehyung yang lagi duduk manis di depan laptopnya. "dari jauh lo kelihatan manis, jadi pengen lihat lebih deket biar makin manis."
"hah..?" dapat respon bingung dari taehyung, meskipun jantungnya udah gak karuan sekarang.
beda sama hoseok, yang justru ketawa sinis sambil matiin rokoknya. "jadi lo bercanda soal itu?"
"taehyung, gue boleh main ke rumah lo nanti malem?"
"eh???"
"gue tanya ke lo," hoseok menatap lekat ke jungkook.
yang juga dibalas tatapan oleh jungkook, "gue lagi ngomong sama taehyung. jangan potong dulu, bisa?"
hoseok ngeraih ranselnya, berdiri dari sana cepat-cepat. "gue duluan, taehyung."
setelah lihat hoseok pergi tanpa bisa nyusul, taehyung pun noleh lagi ke jungkook yang menurutnya benar-benar aneh. "ada apa sih?? lo sama bang hoseok kenapa?"
"gue juga gak tau." jungkook angkat bahu sekilas, natap taehyung di depannya dengan lekat sebelum bilang, "gue serius, nanti malem gue mau ke rumah lo. bukan maksud gimana, anggap aja kedatangan gue sebagai temen. gue perlu bicara."
dengan begitu, jungkook pun berdiri dan berjalan pergi, seolah-olah gak peduli sama taehyung yang keheranan.
|
|"jadi?"
"jadi apa?" jungkook lirik sekilas abangnya, sambil sibuk nyiapin gelas untuk pelanggan.
namjoon, yang berdiri bersandar di belakangnya sambil lipat tangan di depan dada, cuma hela nafas pelan. "lihat mukamu, babak belur. tadi gue ke kampus liat hoseok juga gitu. cuma pengen tau apa yang bikin kalian berantem "
"dia cuma kasar, gue gak betah pengen nonjok."
"terus kenapa malem itu taehyung repot-repot nelfon gue buat nanya alamat apartemen lo?"
jungkook noleh ke abangnya, ngasih tatapan marah. "oh, lo ya yang ngasih tau alamat gue? udah gue bilang jangan dikasih tau siapa-siapa!"
"siapa tau, kedatangan taehyung bawa kebaikan buat lo."
"kebaikan apanya," jungkook menggumam. lalu berjalan ke kasir buat nerima pesanan pelanggan sebelum sibuk nyiapin lagi. "yang ada gue malah makin kepikiran."
"lo berdua masih saling mau. lo, sama taehyung."
"gue gak pernah bilang gitu."
namjoon lihatin adiknya yang pergi buat ngantar minuman, dia geleng pelan. "sikap lo yang bilang gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
kejar - kookv [sequel dari chase]
Fanfictionngejar jungkook itu ternyata susah. laki-laki yang sudah berubah sekarang. gara-gara sakit hati, yang mana tak lain disebabkan oleh taehyung sendiri. sekarang, taehyung ngerti gimana susahnya dapetin orang. tapi dia malu. gengsi mau dapetin jungkook...