"Lita,wajahnya mirip dengan mu"Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di telinga yeri dan membuat kepalanya sakit entah kenapa
Apa lagi nama itu yang paling menambah sakit di kepala yeri bertambah
Yeri sudah berada di rumahnya,lebih tepatnya di dalam kamarnya,duduk disamping kasur,ia sedang menunggu unnienya yang katanya sudah menyelesaikan kuliahnya yang akan pulang dari luar negeri dan sampai di rumah malam ini
Dia terus memikirkan cerita yang lisa ceritakan padanya,serta merasakan keganjalan pada cerita itu,Semakin ia memaksa berfikir kepalanya semakin berdenyut
Yeri segera mengambil obat yang berada di dalam laci dan menelannya tanpa air,perlahan sakit di kepalanya mulai hilang
Ia melamun dan tidak menyadari kalau unnienya sudah berada tepat di samping nya
"Hai adik unnie"
Panggilan itu membuyarkan lamunan yeri,ia menoleh ke samping,kemudian tersenyum dan langsung memeluk unnienya yang sangat ia rindukan
"Irene unnie,bogosipeoyo"ucap yeri yang tidak mau melepaskan pelukannya
Irene yang mendengar itu pun tersenyum dan membalas pelukan adik satu-satunya ini,ia juga sangat senang bisa memeluk adikknya lagi
"Unnie tau kau merindukan unnie,tapi bisa kau tidak terlalu erat memeluknya?"memang yeri sangat erat memeluk irene,seakan tidak mau lagi irene pergi
"Hehe,uuhh aku sangat sangat merindukan mu unnie,biarkan seperti ini dulu"ucap yeri yang tak mau melepaskan pelukannya
"Tetapi jangan terlalu erat,unnie merasa sesak"ucap irene
Yeri yang mendengar itu pun sedikit melonggarkan pelukannya
"Kau sedang sakit?"tanya irene yang tiba-tiba
"Ani,wae?"jawab yeri
"Tadi unnie tidak sengaja melihat mu meminum obat,apa yang sakit hm?"tanya irena dengan sangat khawatir
"Aah itu kepala ku tiba tiba sakit saat memikirkan sesuatu,jadi aku meminum nya"jawab yeri jujur
Irene yang mendengar itu pun terpaksa langsung melepas pelukan mereka,ia menjadi sangat khawatir setelah mendengar jawaban dari yeri
"Kau memikirkan apa sampai membuat kepalamu sakit ?"
"Aku memik-"ucapan yeri terpotong dengan teriakan ibunya dari lantai bawah
"Irene,ayo turun kita makan malam,ajak yeri juga"
"Nde eomma"jawab irene berteriak
"Kajja kita makan dulu"
-----
"Eomma"
Ini sudah pukul jam 10 malam,beberapa hari ibu lisa tidak berada di rumah,dan malam ini lisa dikagetkan dengan kedatangan ibunya yang dalam keadaan mabuk
Pakaian yang acak-acakan serta bau alkohol yang membuat hidung lisa sakit.ia sangat tidak menyukai bau alkohol
"E-eomma,kenapa kau jadi begini?"suara lisa hampir tidak terdengar oleh ibunya.ia segera menahan ibunya yang hampir saja jatuh menabrak meja
"Lisaa"
Lisa termenung mendengar suara lembut ibunya,setelah sekian lama ia tidak lagi mendengar ibunya memanggil namanya dengan lembut
"Hmm"seakan ada yang menahan ditenggorokannya.Lisa tidak bisa berkata apa apa,ia sangat senang mendengar suara lembut ibunya,tetapi ia merasa sedih melihat penampilan ibunya saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa Manoban
Random"Aku sudah menganggap mu sebagai adikku,aku mohon jangan membohongi ku" jisoo "Lisa-ya,ku mohon jangan berpura-pura kuat di depan kami" Jennie "Aku sahabat mu,ayolah bercerita kepada ku,aku siap mendengarkan" Rose "Mianhae" Lisa "Bogosipeoyo"----