13

2.6K 205 10
                                    

Lisa sudah selesai mengganti pakaian nya,keluar dari kamarnya menghampiri jennie yang kini telah melihat-lihat foto-foto lisa.

"Kau imut sekali lisa-ya"ucap jennie memegang bingkai foto yang berada di ruang tamu rumah lisa.

"Apa lisa mempunyai adik?"Batin Jennie.Ia tidak sengaja melihat satu lembar foto yang di lipat ke belakang,di foto tersebut memperlihatkan lisa yang memangku seorang anak kecil yang tak kalah imut.

"Jennie unnie?"Jennie tersadar dari lamunannya saat lisa memegang bahunya.

"Kau baik-baik saja unnie?"tanya lisa

"Kau mempunyai adik lisa?"Lisa yang mendengar pertanyaan jennie terkejut.Ia memang tidak pernah bercerita soal adikknya kepada ketiga sahabat nya.Tapi anehnya kemarin saat yeri bertanya lisa langsung menjawabnya.

Lisa hanya mengangguk menjawab pertanyaan jennie.

Jennie membuang nafasnya pelan"Kenapa kau tidak pernah cerita?apa kami masih asing di mata mu?"

"Aniya unnie,lagi pula adikku sudah meninggal,aku tidak mau bersedih lagi, makanya aku tak bercerita kepada kalian,mianhae".

Mendengar penjelasan lisa,Jennie pun mengerti.Ia tak mau semakin membuat lisa tertekan dengan keadaannya yang sekarang ini.

"Arraseo,ayo ke rumah sakit"

"Emm aku akan pergi dulu unnie,kalau unnie mau ke rumah sakit duluan lah,aku akan menyusul"

"Kau mau kemana lagi?"

------

Jennie tidak tau di rumah siapa ini,ia hanya mengikuti kemana pun lisa pergi.

Tok tok tok

Pintu terbuka menampilkan yeri yang masih memakai baju sekolahnya.

"Lisa unnie?"

"Ahh ternyata rumah anak itu"batin jennie

"Dimana unnie mu?"tanya lisa dengan nada dingin.

"Dia ada di dal--"ucapan yeri terpotong dengan irene yang datang menyuruhnya untuk segera mengganti baju.

"Yeri ganti baju mu cepat,kau ini kebiasaan"

Lisa menatap datar kepada irene yang berada dibelakang yeri,ia belum menyadari keberadaan lisa di depannya.

"Irene unnie?"

Irene yang mendengar namanya pun menoleh melihat jennie yang tepat berada di samping lisa.

-----

"Kau mengenalnya unnie?"tanya lisa berbisik ke jennie

Mereka sudah masuk ke dalam rumah yeri,duduk di sofa ruang tamu.

"Eoh,dia sepupuku,kami sudah lama tidak bertemu"

Tentu saja lisa terkejut mendengar nya,dunia sangat sempit,pikirnya.

"Jadi kenapa kau mencari ku lisa?"Irene duduk di sofa setelah mengantar yeri untuk masuk ke kamarnya.

"Apa ka--"belum sempat lisa berkata handphone jennie berbunyi tanda bahwa ada yang menelepon.

Jennie mengambil handphonenya yang berada di tasnya,melihat nama jisoo yang tertera disitu.

"Aku akan mengangkat telepon dulu"Ia beranjak keluar rumah tersebut untuk mengangkat telepon dari jisoo.

Tersisa Lisa dan irene di ruang tamu itu."Aku yang menabrak ayahmu"

Nafas lisa tertahan mendengar ucapan irene,dia bahkan belum bertanya,tapi irene sudah mengakuinya.

"Aku sengaja"

Lisa berdiri,"KENAPA KAU MELAKUKAN ITU?"Emosinya sudah tak bisa lisa tahan sehingga ia berteriak.

"Yak,diamlah,yeri akan mendengar nya"

Lisa mengerutkan keningnya,"aku akan melaporkan mu ke polisi".Dilangkah kedua lisa berhenti mendengar ucapan irene.

"Apa kau tega kepada yeri melihat unnienya di penjara?"Lisa tidak habis pikir,bagaimana bisa irene berkata seperti itu,jelas-jelas katanya tadi ia sengaja menabrak ayah lisa.

Lisa melihat irene"Aku tidak peduli"ujarnya dengan wajah dingin.

Irene yang mendengar itu pun terpancing emosi.Ia mengambil vas bunga yang berada di atas meja kemudian melempar ke arah lisa.

Lisa mencoba untuk menghindar,tapi terlambat.vas bunga tersebut mendarat pecah tepat di kepala lisa.

"Akhhh"Lisa terjatuh di lantai putih itu dengan memegangi kepalanya.

"Jangan coba-coba bermain dengan ku"ujar irene memegang kuat rahang lisa.

"LISA"

Jennie yang baru masuk dikejutkan dengan keadaan lisa yang mengeluarkan darah banyak dari kepalanya.

Hendak ingin menghampiri tapi tiba-tiba jennie merasakan sesuatu menusuk punggungnya,kemudian semuanya menjadi gelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jisoo dan rose sedang berjalan kembali menuju ruangan ayah lisa.

"apa kata jennie unnie?"tanya rose yang sedang membawa beberapa kantong plastik yang berisikan makanan untuk ibu lisa.

"Mereka ada di rumah yeri".Setelah mengatakan itu jisoo tiba-tiba berhenti sehingga rose juga ikut berhenti.

"Ada apa unnie?"tanya rose bingung

"Perasaanku tiba-tiba tidak enak"Setelah menelepon jennie perasaannya menjadi tidak enak.

Rose tiba-tiba melemas,sedari tadi perasaan tidak enak ini juga belum menghilang.

"Apa kita pergi ke rumah yeri saja unnie?"

Jisoo kembali melangkahkan kakinya,"Tapi lisa menyuruh kita untuk menjaga ibunya"

"Biar aku saja yang kesana untuk memastikan kondisi mereka unnie"Rose menyamakan langkahnya.

Jisoo kembali berhenti,membuat rose yang terburu-buru pun menabraknya.

"Aishh,unnie kalau mau berhenti bilang-bilang dong"

"Yakk,kau yang menabrak ku kenapa kau yang marah,lagi pula aku tidak akan membiarkan mu pergi sendirian kesana".

Rose diam.Bukan karena perkataan jisoo."Unnie,Lisa dan jennie unnie pergi ke rumah yeri untuk apa?"

------

✌️✌️❤
Terlalu beratkah untuk kalian memencet tombol votenya?

Lalisa ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang