10

2.6K 203 7
                                    

Sudah terhitung 2 minggu semenjak lisa diperkenalkan yeri kepada irene,semuanya menjadi berubah.

Mulai dari yeri yang menjauh dari lisa saat pulang sekolah,tetapi saat disekolah yeri tetap menyapa lisa, berbicara dan lain-lain.

Bahkan yeri sudah jarang...ah ralat sudah tidak pernah bermain ke rumah lisa atau sekedar mengajak lisa untuk belajar bersama.

Bahkan pada saat itu di rumah yeri,irene menyuruh lisa untuk segera pulang dengan alasan dia akan mengajak yeri ke mall.sejak itu yeri dan lisa menjadi jauh tetapi saat di sekolah mereka tetap bersama.

Mengenai perkataan ibunya,lisa sudah tidak memikirkannya, menurut nya itu tidak mungkin.Tapi,setelah malam itu ibunya menjadi lebih lembut kepada lisa.bahkan,sebelum pergi ke sekolah lisa selalu sarapan bersama ibunya.Ia senang ibunya sudah tak kasar padanya.

Apa kalian bertanya-tanya dimana ayah lisa?

Ayahnya sudah lama tidak pulang ke rumah.Lisa menjadi khawatir,tetapi dengan begini lisa tidak mendapat luka di tubuhnya.Tapi tetap saja sebagai anak,lisa khawatir pada ayahnya.

"Eem eomma,apa kau tau dimana appa?"

Pagi ini lisa sudah duduk dimeja makan, memperhatikan ibunya yang sedang mengoleskan selai cokelat di roti dan memberikan kepada lisa.

"Makanlah cepat,eomma akan pergi,kau belajarlah yang baik ya"ibu lisa mencium kening lisa kemudian pergi meninggalkan lisa yang terpaksa harus sarapan sendiri.

Begitulah perubahan ibunya,sangat drastis bukan?tetapi lisa merasa senang,walaupun dia masih penasaran kenapa tiba-tiba ibunya berubah.

"Selalu saja eomma tidak menjawab pertanyaan ku"lisa membuang nafasnya kasar.Ia sudah berapa kali bertanya kepada ibunya tentang kabar ayahnya,tapi ibunya selalu mengubah pembicaraan seperti tadi.
.
.
.
.
.

Lisa berjalan memasuki gerbang sekolahnya.

Pagi ini lisa datang lebih awal, buktinya keadaan sekolah masih sangat sepi,baru beberapa siswa yang memasuki pekarangan sekolah.

Saat hampir sampai di gerbang,lisa melihat yeri turun dari mobilnya.Berjalan memasuki gerbang,hendak menyapa tetapi ia urungkan karena yeri melewati nya begitu saja.

"Ada apa dengannya?"batin lisa

Tidak mau terlalu memikirkan itu,lisa kembali berjalan memasuki sekolah.Pergi ke kelasnya,mungkin ia akan bertanya kepada yeri.

"Ini tidak bisa dibiarkan"batin seseorang
.
.
.
.

Saat memasuki kelas,lisa dapat melihat yeri duduk di bangkunya dengan membaca buku.Ia belum melihat rose, dikelasnya baru ada lisa,yeri dan lima teman kelasnya.

Lisa menghampiri yeri, kemudian menduduki bangku yang masih kosong didepan yeri.

"Yeri-ah,kau baik-baik saja?"

Yeri yang mendengarnya mengangkat kepala melihat lisa kemudian menutup buku yang sedang ia baca.

"Eoh,memangnya kenapa?"Tanya yeri yang memperlihatkan senyumnya.

"YAKK,kau jelas-jelas tadi tidak menyapaku di gerbang,dengan mudahnya melewatiku begitu saja,kau membuatku bingung,aku sempat berpikir berbuat salah kepadamu,Aishh".

Lisa tidak habis pikir, bisa-bisanya yeri bertanya seperti itu kepadanya.

Wajah yeri berubah menjadi murung setelah mendengar perkataan lisa.Ia juga merasa bersalah.

Lisa yang terus mengoceh tidak menyadari jika yeri sudah menunduk dengan air matanya yang sedikit lagi akan jatuh.

"Mianhae"

Lalisa ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang