15

2.9K 222 11
                                    

Irene tertawa mendengarnya,"aku tidak akan melepaskan semudah itu kim jennie".Ia beralih melihat lisa,"Apa kau penasaran lisa,mau ku ceritakan kenapa aku memendam rasa benci kepada keluargamu?"

Lisa berusaha untuk duduk di lantai dingin itu,ia semakin penasaran dengan apa yang ingin irene ceritakan.

Jennie mulai geram,saat ini yang jennie butuhkan adalah pertolongan dari siapapun,ia sungguh khawatir dengan kondisi lisa yang sudah mengeluarkan darah cukup banyak.

"Kau tau,pria yang terbaring dirumah sakit itu adalah pria brengsek yang sudah meninggalkan aku dan ibuku!"ucap irene

"M-maksudmu?"

"Dia adalah ayahku,yang meninggalkan aku saat umur 9 tahun hanya demi menikah dengan ibumu"Lisa bungkam,ia tidak tau harus berkata apa,memilih untuk mendengar kan penjelasan dari irene.

"Dann... gara-gara itu ibuku menjadi depresi,I-ia keguguran calon adikku,itu semua karena ibumu lisa,jika ayahku tidak bertemu dengan ibumu maka ia tidak akan meninggalkan aku dan ibuku"Nafas irene memburu,ia menunduk.matanya sudah berkaca-kaca.

"A-aku kehilangan calon adikku hiks,ibuku depresi,hidupku seakan hancur hiks"
Ujar irene

"Itu bukan salah ibu lisa maupun lisa,ayahmu saja yang tidak setia.Lagi pula kau sudah ada yeri adikmu"itu jennie,lisa saat ini sudah tidak sanggup lagi berucap.selain kepalanya yang semakin sakit,pikiran juga entah kemana setelah mendengar cerita irene.

Irene mendongak,tersenyum tipis kepada jennie dan lisa"yeri bukan adik kandungku--"ucapannya berhenti dikala mengingat satu kenyataan yang belum ia ceritakan.

Irene menghapus air matanya yang entah kapan sudah turun"Mau ku beri tahu rahasia terbesar ku lisa?".

"R-rah-asia a-pa?"Ujar lisa sembari meringis merasakan kepalanya yang semakin berdenyut.

"Yeri sebenarnya adikmu"mata lisa membulat mendengar penuturan irene,memang wajah yeri mirip dengan adiknya tapi mengingat kejadian 7 tahun lalu,dan juga nama adiknya Lita bukan yeri, sungguh mustahil.

"A-adikku s-sudah tiada,dan nama adikku lita bukan yeri"

"Cih bahkan mereka tidak berusaha mencari,hebat bukan aku menyembunyikan nya?"

"M-maksudmu apa? menyembunyikan apa?"Lisa berusaha mengabaikan rasa sakit dikepalanya,ia ingin mendengar kan penjelasan dari irene.

"Akan ku jelaskan,mungkin setelah ku ceritakan kau akan membenci orang tua mu"

"Saat kau kecelakaan 7 tahun lalu dengan adikmu,aku membawa lari adikmu dari rumah sakit"

"Wae?kenapa kau mengambil adikku?"tanya lisa

Irene menoleh ke lisa,matanya mulai berkaca-kaca"karena aku kehilangan adikku,jadi aku mengambil nya untuk ku jadikan adikku.ayahmu dan ibumu sempat tau kalau aku yang menculiknya,tapi lihatlah mereka tidak mencarinya,bahkan memberitahu mu bahwa ia sudah meninggal cih,aku mengganti namanya menjadi yeri agar kalian tidak mengetahui nya"ucap irene panjang lebar

Lisa tidak bisa lagi menahan air matanya,sungguh ia tidak habis fikir kenapa orang tuanya membohongi nya, mengatakan adiknya sudah meninggal kemudian membenci nya tanpa sebab.

"Akhh"

Jennie menoleh kaget ke arah lisa,melihat lisa yang sudah kesakitan dan memegang kepalanya.

"L-lisa,kau kenapa?"tanya jennie penuh kekhawatiran.

"Irene unnie,kumohon keluarkan kami dari sini,kumohon selamat kan lisa hiks"

Bukannya membantu,Irene malah melangkah ke pintu untuk keluar dari ruangan itu.Jennie yang melihat itu pun segera berteriak,ia tidak bisa bangkit karena menahan tubuh lisa agar tidak ambruk.

"Unnie"

"Irene unnie"

"BAE JOO-HYUN"

Belum sempat irene menoleh ke belakang,pintu di depannya di buka kasar oleh 3 orang wanita yang tidak lain adalah jisoo,rose,dan yeri.

Irene melihat yeri yang menutup mulut nya,ia terkejut.

"L-lisa unnie"

Flashback onn

Jisoo dan rose kini sudah berada di depan rumah lisa,memakirkan mobil kemudian turun.

"Unnie,sebelah mana rumah yeri?"tanya rose,pasalnya mereka belum pernah ke rumah yeri,mereka hanya tau lisa dan yeri bertetangga,tapi mereka tidak tau disebelah mana rumah yeri.

"Aku akan menelepon yeri lagi"Jisoo mengambil hpnya,mencari nomor yeri dan menekan tombol memanggil.

"J-jisoo u-unnie"

"Eoh,kau kenapa yeri?"tanya jisoo bingung,suara yeri terdengar gemetar.

"K-kau a-da dimana u-unnie?"alih-alih menjawab jisoo,yeri malah bertanya kembali dengan suara terbata-bata.

"Aku ada di depan rumah lisa,apakah jennie dan lisa ada di rumahmu?"

"E-eoh,a-aku akan keluar
r-rumah"Belum jisoo menjawab,yeri langsung mematikan sambungan teleponnya.

Tidak lama,jisoo dan rose melihat yeri keluar dari salah satu rumah dan berlari ke arah mereka.

"UNNIE hah hah hah"

"Yak,kau kenapa,atur dulu nafas mu baru berbicara"ujar jisoo melihat dada yeri yang naik turun

Rose yang berada di sebelah jisoo hanya mengerutkan keningnya bingung melihat yeri yang berlari kencang,keringat membasahi wajahnya.

Setelah ia rasa membaik,yeri membuka suara"aku melihat k-kepala lisa unnie
b-berdarah".yaps,yeri tadi tidak sengaja melihat irene yang mengangkat lisa dengan keadaan kepala yang mengeluarkan darah,ingin menghampiri tapi yeri terlalu takut melihat wajah irene yang seperti sedang marah.

Jisoo dan rose bungkam mendengar perkataan yeri"d-dimana mereka?"

"Aku melihat irene unnie membawa mereka ke gudang"Yeri langsung menarik mereka berdua untuk masuk ke dalam rumahnya.

Flashback off

"U-unnie,a-apa yang kau lakukan?"tanya yeri kepada irene yang hanya diam

Jisoo dan rose kini sudah menghampiri jennie dan lisa,sungguh sakit hati mereka melihat keadaan lisa yang berlumuran darah,serta kesadarannya yang sudah menipis.

"Jennie,apa yang terjadi dengan lisa?"tanya jisoo

"Unnie hiks ku mohon,selamatkan lisa,darahnya sudah terlalu banyak keluar,aku akan menjelaskannya nanti,tapi sekarang bawalah lisa ke rumah sakit hiks"

"Lisa-ya"panggil rose yang sudah menangis sambil memegang tangan lisa

"Lisa,kau pasti kuat,unnie mohon tetap buka mata mu,eoh"

"A-ani-ya"

Mereka bertiga dibuat panik dengan lisa yang perlahan-lahan memejamkan matanya,wajahnya sangat pucat.

------

Hihi✌️😁
Mianhae 🙏

Lalisa ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang