14

2.9K 236 15
                                    

Jisoo dan rose sudah berada dalam mobil,mereka memutuskan untuk menyusul jennie dan Lisa di rumah yeri.

Perasaan mereka makin tidak karuan,jennie tidak menjawab panggilan jisoo,bahkan jisoo sudah menghubungi nya berkali-kali.

Saat di tengah jalan,tiba-tiba handphone jisoo berdering,ia berharap itu jennie,tapi saat ia lihat ternyata yeri yang menelepon nya.

"Rose,tolong angkatkan"Jisoo menyodorkan handphone nya kepada rose yang duduk disampingnya,ia sedang menyetir sehingga tidak bisa menjawab telepon itu.

"Dari siapa unnie?"

"Yeri"rose yang mendengar nama yeri menjadi malas,ia bahkan terpaksa ke rumah yeri jika tidak untuk menyusul jennie dan lisa.

"Hallo?"

"J-jisoo unnie"

Rose bingung mendengar suara yeri yang gemetar,"aku rose,jisoo unnie sedang menyetir,wae?"

"L-lisa"seketika tubuh rose menegang mendengar nama lisa.

"Ada apa dengannya?apa dia ada di rumah mu?"

"D-darah"

"Bicaralah dengan jelas,ada apa dengan lisa?"Jisoo menoleh singkat saat mendengar rose menyebut nama lisa.

Rose tambah di buat kesal dengan yeri yang tiba-tiba menutup telepon secara sepihak."yakk jinja"

"Wae?"tanya jisoo tanpa melihat ke rose

"Entahlah unnie,dia tiba-tiba menutup panggil--"

Ucapan rose berhenti,ia menatap kosong jalanan di depannya,"kenapa kau jadi diam?"

"Unnie,L-lisa"
.
.
.
.
.
.

Jennie membuka matanya perlahan.Gelap,itu lah yang ia lihat saat ini,hanya beberapa titik cahaya yang masuk.kepalanya masih terasa pusing,mencoba mengingat-ingat apa yang sudah terjadi.

"Lisa"

Ia ingat bagaimana darah keluar dengan banyak dari kepala lisa.

"Eghh".Jennie menoleh ke samping,tidak terlalu jelas tapi ia yakin itu lisa.

Saat ingin menggapainya, Jennie tersadar bahwa saat ini tangannya di ikat di belakang.Ia berusaha melepaskannya tapi ikatan itu sangat kuat.

"Lisa-ya,kau baik-baik saja?"

"Hmm"Jennie semakin di buat khawatir saat lisa hanya menjawabnya dengan deheman.

"Luka mu,bagaimana luka mu?"Saat ini jennie masih tetap berusaha melepaskan ikatan itu,walau kini pergelangannya sudah memerah.

Berbeda dengan jennie,lisa hanya tergeletak begitu saja di lantai dingin yang berdebu itu,ia juga berusaha untuk menghentikan darah yang terus keluar dari kepalanya dengan kemeja yang ia pakai sehingga menyisakan kaosnya.

Lisa beralih dengan sisa tenaganya untuk melepaskan ikatan jennie,setelah dirasa cukup, kemudian ia menaruh tangannya di kepala untuk menahan kemejanya.

Badannya sudah tidak kuat untuk sekedar bergerak,diwajah pucatnya terdapat darah yang sudah mengering ataupun yang baru keluar.

"Un-nie"

Jennie dengan tangannya yang sudah terlepas kini memangku kepala lisa,ingin rasanya ia menangis melihat keadaan sahabat maknaenya.

"Kau harus bertahan,eoh"

Jennie mencari tasnya,ia ingin menelepon jisoo atau siapapun yang bisa menolong mereka.

"Sial, handphone ku dimana"

Bersamaan dengan jennie yang mengatakan itu,pintu ruangan itu terbuka menampilkan irene yang memegang handphone jennie yang terus berbunyi.

"Kau mencari ini?"

Jennie menoleh,melihat irene sepupu nya yang berada di ambang pintu.Ia menaruh kepala lisa perlahan,kemudian berlari mengambil handphonenya.

Tapi,irene dengan teganya membanting handphone jennie ke lantai kemudian menginjaknya.

"Unnie,kenapa kau tega melakukan ini?"

Irene menutup kembali pintu ruangan itu,ia berjalan ke arah lisa yang sudah hampir kehilangan kesadarannya.

"Aku membencinya, aku membenci ayahnya,aku membenci ibunya"Irene mencengkeram rahang lisa dengan kuat.

Jennie yang melihat itu pun menghampiri irene mencoba untuk melepaskannya.Tapi,irene mendorong jennie.

"AKU MEMBENCI KELUARGAMU"Teriak irene dan melepaskan rahang lisa kasar dengan nafas memburu.

Jennie bangkit,ia segera memeluk lisa.

"W-wae,kk-ken-apa ka-u me-mmbenci k-kelu-argaku?"tanya lisa terbata-bata,ia menahan sakit yang menyerang kepalanya.

"Lisa-ya,bertahanlah.Unnie ku mohon lepaskan kami"Jennie tidak bisa menahan tangisnya melihat wajah lisa yang sangat pucat

Irene tertawa mendengarnya,"aku tidak akan melepaskan semudah itu kim jennie".Ia beralih melihat lisa,"Apa kau penasaran lisa,mau ku ceritakan kenapa aku memendam rasa benci kepada keluargamu?"

-----
Nunggu tanggal 26 sampe gak sadar kalau belum update cerita hehe😅
Mianhae yeorobun🙏

Ingat!
Habis baca votenya jangan lupa di pencet,jangan lupa juga komen ya, author lagi pengen balesin komen kalian:)

Lalisa ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang