Hyunjin merasa frustasi lagi,ia ada janji dengan Rose. Tapi meski ia tak peduli dengan Nayeon,rasanya tidak tega meninggalkannya sendirian.
Ibu Nayeon masih diluar negeri,dan kedua kakaknya sibuk urusan bisnisnya.
"Kamu sudah makan?" Hyunjin menggeleng.
"Ini aku bawakan makanan,makanlah lalu pulang." kata Nayeon.
Pulang pun percuma,jika aku menhampiri noona Rose lebih percuma lagi-hyunjin
Ia sudah telat sekali jika menghampiri Rose.
"Akan aku temani kamu sampai salah satu dari keluargamu datang." kata Hyunjin.
"Bagaimana jika mereka datang besok?"
"Ya jangan berkata seperti itu,kamu berharap mereka datang besok?" Nayeon terdiam.
_____
Karena lelah menunggu Hyunjin,Rose akan pulang tapi Hanbin mengajaknya bermain ke taman.
"Indah sekali tamannya,meski sudah malam tapi masih tampak segar." puji Rose pada sebidang taman bunga mawar merah yang ada dihadapannya.
"Petugas disini sangat ahli menjaga taman,lihatlah ada banyak kunang-kunang disana." Hanbin menunjuk kearah banyaknya kunang-kunang menghiasi taman itu.
"Ayo pergi sebelum aku menangkap mereka semua." kekeh Rose lalu keduanya pergi ketempat lain.
Mereka duduk disebuah kursi dengan minuman masing-masing.
"Udara malam sangat segar,terima kasih sudah mengajakku kemari." Hanbin mengangguk.
"Iyah,tapi Rose ada yang ingin aku bicarakan." Rose nampak bingung.
Apalagi melihat wajah gugup Hanbin.
"Bicaralah,aku akan mendengarkanmu."
"Rose,sejak kita kenal saat SMP. Jujur aku menyukaimu saat SMA. Bagiku,aku merasa nyaman saat bersamamu dan juga berbagi cerita keluh kesahku."
"Hanbin.."
"Rose,sikap kamu yang biasa saja terhadapku membuatku ingin memastikan apakah kamu juga ada perasaan yang sama denganku??"
"Bin,aku hanya menganggapmu sahabatku,kamu tahu? Kita bahkan saling tolong menolong seperti layaknya sahabat. Kamu sendiri aku temani,kamu butuh bantuan aku bantu,itu gunanya teman kan?"
Hanbin nampak kecewa dengan jawaban Rose.
"Jadi kamu tidak ada perasaan padaku selain sebagai sahabat." Rose mengangguk canggung.
"Maaf,tapi aku hanya ingin kita bersahabat. Jangan pernah marah padaku atas jawabanku ini Bin. Aku tidak ingin kita bermusuhan."
"Tentu,aku tidak akan bermusuhan denganmu karena ini. Justru aku lega,meski reaksi mu seperti itu tapi aku senang karena bisa mengungkapkannya padamu." Rose tersenyum dan menepuk pundak Hanbin.
Hanbin pun tersenyum,lalu keduanya tertawa bersama. Bercerita masalalu saat masih masa sekolah menengah lagi.
Esok paginya Hyunjin akhirnya bisa menyapa Rose saat akan pergi kesekolahnya.
Pertama ia amat minta maaf atas kejadian kemarin.
Rose pun memakluminya dan Rose pun mengajak Hyunjin berangkat bersama."Wah aku tinggi juga ya darimu." puji Hyunjin pada dirinya sendiri.
"Usiaku lebih tinggi,jangan sombong dulu." kata Rose.
"Dasar kolot." umpat Hyunjin.
"Hey! Aku mendengarmu!" Hyunjin dengan cengirannya berjalan duluan karena dikejar oleh Rose.
Maaf,aku menyukai dia.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
[ROSTORY #1] In Time || Rose and Hyunjin Fanfiction
Fiksi PenggemarCinta ya cinta,usia untuk apa? Selagi kita saling mencintai,mengapa menyalahkan usia?