In Time : 3

837 116 3
                                    

Hyunjin mengangkat kedua kakinya keatas meja,semua telah pulang dan hanya dia yang masih dikelas.

"Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?" Hyunjin nampak bingung,jika ia kelapak jajanan itu rasanya tidak mungkin.

Jika ketahuan kakaknya,bisa habis.

Ia pun berjalan kearah gerbang sekolahnya yang masih terbuka lebar dan ia amat menyesal tidak keluar secara diam-diam.

Sudah ada kakaknya didepan sana,menggunakan kacamata hitam seperti orang buta dan bertengger dimobil mewah merahnya.

"Aku pulang naik bus saja." tolak Hyunjin dan langsung ingin berlari tapi tangan panjang kakak perempuannya itu segera menarik tasnya kuat hingga talinya terputus.

"Astaga! Aku harus menabung 3 bulan untuk membeli tas ini!" teriak Hyunjin heboh,tas idamannya telah rusak akibat ulah kakaknya.

"Aku ganti,ayo aku belikan yang baru." kata kakaknya yang bernama Mina itu dengan santainya.

"Tidak perlu,aku harus pergi." Hyunjin akan pergi tapi ia tersandung kaki panjang Mina dengan cepat.

"KAKAK! Apasih maumu? Kamu sudah merusak tasku dan menyandungku." protes Hyunjin kesal.

"Ikut denganku,hari ini peringatan kematian ayah. Kamu lupa?"

"Aku sengaja melupakannya." kata Hyunjin santai dan dia benar-benar pergi dari sana tanpa dihentikan oleh Mina.

"Benar-benar seperti ibu,keras kepala." gumam Mina lalu ikut pergi entah kemana.

_____

Hyunjin diam mematung,dikursi taman dekat taman bermain.

"Mudah merusak tapi sulit untuk memperbaikinya." monolog Hyunjin.

"Wah,pepatah itu bagus juga. Tahu dari mana?" sontak Hyunjin kaget,disampingnya sudah ada Rose dengan setumpuk tugas ditangannya.

"Sudah mau gelap,aku hanya berbicara ngawur." kata Hyunjin.

"Padahal terdengar bagus,seperti umpama mudah berbuat salah tapi sulit untuk memaafkan." ucap Rose.

"Kurang lebih seperti itu,kamu habis dari mana? Kamu muncul dari arah sana,apa dari perpustakaan kota?" Rose mengangguk.

"Aku ingin bebas tugas minggu ini,maka aku kerjakan sekaligus hari ini. Kamu sendiri sedang apa?" Hyunjin menatap tasnya yang rusak,bukan ia tak punya uang untuk membeli baru. Tapi ia lebih suka membeli sesuatu dengan uangnya sendiri.

"Apa itu tasmu? Nampaknya rusak." Hyunjin mengangguk.

"Begitulah,gara-gara kakakku." terang Hyunjin.

"Sini,aku perbaiki." Rose mengeluarkan sebuah peniti,agaknya untuk sementara memperbaiki tas Hyunjin.

"Untuk hari ini saja bisa digunakan,setelah ini kamu harus menjahit sendiri atau pergi ke ahlinya. Jika beli lagi,tas ini masih bagus." Hyunjin mengangguk paham.

Langit perlahan gelap dan berganti malam,lampu-lampu ditaman bermain sangat indah berwarna warni.

"Mau bermain sebentar?" tawar Hyunjin kepada Rose.

"Tidak usah,mungkin lain kali.Aku harus pulang karena merasa sedikit lelah."

"Baiklah,ayo aku antar pulang." Rose dengan senang hati mengiyakan.

Sedangkan itu Hyunjin tak hentinya memandangi peniti berkarakter bunga mawar merah itu.

"Akan kukembalikan jika aku dan pemilikmu berpacaran." kekeh Hyunjin seperti orang gila dan iapun menyimpan peniti itu serta menyuruh pembantunya memperbaiki tasnya.








Aku suka padanya?

Next

[ROSTORY #1] In Time || Rose and Hyunjin FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang