Assalamualaikum Wr.Wb
Wahiders.Sepertinya tertebak ya, isi cerita kisah kali ini. Bicara soal Ibu itu tidak akan habisnya. Kita yang masih bersama, atau bahkan belum pernah bertemu sejak lahir. Tetap sama-sama memiliki seorang ibu, Ibu yang benar-benar melahirkanmu, Ibu yang benar-benar pengertian, sahabat terbaik, guru terbaik, motivator terbaik, chef terbaik, model terbaik, pelukan terbaik, dan aktris terbaik.
Banyak hal yang tidak bisa kita deskripsikan pada kompleksitas seorang ibu, yang menerima sepenggal tangan tuhan, menjadi bentuk manusia yang pengasih lagi penyayang. Jika ada definisi yang melibihi rindu dan cinta dikamus manapaun. Baru lah kita akan bisa menjawab, seberapa kita mencintai dan merindui seorang ibu. Sayangnya kata itu tak ada. Sayang kamus ini hanya standar.
Dan lagi-lagi, kalian yang wanita hanya akan bisa merasakan menjadi seorang ibu, dan hanya itu cara paling normal untuk mengerti arti seorang ibu. Tidak ada istilah terbalaskan secara sempurna, karena diri ini. Lahir hanya sebagai bentuk pemberian dan lahir untuk memberi pula.
Dari semua keterbaikan itu.
Aku beranikan untuk mengulas satu hal saja dahulu.Ibu itu seorang aktris terbaik sepanjang masa
Semua pernah memiliki ibu dengan kemampuan seperti ini bukan?
Berikut sepenggal kisah pendek dariku, yang memenggal waktu dan separuh hati hingga berbekas sampai detik ini🙃.
____________________________
Setahun sudah menjadi mahasiswa. Pulang kampung adalah hal terindah yang bisa kamu nikmati, dari semua kelelahan fisik dan batin selama kuliah. Menjadi mahasiswa dikampus eksata berbasis sains itu melelahkan. Yok angkat jempolnya mahasiwa tahun pertama, kita yang paling mengerti jika pulang adalah cara terbaik untuk mengatakan "aku ingin istirahat dan melupakan semua tugas"
Kebetulan, disemester ini aku jarang pulang. Dan sekali pulang, benar-benar untuk menikmati ketenangan dan pastinya bertemu dengan Ibuku seorang. Ya, hanya dia seorang dirumah sekarang. Tidak ada yang lain, kecuali seekor kucing betina kesayanganku.
Setiap aku pulang, dia selalu menanti didepan pintu, memasang senyum terbaik, dan bersedia membuat posisi pelukan ternyaman yang akan segera kudapatkan. Kedatangan ku akan disambut dengan aroma rumah yang terasa lama. Lama rasanya tak ku rangkul. Hawanya dingin, sejuk dan membuat rindu ketika aku tidak berada disana. Dengan keadaan yang masih memakai baju yang sama dan belum diganti. Ibuku membuka tudung makanan di meja makan. Dan menampar hidungku dengan semua hidangan yang tak ku cicipi berbulan-bulan. Bau itu, pekat, membakar nafsu dan gejolak meraih piring, bahkan lelehan minyak disetiap cabai yang istimewa aku tak akan sanggup melihat "JENGKOL ITU TERSENYUM NAKAL KEPADAKU".
Aku benar-benar menikmati hari-hari liburku. Tidak perlu kemana-mana, karena rumah adalah wahana terbaik dan super lengkap yang ku miliki. Bukan apa-apa, percayalah. Keberadaan dan senda guraumu dengan satu orang ibu yang kau punya. Itu menggantikan semua bentuk kemewahan pada wahana di kota sana.
Ibuku selalu bangga menceritakan soal anak yang dimilikinya. Dia selalu berani mengatakan kepada para ibu yang lain, tak perlu cemas melepas seorang anak untuk pergi meraih cita.
Karna ibu menganggap ku sebagai layang-layang. "Tak masalah dia dilepas jauh, asal talinya ku pegang jua".Hal tersebut sudah menjadi prinsip ibuku. Katanya dia percaya kepada anak nya yang bisa menjaga diri, seorang laki-laki tak perlu dicemaskan berlebihan. Cukup berkabar dan selalu memberi rasa aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
daWahid da kisah
Short StoryAssalamualaikum Wr.Wb. Buku "daWahid da kisah tak berkilah" merupukan Kumpulan cerita singkat yang bertema sepenggal kisah hidup yang ku alami dan ku temui, (berbasis REALITA DAN FAKTA bukan rahasia "anti fiktif belaka") dalam jejak kehidupan daWahi...