Ah, ikhlas

7 1 0
                                    

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hy. Aku teringat sesuatu yang ingin aku ceritakan. Tepat beberapa bulan lalu. Sebuah kisah sederhana, realita, dan bikin greget batin mamalia.

Oh, iya. Sampai lupa menyapa mu. Hy wahiders...Hehe,

Sudah lama aku tidak berceloteh di laman buku ini. Biasa, daWahid terlalu egois akan kesibukannya😂, jangan dicontoh ya. Sebenarnya bisa saja sempatkan. Lagi pula buku ini perkara kejadian ku disetiap harinya, disetiap waktunya. Dan ternyata masih saja ada yang membaca. Dan mungkin ada yang menunggu.  Tentu, siapa lagi. Kalau bukan kalian para wahiders ku.

Dasar manusia kepo🤪.

Tak apa. Aku lemparkan syukur dan rasa bahagia kepuncak semesta. Rasa penasaranmu, adalah bintang terindah di setiap gelap dalam tulisanku. Tetap jadi penerang ya. Walau kau hanya satu-satunya penerang yang ku punya. Eak...

Lanjut, ke pembahasan tadi.

Beberapa bulan yang lalu, aku baru pindahan. Kau tau, pindahan. Mengantarkan barang, perkakas, semua sarang dan entitas kotormu, dari satu tempat ke tempat yang lain. Ah intinya pindah Kos. Namun, jarak pindahannya hanya 3 meter dari kos ku yang lama. Hahahhahaa. Yap tepatnya, hanya pindah kamar dari satu tempat yang sama.

Kenapa pindah?

Banyak jawaban,. Hati butuh suasana baru, jiwa meronta untuk relung yang berbeda, bahkan badan tidak lagi menerima dia yang dulu. Halah, kabanyakan. Intinya, di kamar sekarang, lebih dekat dengan kamar mandi, lebih di pojok (aku suka ketenangan), dan adem. Juga ada pernak pernik lain yang bisa ku pakai, hibah dari pemilik yang dulu. Nah gitu pokoknya.

Jadi gini.

Sebenarnya, aku kos itu sekamar berdua,. Dan manusia yang satu itu mendadak pulkam (pulang kampung). Bagiku tak masalah, karena akan memudahkan aku memindahkan barang, dengan mengatur hal hal apa saja yang akan aku angkat. Wkwkkw

Bukan nya bakal susah sendiri?

Ah percaya,  kadang mengerjakan sendiri daku lebih progresif ketimbang bebarengan makhluk bernafas dengan paru paru itu. Nambah kepala, nambah pemikiran, ah bakal lama.

Jadi dalam satu malam aku sukses memindahkan 80% semua barang.
Bak, robot dengan kemampuan analisis lingkungan super kilat. Aku menghasilkan data data barang yang akan ku angkat, pindahkan, simpan, amankan, dan buang.
Semua begitu mudah ku tandai, tanpa harus diskusi dengan mamalia satu lagi, hehe.

Nah. Aku sering menyimpan uang recehan, sisa kembalian di dalam lemari ku,. Jika dikumpulkan sudah memenuhi satu kantong plastik hitam medium. Buaaanyyaaak lo😎.
Pun juga ada yang di tabung d kaleng. Yabg sekarang udah berkarat😭.

Kadang, itu koin recehan bisa mendadak berkurang. Jika terdapat kunjungan terencana dari ibunda ratu pantai barat daya (Ibuku).😂. Pasti bakal di kumpulin satu satu. Hahhaa

Nah di lain pihak, temas kos ku. Pernah ngumpulin hal yang sama. Namun dia simpan dalam toples ukuran menengah gitu.

Jadi ketika aku pindahkan. Satu kantung plastik hitam berisi koin ku letakan di atas kardus berisikan buku buku lama ku.
Dan toples koin si mamalia satu nya lagi, ku letakkan dekat kasur nya.

Nah, aman aman aja ni.

Ketika dia esok nya datang ke kos. Dari kampung nun jauh di sana.
Dia sok chat aku dengan watak kebingungan. Kamar nya yang mana!.

Oh tuhan. Menurut anda, kamarnya dimana? Jangan pura pura gak tau. Bilang saja kalau mau di bukain pintu. Sikap nya yang absurd demikian, sering kali memotivasi ku untuk memasang profil KTP nya jadi deretan manusia hilang di liputan 6.

Masuk lah si manusia imut ini kedalam kamarnya. Dengan menyampaikan
"Maaf ya gak bisa bantu"

Iya. Kataku.

Lantas harus jawab apalagi kan😎.

Eh. Kamu tau, dia spontan grasak grusuk barang yang sedikit terlihat bertumpuk di kardus belakang. Yap kardus ku. Kebetulan ada kardus nya juga disana.

Eh
Eh
Eh

Hey...
Aku yang sedang rebahan, mendengar detak dan jatuhan koin yang saling menghantam satu sama lain. Sontak aku melirik tajam ke arah nya.

Kau tau wahiders.

Dia dengan PD MEMILAH MILAH KOIN DI KANTUNG PLASTIK KU DAN MEMASUKKAN KE TOPLES MANJA NYA ITU

😭😭

BUKAN ingin berasa lebay. Namun jantungku seolah berganti ganti katup dan teriak silih berganti dengan pembuluh.

"Itu Uang ku.....😭"

....

Aku bingung. Bagaimana menyuruhnya berhenti.

Spontan aku pura pura bilang,

"Ngapain?"

....

"Ini, lagi milah koin 500an biar gampang ntar"

Dalam hati ku..

"Gampang? Gampang udel mu"
😭..

Ya tuhann

Kau tau, sisi lain aku merasa ah masalah uang receh d besar besarkan. Biarlah, ikhlaskan. Ikhlaskan.
Tapi di sisi lain otak matematika ku yang bobbrok mendadak produktif. Mulai menghitung hitung.

"Itu kalau di kumpulin lumayan,, juga😭"

Aduh batin ku bertengkar hebat.

"Tuhan, tolong sadarkan makhluk ciptaaan mu yang satu itu."

Dengan bangga hati dan senyumnya yang mewah. Dia membawa toples itu dan meletakkan kembali ke dekat kasurnya.

Lirih mataku
Kempang kempis anusku, eh mata ku😭.

Aku paksa diri ini mandi. Berberes. Lantas pergi keluar, menghibur diri.

Melupakan sejenak.

Sudahlah, sudahhh. Ikhlass ikhlasss laahh..

Hari itu berlangsung dengan ke ragu raguan hati.

Namun aku menikmati waktu waktu bermain di luar dengan teman. Pulang di waktu malam baru saja berkunjung.

Aku yang baru sampai kos.
Mengistirahatkan diri. Bercermin ala idol rupawan di cermin.

Si Dia spontan nyeletuk

"Eh, ternyata yang tadi itu punya kamu. Aku baru ingat kantung plastik ku yang berisi koin ada di lemari"

Ternyata dia juga punya satu kantung plastik kecil namun sangat sedikit isinya.

Aku lihat kantung plastik hitam ku yang mulai kurus.

Lantas dia lanjut

"Yah, tapi gak apa apa kan, soal sudah terlanjur"

Aku sambil ketawa sumbringah, seolah kejadian itu biasa, biasa, biasa, biasa saja.

"Iya gak apa apa"

Kesekian kalinya aku meledak dengan dungu😭.

Duh, kenapa aku harus jadi manusia dengan segala paragraf segan. Dan akhir naskah sad ending.

Udah wahiders  itu dulu kesedihan yang mau aku bagi di bab ini.

Mengingatnya. Membuat ku greget greget potato melihat senyum tanpa dosanya.

Oh izaraillllll,.. Cium dia sesekali kenapa😭

Ah sudahlah.

Semestinya aku bisa berani, berani untuk hal sederhana. Spontan, nyeletuk saja. Ngalir ngalir ngalirrr. Jangan di bendung selalu. Ntar meledak lagi. Hufh.

"Semoga bisa diambil hikmahnya"

Salam_
@daWahid

daWahid da kisah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang