Chapter 4

130 16 7
                                    

"Bang... Kita jadi joging kan hari ini?" tanya Fiki saat melihat Farhan yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Iya jadi, sekalian ajak Ica sama sahabatnya. Biar makin rame terus makin seru kita jogingnya," jawab Farhan santai.

"Sekalian gue pdkt sama Ica juga sih sebenarnya," batin Farhan senang.

Setelah semua member Un1ty berkumpul, mereka langsung pergi ke rumah Ica terlebih dahulu untuk mengajak joging bersama mereka.

"Kak Ica," teriak Zweitson dan Fiki memanggil nama Ica.

"Kak Ica main yuk," sahut Fajri.

Farhan mengetuk pintu rumah Ica.

Ica yang masih setengah sadar, berjalan membuka pintu.

Ketika Ica membuka pintu, ia kaget karena member Un1ty sudah berdiri di hadapannya.

" Kalian ngapain ke sini pagi - pagi?" tanya Ica bingung.

"Kita mau ngajak Kak Ica sama yang lain joging bareng kita, Kak Ica mau kan?" tanya Zweitson memandang Ica penuh harap.

Ica tersenyum, lalu mengangguk.

Selama Ica, illa, dan Dila bersiap semua member Un1ty menunggu di ruang tamu.

Farhan melihat lihat photo yang di pajang menghiasi ruang tamu.

Namun ada satu photo yang menarik perhatiannya, yaitu photo Ica dengan seorang laki - laki. Di dalam photo itu lelaki tersebut memeluk Ica dan mengecup kening Ica, sementara Ica memeluk lelaki tersebut dan memejamkan matanya.

Farhan mengernyitkan keningnya.

"Shan," panggil Farhan tanpa mengalihkan pandangannya dari photo itu.

"Kenapa?" tanya Shandy bingung.

"Lo kenal ini siapa?" tanya Farhan sambil menunjuk photo itu.

Shandy menaikkan sebelah alisnya, ia juga bingung. Karena ia tak mengenal lelaki itu.

"Gue nggak kenal dia," jawab Shandy pasti.

"Dia Jhason, pacarnya Ica," sahut Dila, yang sudah selesai terlebih dahulu.

"Hah... Ica punya pacar? Kok nggak tahu sih gue?" bingung Shandy.

"Pacarnya Ica sudah meninggal 1 tahun yang lalu," jawab Dila menjelaskan.

"Jhason mirip sama lo Bang, Ica kayak ngelihat diri Jhason di diri lo," timpal illa.

"Gue tahu kok, lo suka sama Ica. Perjuangin dia Bang, buat Ica melupakan masa lalunya," pinta Dila, lalu menepuk pundak Farhan.

"Hai Bang, gue sudah siap. Yuk kita pergi," ucap Ica yang baru saja keluar dari kamarnya.

Ica melihat Farhan yang memandangi photo dirinya dengan Jhason.

"Bang Farhan," sapa Ica.

"Eh... Lo sudah siap, ya sudah yuk kita joging," Farhan berusaha menyembunyikan ekspresi sedihnya.

Sepanjang joging, Zweitson, Fajri, dan Fiki berlomba untuk menarik perhatian Ica.

Sementara Farhan terus berlari sambil memperhatikan Ica.

Kali ini rambut Ica di kucir satu, dan membuat kecantikannya kian terlihat.

"Sst... Bang, sana deketin. Lo mau diam saja? Entar Fenly sama Ricky nyolong start lo," tegur Shandy berbisik, lalu menyenggol lengan Farhan.

Farhan tersenyum, lalu berlari menyusul Ica.

"Ca... Lo capek nggak, mau istirahat dulu?" tanya Farhan saat melihat wajah Ica yang pucat.

My Angel NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang