Chapter 2

179 18 3
                                    

Malam telah tiba, illa, Dila, dan Ica sudah bersiap.

"Ca... Kok gue gugup ya mau ketemu Fenly," gumam Dila sambil terus mondar mandir saking gugupnya.

"Emangnya kalian berdua kenapa sih, nggak biasanya kayak gini. Sudahlah jujur saja, gue bakal keep rahasia ini kok," ucap Ica gemas, karena sejak pagi tadi Dila dan illa terus saja merecokinya dengan bertanya tentang Fenly dan Ricky.

"Tapi janji ya jangan bocor rahasianya, gue belum siap soalnya," ucap illa sambil mengerucutkan bibirya.

"Iya iya gue janji, lo  berdua kayak nggak tahu saja gue kayak gimana," gumam Ica.

"Kita berdua jatuh cinta sama salah satu member Un1ty, gue suka sama Fenly dan illa suka sama Ricky," jelas Dila

"Kok kalian nggak bilang sama gue dari awal sih, kenapa diam saja?" tanya Ica kesal.

"Ya... Gimana ya, kita takut saja gitu lo nggak setuju sama pilihan kita itu," jawab illa sambil menunduk.

Ica memang sangat mengawasi kedua sahabatnya, mereka berdua pernah beberapa kali jatuh cinta dengan lelaki tetapi selalu saja lelaki itu adalah lelaki yang tidak benar. Entah itu badboy, playboy, dan sebagainya.

"Gue setuju kok, kalau kalian suka sama mereka. Toh juga gue lihat mereka, mereka cowok baik - baik," ucap Ica santai.

"Seriusan lo setuju kita berdua suka sama salah satu member Un1ty, ah... Saranghae Ica," ucap illa dan Dila serempak lalu memeluk Ica.

"Sudah ah, yuk kita ke dorm Un1ty sekarang. Pasti mereka sudah nunggu kita," ajak Ica.

Sesampainya di dorm Un1ty, mereka langsung di sambut oleh member Un1ty. Setelah makan malam, mereka berkumpul di ruang tv dan bercanda serta memainkan berbagai games.

Sementara Dila sejak tadi memperhatikan Fenly yang sibuk dengan gitarnya, sesekali Fenly melirik ke arah Farhan yang tampak sangat akrab dengan Ica.

"Hai Fen," sapa Dila ramah.

Fenly hanya melirik Dila sekilas, lalu kembali fokus pada gitarnya.

"Lo suka main gitar ya? Lo mau nggak nyanyiin satu lagu buat gue?" tanya Dilla tetap berusaha untuk berbicara dengan Fenly.

"Gue lagi nggak mood," jawab Fenly dingin.

Lalu Fenly beranjak menuju kamarnya.

Dila hanya menghembuskan nafasnya, saat melihat Fenly pergi.

Sementara illa sejak tadi mengajak ngobrol Ricky, Ricky memang menanggapinya tetapi mata Ricky tetap fokus pada Ica.

Farhan sejak tadi terus tersenyum, saat Ica menceritakan aib Shandy saat kecil. Sedangkan Shandy memberengut kesal, ingin sekali ia membungkam mulut Ica itu.

"Ca... Ikut gue bentar yuk," ajak Farhan lalu beranjak berdiri.

"Kemana?" tanya Ica bingung.

"Sudah ikut saja," sahut Shandy, yang sudah terlanjur kesal dengan Ica.

Akhirnya Ica mengikuti Farhan, Farhan berjalan menuju taman belakang dorm Un1ty. Lalu duduk di salah satu bangku taman, di susul Ica duduk di sebelahnya.

"Bintangnya bagus ya, banyak banget malam ini," gumam Ica sambil mengarahkan pandangannya ke langit malam.

"Lo suka bintang?" tanya Farhan memastikan.

Ica tersenyum.

"Iya gue suka bintang, tiap malam pasti gue selalu menatap bintang kayak gini. Kadang malah gue selalu ngajak ngobrol bintang," jawab Ica tenang.

My Angel NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang