1. PERTEMUAN

904 61 7
                                    

Seorang gadis cantik berkacamata baru saja turun dari angkot berwarna biru yang ia tumpangi sebelumnya. Ia kemudian membayar ongkos kepada sang sopir, dilanjutkan berjalan dengan senyum merekahnya menuju sekolah kebanggaannya, SMA Antariksa.

Gadis cantik yang biasa dipanggil Sinus itu memiliki nama lengkap Nayara Sinus Widiatmaja. Nama yang tak asing di telinga kita yang sering kita temui saat belajar materi Trigonometri di sekolah.

Bukan hanya namanya saja yang identik dengan Matematika, namun ia juga sangat pandai dan unggul dalam mata pelajaran yang tidak disukai kebanyakan orang itu. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan banyaknya piala yang ia raih dari berbagai ajang olimpiade Matematika yang pernah ia ikuti saat ia bersekolah di sekolah dasar hingga di sekolah menengah atas sekarang ini.

Sinus merupakan seorang gadis yang sangat ceria, manis, cantik, dan memiliki sifat kekanak-kanakan yang sangat sulit untuk dihilangkan. Meskipun saat ini ia sudah menginjak kelas XI di SMA, sifat kekanak-kanakannya ini masih saja melekat erat dalam dirinya dan terkadang mampu membuat jengkel orang-orang yang berada di sekitarnya.

Saat ini, Sinus berjalan sendirian di sepanjang koridor sekolah untuk menuju ruang kelasnya, kelas XI MIPA 1. Kelasnya tersebut berada di dekat kantin sekolah yang jaraknya cukup jauh dari gerbang utama sekolah.

Tiba-tiba, dengan tak sengaja matanya melihat sesosok pemuda duduk sendirian di depan ruang kepala sekolah. Pemuda tersebut terlihat sangat fokus berkutik dengan ponsel yang ada ditangannya. Ini merupakan suatu hal yang kebetulan bagi Sinus, pasalnya hampir setiap hari ia selalu datang pertama kali ke sekolah.

"Hah, siapa itu? Kok gue kayak belum pernah lihat tuh cowok," lirih Sinus pelan merasa heran.

Seketika niat untuk berjalan mendekati dan berkenalan dengan pemuda itu muncul di benak Sinus.

"Coba deh gue deketin."

Sinus pun berjalan mendekati pemuda yang berhasil menarik perhatiannya itu. Dan setelah sampai di depan pemuda tersebut, ia tak sungkan untuk menyapanya, "Hai!"

Pemuda yang ada di hadapan Sinus itu dengan segera menengadahkan kepalanya, menatap Sinus dengan tatapan datarnya dan kemudian langsung menatap kembali layar ponselnya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Aaa..., Ya Tuhaaann! Semalem gue mimpi apa sih kok gue bisa ketemu manusia tampan dan sempurna dipagi buta seperti iniii??! Ini gue nggak lagi mimpi kan?, batin Sinus menjerit dengan mata membulat sempurna tatkala memandang manusia sempurna yang berada di hadapannya saat ini.

Hmm... nggak boleh nih gue sia-siain kesempatan ini. Bagaimanapun gue harus ngenalin diri gue ke dia. Untung-untung kalo dia bales ngenalin dirinya ke gue dan ujung-ujungnya nanti dia suka sama gue.... Hihihi, batin Sinus mulai menghalu. Melihat seorang cogan akan secara langsung membuat mode halunya turn on.

"Halooo.... Kenalin, gue Nayara Sinus Widiatmaja. Lo bisa manggil gue Sinus dan gue dari kelas XI MIPA 1 kalau lo nanti mau ketemu lagi sama gue. Eh, oh, ya... kalo boleh tau, nama lo siapa? Lo murid baru? Kok gue sebelumnya belum pernah lihat lo di sini?" kata Sinus panjang lebar dengan tangan kanan yang ia ajukan untuk berjabat tangan. Namun, pemuda yang ia ajak berkenalan itu sama sekali tak membalas jabatan tangannya dan bahkan tak menatapnya.

Isshhh... kok dia nggak bales njawab sih! Nggak ngehargain gue apa? Kalo kayak gini, mana mungkin dia bisa suka sama gue. Kenalan aja dia nggak mau. Ditambah lagi tatapannya juga datar banget, batin Sinus kesal.

Sinus pun menunggu pemuda itu menjawab beberapa pertanyaannya. Namun, pemuda tersebut tak kunjung juga membalasnya. Ia sendiri mulai kesal karena merasa di-anggurin oleh pemuda tersebut.

LOVE IN TRIGONOMETRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang