11. HAL BARU

95 18 0
                                    

Sinus dan Cosinus berjalan bersamaan menuju kelas mereka. Sebenarnya tidak bersamaan, melainkan Cosinus jalan lebih dahulu meninggalkan Sinus di belakangnya.

Selama perjalanan tersebut, banyak pasang mata memandang mereka dengan tatapan suka, iri, maupun benci.

"Sinus sama Cosinus kalau pacaran cocok, ya?"

"Iya. Udah kaya Romeo dan Juliet aja."

"Huuuhhh. Baru aja mau ngedeketin Cosinus. Eh, malah kedahuluan sama Si Sinus."

"Auto patah hati gue."

"Tuh Sinus main deket-deket aja sama Cosinus," bisik seseorang di depan kelas pada temannya.

"Iya. Padahal tadi baru aja ngebuat adegan yang bikin gempar satu sekolahan," kata orang lain menyetujui.

Sinus yang mendengar ucapan orang lain yang tak suka padanya mulai merasa malu dan ingin menangis lagi.

Tiba-tiba Cosinus menghentikan langkahnya untuk menunggu Sinus. Sinus juga berhenti ketika melihat Cosinus berhenti.

"Kenapa berhenti?" tanya Cosinus dingin.

Sinus tak menjawab.

"Ayo! Jangan dengerin mereka!" lanjut Cosinus.

Sinus yang mendengar penuturan Cosinus barusan langsung melanjutkan langkahnya untuk mendekati Cosinus. Setelah Sinus sudah berada di samping Cosinus, mereka kemudian melanjutkan langkah mereka untuk menuju ke kelas.

Cosinus baik banget, sih! Ternyata dia juga peka sama gue, batin Sinus.

***

Sesampainya di kelas, ternyata Pak Zain sudah menjelaskan suatu materi di papan tulis.

"Assalamu'alaikum," salam Sinus dan Cosinus bersamaan.

"Wa'alaikumsalam," jawab semua orang di dalam kelas.

"Eh, Sin, Cos! Kok baru masuk? Darimana saja kalian?" tanya Pak Zain.

"Dari... anu... Pak...," jawab Sinus gugup.

"Kami tadi belajar, Pak," sahut Cosinus.

Sinus membelalakkan matanya setelah mendengar jawaban dari Cosinus.

Kenapa lo bohong?, tanya Sinus dalam hati sambil menatap Cosinus dari samping.

Cosinus yang merasa dirinya ditatap Sinus, langsung menolehkan kepalanya menghadap Sinus.

Gue nggak bohong, kok. Gue tadi memang belajar, belajar peduli sama lo, kata Cosinus dalam hati.

"Eh! Kenapa kalian saling tatap gitu di depan pintu?" teriak Pak Zain yang langsung membuyarkan tatapan Sinus dan Cosinus.

Sinus dan Cosinus langsung memutuskan tatapan mereka.

"Eng... enggak kok, Pak," sahut Sinus.

"Oh, iya. Kalian barusan dapat surat dispensasi untuk pemberitahuan mengenai olimpiade di Lab Olimpiade. Kalian sekarang langsung kesana saja! Keburu telat," kata Pak Zain memberitahu.

"Baik, Pak!" balas Cosinus dan langsung beranjak menuju Lab Olimpiade dan diikuti Sinus di belakangnya.

***

Ketika mereka sudah sampai di Lab Olimpiade, suasana disana masih kedengaran ramai. Hal ini menandakan bahwa Pak Adnan belum memulai kegiatan kali ini.

Sinus dan Cosinus langsung saja masuk ke dalam Lab. Olimpiade dan menuju meja bidang Matematika.

Tak lama kemudian, Pak Adnan memasuki ruangan.

LOVE IN TRIGONOMETRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang