GEMINTANG [2]

1.1K 68 9
                                    

Hari spesial adalah hari dimana aku bisa melihat kamu senyum, meski itu garing

_Rimba_

'Drrtttt...Ddrrrrtttt'
Suara getaran ponsel dari bawah yang sedang ditimpa oleh seorang wanita berparas cantik.

'Hoaaammmm' akhirnya wanita itupun bangun dari tidur lelapnya. Sorotan cahaya bias mentari yang indah membuat wanita itu nampak cantik natural, bahkan dalam kesehariannya. Bola mata berwarna hitam pekat dengan bibir dan hidung yang kecil sangat cocok dan anggun dilihat.

Kini bola mata itu tidak lagi terlihat setengah setengah melainkan bulat utuh layaknya bulan di malam hari

"Mamaaaaa" teriak wanita itu dengan histeris, membuat seisi rumah kaget dan segera mendatangi sumber suara tersebut

"Kamu kenapa Kemilau?" tanya wanita paruh baya yang merupakan Mama dari Kemilau.

"Kenapa ga bangunin" kesal Kemilau dengan mata yang sudah hampir mengeluarkan airmata.

"Memangnya sekarang hari apa?" tanya Riana, Mama Kemilau.

"Senin Mah, hari pertama Kemilau masuk sekolah yang baru" Kemilau tampak khawatir dengan terus mengobrak abrik isi kamarnya untuk menyiapkan kelengkapan sekolah.

"Astagfirullah... Mama kira hari Minggu, Mama juga telat ke kantor" dengan cekatan Riana bergegas menyiapkan perlengkapan dirinya sendiri tanpa memperdulikan anaknya yang sekarang sedang bingung tak karuan.

"Mandi... Aku belum mandi" Kemilau baru ingat bahwa dirinya belum mandi, akhirnya dengan tergesa gesa kemilau masuk ke kamar mandi tanpa mebawa handuk melainkan langsung menggunakan seragam sekolah barunya.

Selesai mandi Kemilau sesegera mungkin berlali dan keluar dari rumahnya yang bertemakan alam itu. Kemilau menutup gerbang rumahnya sendiri karena satpam yang berada di ruma Kemilau tengah pulang kampung.

'Tin...tin..'
suara klakson motor dari belakang Kemilau, tanpa memperdulikannya Kemilau segera berlari sekencang kencangnya hingga ke jalan raya.

Namun belum sampai pada tempat yang ia tuju, Kemilau segera dihadang oleh pemilik motor Ninja berwarna hitam itu.

"Ishh ngapain sih, minggir sana, aku lagi buru buru nih" kesal Kemilau pada sang pengendara itu.

Sang pengendara tersebut segera membuka helmnya dan terlihatlah seorang pria berparas tampan dengan segudang penggemar.

"Rimba?" heran Kemilau.

"Hai.. sayang" sapa hangat Rimba.

"Nah kebetulan ada kamu, anter aku ke sekolah ya" pinta Kemilau pada Rimba yakni kekasih hatinya.

"Cepetan jalan" lanjut Kemilau.

Akhirnya Rimbapun menjalankan kendaraan beroda duanya dengan cepat.

"Kita ke sekolah baru aku"ucap Kemilau pada Rimba.

"Hah sekolah baru?" sontak Rimbapun kaget mendengarnya.

"Sejak kapan kamu pindah sekolah?" tanya Rimba.

"Baru hari ini" singkat Kemilau polos.

"Kok kamu ga kasih tau aku sih?" tanya Rimba.

"Kamu dari kemarin susah banget aku hubungin, kenapa coba?"tanya balik Kemilau pada Rimba.

"Mmmm... Akukan harus kerja sayang" Rimba berfikir untk mencari alasan.

"Yaudah deh terserah, pokoknya sekarang cepetan aku takut nanti telat terus dihukum" Kemilau nampak khawatir dengan posisinya saat ini.

"Siapa yang berani hukum kamu, aku bakalan kasih dia pelajaran" decak Rimba mencoba membuat kekasihnya tenang.

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang