GEMINTANG [27]

307 20 0
                                    

Gemintang kini sangat merindukan kekasihnya itu. Bagaimana kabarnya? Apa dia baik baik saja? Itulah yang saat ini ada di otak Gemintang. sedangkan dirinya harus segera pulang ke Indonesia, dirinya sudah hampir satu minggu London dan selama itu pula Kemilau sama sekali tidak mengabarinya.

Gemintang memutuskan untuk pergi berjalan jalan sebentar untuk refreshing dari dunia bisnis itu.

Di tengah perjalanan tak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita.

‘Brukk’ wanita tersebut terjatuh.

“I’am sorry. Are you okay?” Gemintang membantu wanita itu berdiri, dan saat melihat wajahnya.

Deg

‘Kenapa dia harus kembali?’ batin pria itu.

“Ge...Gemintang?” tanya wanita tersebut.

Gemintang masih terdiam tak percaya, wanita yang selama ini ia tunggu kehadirannya, dan kini sudah berada tepat didepan matanya.

“Aulia?” tanpa aba aba Gemintang segera mendekap wanita tersebut, dan berharap bahwa wanita itu tidak pergi darinya lagi.

“Aku kangen banget sama kamu. Kamu kemana aja ya?” lirih Gemintang masih tak percaya akan kehadiran sahabat sekaligus cinta pertamanya itu.

“Maafin aku hikss... aku harus pergi dari kamu, aku sakit Gem, aku kira kita gak akan ketemu lagi sama kamu tapi ternyata Tuhan masih ingin aku berada di dunia ini hikss...” Aulia menangis dalam dekapan Gemintang.

“Aku gak akan biarin kamu hilang lagi, aku akan terus sama kamu, aku janji” ucap Gemintang menatap manik manik wajah wanita tersebut.

‘Maaf Kemilau, aku ga bisa bohongin perasaan aku, bahwa aku masih menyayangi wanita lain, maaf’ lirih Gemintang di dalam hatinya.

“Sekarang kita cari Cafe di sekitar sini karena kamu punya banyak hutang penjelasan sama aku” Gemintang mencubit hidung Aulia dengan lembut, seakan akan Aulialah kekasihnya.

Sorry ya gengs jadi ganggu, author pengen rasanya nampar Gemintang bolak balik sambil bilang

“Sadar woyy, cewek lu juga sama rapuhnya dengan tuh cewe, bahkan lebih rapuh bego!” sewot deh lama lama.

Kalo kalian gimana?.

~~~
Kemilau dan ketiga pria tersebut telah berhasil masuk ke dalam ruangan tempat dimana Papa dan Kakak Kemilau di sekap.

“Buruan bawa mereka keluar” titah Kemilau pada Ribra dan Abra. Untung saja seluruh cctv di rumah tersebut telah di matikan oleh Abra, jadi mereka lebih leluasa untuk membawa pergi tawanan itu.

Sedangkan Keano dan Kemilau kini tengah mengawasi dari belakang juga depan langkah mereka dan berhasil!!. Mereka telah keluar dari rumah tersebut namun ternyata di luar sudah ada beberapa penjaga yang mengetahui keberadaan mereka.

Mudah’ batin Kemilau.

“Ribra? Abra? Lu bawa pergi mereka dan jangan lupa lepasin cip yang ada di tubuh mereka. Gua yakin Om Reno itu ga bodoh. Kalian jalan kedepan, tenang aja di sana udah ada beberapa Bodyguard gua, suruh sebagian dari mereka kesini, dan yang lainnya ikut antar ke rumah sakit” penuturan panjang Kemilau yang di jawab anggukan oleh kedua temannya itu.

Ribra dan Abra segera membawa pergi Ervan juga Papanya menuju mobil.

“Mau kemana kalian?” tanya salah satu pria berbadan besar menunjuk ke arah Ribra dan Abra.

“Urusan kalian sama kita” Kemilau menendang tangan pria itu yang tengah menunjuk tepat pada arah Ribra dan Abra.

Terjadilah pertarungan antara dua anak remaja yang salah satunya adalah wanita dengan pria kurang lebih 15 orang dan jangan lupakan badan kekarnya.

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang