GEMINTANG [18]

395 25 0
                                    

Typo bertebaran guys.
Bilang bilang ye...
Happy reading...


Kini Kemilau harus menerima hukumannya berdiri diantara terik matahari dan anak anak sekolah yang memperhatikannya.

Tak lama terdengar riuh suara para siswi dengan teriakannya. Mereka adalah siswi yang tidak ada Gurunya atau free class. Itu adalah kelas Gemintang yaitu IX mipa 1 karena Kemilau itu kelas IX mipa 2. Kemilau memang pintar tapi ia lebih memilih menyembunyikannya.

‘Ya ampunn gateng banget’

‘Aaaa cool banget sumpah’

‘Sini jadi pacar aku aja’

‘Love you’

‘Cogan di sekolah makin banyak aja. Aaaa jadi makin betah gua’

Yaa itulah beberapa suara riuh yang Kemilau dengar. Suara bising itu semakin mendekati gendang telinga Kemilau dan membuat wanita itu tersulut emosi. Tidak bisakah sebentar saja mengerti perasaannya? Dia benci saat saat seperti ini.

“WOYYY BERISIK ANJIRR” teriak Kemilau kesal, kini semua mata tertuju padanya.

‘Ngapain sih tuh cewek,pengen ngambil perhatian banget deh’

‘Halah palingan tepe tepe’

‘Dasar cewek tukang tepe’

Kemilau sangat kesal akan omongan beberapa wanita tersebut, tangan kirinya mengepal kuat dan rahangnya mulai mengeras. Itu bukanlah sifat Kemilau yang d kenal oleh satu sekolah ini.

“KEMILAU?” teriak seseorang dari kerumunan itu, dengan malas Kemilau menoleh dan.

Deg

‘Ngapain mereka disini?’ tanya Kemilau pada dirinya sendiri. Ke tiga pria tersebut semakin mendekati Kemilau dengan beberapa wanita di belakangnya.

Keano Stevalio Suntrolie
Wakil ketua sekaligus tangan kanan dari ERLA. Ia adalah salah satu anak pengusaha terkenal di London, juga blasteran antara Indonesia dan London, tapi kecilnya ia tinggal di daerah Jakarta karena Nenek dan Kakeknya dan besarnya ia di London. Pria itu sangat tampan, dengan modelan yang urakan namun terkesan elegan.

Ribra Antarius Sriteo
Kisahnya tak jauh berbeda dengan Keano. Begitu pula

Abra Anggara Migrolio
Badboy yang satu ini mirip dengan Ringgo yang sangat pendiam, namun ia selalu menebarkan senyum manisnya yang membuat para wanita meleleh.

Ketiga pria itu menghampiri Kemilau dengan sangat bahagia.

“Hey girl? How are you?” tanya Keano pada Kemilau.

“Fine” singkat Kemilau lalu kembali terfokus pada hukumannya.

“What happen honey?” tanya Ribra.

“Bukan urusan kalian” ketus Kemilau

“Di hukum?” tanya Abra selanjutnya. Kemilau hanya berdehem singkat.

“Can you interface we to the prncipal room?” tanya Keano.

“Bisa liatkan kalo gua lagi di hukum” Kemilau memutar bola matanya malas.

“KEMILAU?!” teriak seorang wanita paruh baya. Siapa lagi jika bukan Bu Gendi.

“Sedang apa kamu?” tanya Bu Gendi.

“Wait baby” ucap Keano lalu menghampiri Bu Gendi.

“Sorry Miss. Bisa saya pinjam Kemilau sebentar untuk mengatarkan saya dan kedua teman saya ke ruangan kepala sekolah?” tanya Keano dengan sopan pada Bu Gendi.

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang