End

654 31 0
                                    

1 minggu berlalu...

“Doma? Anter Kemilau ke tempat dimana orang yang udah donorin jantungnya. Kemilau mohon” pinta Kemilau yang masih berbaring di rumah sakit.

“Yaudah ia Mama anter, tapi kamu harus janji dulu” Mirapun menghela nafasnya.

Kini di ruangan itu terdapat keluarga Kemilau, Mira dan Angkasa.

“Emangnya kenapa? Ia deh Kem janji” Kemilaupun ikut menghela nafasnya.

“Janji jangan pernah menyalahkan diri kamu, dan janga bersedih” ucap Mira, Kemilaupun mengangguk.

Mengapa tidak meminta bantuan pada keluarga Kemilau saja? Karena Kemilah belum sepenuhnya memaafkan mereka terkecuali Papa dan Kakaknya.

~~~

Kini Kemilau dan Mira berada di sebuah pemakaman umum.

“Kenapa Doma bawa aku ke sini?” tanya Kemilau. Mira hanya tersenyum dan terus menuntun Kemilau sampai di tempat yang mereka inginkan.

“Ini adalah tempat dimana orang yang sudah mendonorkan jantungnya” ucap Doma menunjuk sebuah makam.

“Ngak... Gak mungkin... Hiks... Doma pasti bohongkan? Mana mungkin dia melakukannya... Hiks” Tangis Kemilau pecah saat melihat batu nisan di hadapannya.

“Ini kenyataannya sayang” ucap Doma mengelus pundak Kemilau yang kini sudah jongkok.

“Maafin aku hikss... Aku... Gak pernah bisa jadi yang terbaik untuk kamu... Hiks... ” tangis Kemilau.

“Kamu... Hikss... Adalah orang yang pertama kali buat hidup aku kembali berwarna... Hiks...” tangis Kemilau.

Hingga seseorang datang dengan membawa air dan bunga.

“Dia adalah cinta pertama kamu, dan aku cinta terakhir kamu” ucap orang itu.

Kemilau mendekap orang tersebut dengan air mata yang bercucuran.

“Ke...kenapa dia? Seharusnya... Hikss... Kamu biarin a..aku mati... Hiks” ucap Kemilau.

“Gak akan pernah. Jika kamu mati, aku akan sangat terpuruk dan itu akan membuat aku mati dengan penuh siksaan” jawab orang itu.

“Tapi... Dia... ” perkataan Kemilau tertahankan.

“Jangan menyalahkan diri sendiri. Dia merelakan jantungnya demi membuat kamu bisa tersenyum bersama ku” ucapnya.

“Gem? Rimba akan selalu ada di sisi kitakan?” tanya Kemilau.

Pasti kalian berfikir bahwa Gemintang yang meninggal, tapi perkiraan kalian salah, Rimba yang sudah mendonorkan jantungnya untuk Kemilau.

“Dia akan selalu mengawasi kita. Kamu boleh mengingatnya karena dia cinta pertama kamu, tapi kamu juga harus ingat bahwa kamu adalah calon istri aku” ucap Gemintang. Kemilau hanya mengangguk pasrah.

Oke kalian lasti penasaran, kita..

Flashback on

“Bawa semua anggota mereka ke ruang bawah tanah dan penggal mereka semua” teriak Kemilau.

‘Brak’

“Kemilau!!!” (Chapter 34).

Setelah itu Rimba mengikuti Kemilau yang di bawa oleh Gemingang ke sebuah rumah sakit.

Rimba berjalan jauh di belakang mereka namun tidak sampai kehilangan arahnya.

Saat sampai rumah sakit,  Rimba hanya melihat dari balik tembok ruangan.

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang