GEMINTANG [3]

912 52 1
                                    

Kelakuan sama hati gua memang selalu bertolak belakang setelah lu hadir,  dan mengacaukan semua fikiran gua

_Gemintang_


“Bisa ke kelas sendiri?” tanya Gemintang bernada datar.

“Bisa kok” jawab Kemilau masih dengan kepalanya yang merunduk.

Gemintang segera meninggalkan Kemilau sendiri dengan rasa laparnya, karena memang tadi pagi Kemilau tidak sempat sarapan, ia takut mempunyai kesan buruk di hari pertamanya sekolah.

Kemilau memberanikan diri untuk melihat kedepan apakah Gemintang masih ada atau tega meninggalkannya sendiri dengan rasa lapar.

“Dasar cowok ga peka” kesal Kemilau saat melihat bahwa Gemintang telah menghilang dari hadapannya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Ketika Kemilau hendak pergi, ia melihat di sebelah kiri kursi yang tengah ia duduki ada makanan dan minuman yang tadi Gemintang tawarkan padanya, Kemillau melihat disekelilingnya apakah Gemintang masih ada disekitarnya atau sudah benar benar pergi.

Dengan cekatan Kemilau melahap makanan disampingnya.

“Enak banget... ga salah Mama pindahin aku ke sekolah ini, makanannya enak enak” puji Kemilau. 

Disisi lain ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan.

“Dasar munafik” ucap orang itu.

“Bos lagi ngapain lu?” Alex menyentuh pundak Gemintang dengan santainya.

“Widihh... ngeliatin ceweknya si Rimba ya” ledek Alex.

“Berisik” Gemintang segera meninggalkan kedua sahabatnya.

“Lu sih, punya mulut lemes banget” Ringgo segera mengikuti langkah Gemintang untuk meninggalan Alex.

“Lah... kok jadi gua sih” Alex meggaruk garuk pundak kepalanya sendiri, merasa bingung. Iapun bergegas mengikuti langkah kedua sahabatnya.

~~~
“Kenapa Rim?”ujar seorang wanita yang sedang menuruni satu persatu anak tangga sekolah barunya itu.

“Ia. Nih aku baru keluar kelas, kenapa? Kamu kangen yah?” rayu Kemilau dibalik telepon.

“Yaudah sih. Ia cepetan, aku di gerbang kamu harus udah ada ya” pinta Kemilau lalu memasukan ponselnya.

Kemilau saat ini tidak melihat arah jalannya tanpa sengaja ia tersandung tepat pada anak tangga yang kini sedang ia lewati dan...

Brukk

Kemilau jatuh dengan menutup matanya karena ia tau itu pasti sakit, namun anehnya mengapa ia tidak merasakan sakit?.
Dengan perlahan ia mulai membuka matanya siapa sangka.

“Gemintang?” kaget Kemilau, ternyata kini ia ada di dalam pelukan most wanted satu sekolah atau bahkan bisa dibilingan lelaki tertampan satu sekolah.

Gemintang terus menatap Kemilau, begitu pula sebaliknya, mereka hanya saling menatap satu sama lain, hingga batin Gemintang berbisik.

Indah’ Gemintang menatap manik manik mata Kemilau dengan sangat teliti, hingga tidak ada satupun yang terlewatkan.

Brukkk

Awww
Teriakan itu berasal dari Kemilau karena Gemintang dengan sengaja menjatuhkan Kemilau dan berlalu begitu saja tanpa mengucapkan kata maaf.

“Gemintangggg” teriak Kemilau kesal.

“Tau gitu ga usah dibantuin dari awal kali, jatuhin aja supaya ga nanggung sakitnya, kalo ginikan sakit” Kemilau terus saja berdecak di setiap perjalanannya apalagi saat kejadian Gemintang tadi.

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang