GEMINTANG [14]

363 24 0
                                    

Dibalik semak semak belukar tersembunyi lima wanita yang tengah melihat kejadian yang sangat tak terduga yaitu tawuran.

“Lu gila Di, ngajakin kita ngeliat kaya begituan, terus di tempat begini lagi. cari tempat yang senakan kek” gerutu Via kesal dengan menepuk nepuk badannya yang terasa sagat gatal akibat nyamuk yang dengan lancangnya hinggap dan menghisap darah Via.

“Heh! Dimana mana yang namanya lagi ngumpet itu ya dimana aja bego, mau di depan rumah kosong itu? Ya ketahuanlah dodol” ucap Diandra menatap Via lalu menunjuk pada sebuah rumah kosong yang berada di samping anak anak yang seedang tawuran itu, Diandra, Via, Riana dan Farah terus terfokus pada apa yang mereka lihat, hingga tidak menyadari bahwa salah satu sahabatnya telah menghilang,

Di sisi lain, Kemilau yang mulai menjauhi tempat persembunyian beberapa temannya itu lalu melihat perkelahian antara kekasihnya dan es kutub.

“ANJING!!!” teriak Rimba saat rahangnya menerima bogeman keran dari Gemintang hingga bibir bagian samping kirinya sobek dan berdarah, lalu Rimba kembal berusaha bangkit lalu memberikan bogeman yang sama pada Gemintang.

“Cihh!!” Gemintang meludah kearah Kemilau dan tanpa sengaja melihat wanita itu yang tengah ketakutan hingga air matanyapun tidak bisa tertahankan lagi, kemudian merekapun bertemu dalam satu tatapan.

‘Bodoh!! Ngapain sih dia di sana?’ Batin Gemintang.

Rimba yang tak ingin melewatkan kesempatan berharganya itu segera memukul Gemintang tepat pada ulu hatinya, membuat sang empu merasakan sakit yang sangat mendalam hingga mengeluarkan cairan kental berwarna merah dari mulutnya.

“GEMINTANG!!” teriak Kemilau yang kini telah berlari mendekati Gemintang dan Rimba beserta anak anak yang tengah tawuran tersebut. Kemilau mendekati Gemintang yang sudah terkapar di aspal dengan terus memegangi dadanya.

“Kamu gapapa?” tanya Kemilau.

“Lu ngapain ada disini?” Tanya Gemintang dengan tenaga yang tersisa.

Rimba lalu tersenyum smirk  dan segera memegang pergelangan tangan Kemilau, lalu meletakkan sikutnya tepat ada leher Kemilau, membuat wanita itu tersentak kaget.

“Tenang sayang, kamu akan baik baik saja. Mungkin ini sedikit sakit, tapi bertahanlah” bisik Rimba pada sang kekasih, justru itu yang membuat Kemilau semakin takut.

“Rimba..hikss, please lepasin aku hikss...hikss, jangan kaya gini, aku takut hikss hiskss” Tangis Kemilau sudah tidak bisa di bendung lagi.

Semua anggota Alaskar dan Xinamonts seketika terhenti saat melihat seorang wanita yang tengah menjadi sandra Rimba.

“Aduuhhh tuh si Kemilau, kenapa di sana sih?” Diandra sangat terkejut saat melihat sahabatnya itu tengah di sandra oleh salah satu pelaku tawuran disana.

“Gua takut Kemilau kenapa napa nih” Riana terdengar khawatir melihat sahabatnya yang malang itu.

Kemilau kini sangat tidak menyangka bahwa Rimbanya atau yang biasa di sapa Baba itu dan jangan lupakan keromantisan mereka bahkan Rimba sama sekali tidak pernah berbuat kasar pada Kemilau, tapi ternyata kini Kemilau sangat menyesali perasaannya itu.

“Rimba!! Lu gila? Dia pacar lu tolol!!” ucap Alex menunjuk kearah Rimba dan Kemilau.

“Apa urusannya? Selagi Bos lu itu gak mau menyerahkan dirinya untuk gua habisi. Gua bisa bertingkah seperti ini” Rimba semakin mempererat pelukan tangannya pada leher Kemilau yang mampu membuat wanita itu kehilangan semua nafasnya.

‘Sorry sayang. Seharusnya kamu gak disini, dan maafkan aku’ batin Rimba. Kemilau terus terbatuk batuk dan dengan senyuman yang lebar Rimba masih bisa santainya.

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang