GEMINTANG [16]

383 22 0
                                    

“Bisa tinggalin aku berdua sama dia gak?” tanya Kemilau pada Ringgo sembari menunjuk pada Gemintang yang masih belum sadarkan diri. Ringgo hanya mengangguk dan keluar  dari ruangan tersebut.

Kemilau mendekati orang yang masih belum membuka matanya itu, lalu duduk di sampingnya dengan kursi yang sudah di sediakan.

“Heyy. Kok masih tidur sih? maaf ya karena aku kamu jadi kaya gini” Kemilau menatap pria itu lalu merunduk merasa bersalah. Sebuah pergerakan tanga terasa pada puncak kepala Kemilau sontak membuat sang wanita itu kaget lalu segera menatap pria di depannya yang sudah terang terangan membuka matanya.

“Ishh kok kamu gak bilang sih kalo udah sadar” Kemilau yang kesal segera memukul dada Gemintang yang masih terasa sakit akibat ulah Rimba. Gemintang meringis pelan merasakan sakitnya itu.

“Maaf maaf, sakit ya” Kemilau mengusap dada Gemintang yang tadi ia pukul dengan lembut.

“Masih sakit?” tanya Kemilau pada Gemintang. gemintang menggeleng pelan lalu tersenyum pada Kemilau. Aduhh mas senyumnya ituloh ga bisa di lupakan.

“Gapapa?” tanya Gemintang dingin.

“Gimana sih?! harusnya yang tanya itutuh aku tau” Kemilau memajukan kedua bibirny membuat Gemintang tak kuasa menahan tawanya. Gemintang terkekeh menatap wanita di depannya yag nampak kesal.

“Itu kode?” tanya Gemintang

“Maksudnya?” Kemilau bertanya balik pada Gemintang

“Ia, minta dicium” Gemintang meihat ekspresi Kemilau yang berubah itupun sangat terkekeh karena wajah Kemilau yang sudah sangat merah juga bibir yang di tutupi oleh kedua tangan wanita itu membuat Gemintang sangat berusaha menutupi tawanya yang ingin meledak.

“Ishhh Gemintang!!!” Kesal Kemilau mencubit lengan Gemintang hingga membekas pada pergelangan pria itu.

Gemintang tidak merasakan sakit sedikitpun, ia hanya berusaha menutupi tawanya itu lalu menatap kearah jam yang menunjukkan pukul  12 malam. Gemintang berdehem pelan lalu kembali pada wajah datarnya.

“Pulang” titah Gemintang

“Gak mau, aku nungguin kamu aja, lagian Mama juga lagi gak ada kok jadi aku mau kemana mana juga gak papa” ucap Kemilau.

“Lu itu cewek” lanjut Gemintang

“Ya emang. Siapa bilang aku cowok. Wlee” Kemilau menjulurkan lidahnya lalu meletakkan kedua lengannya bersilang di dada lalu menatap ke sembarang arah. Sepertinya ngambek.

Gemintang menghela nafas berat.
“Bukan gitu..”’ belum selesai Gemintang menjelaskan, Kemilau segera memototng ucapannya itu.

“Pokoknya aku mau di sini, please, bodo amat titik gak pake ko...”

“Kemilau” panggil keempat wanita pada balik pintu ruangan rumah sakit tempat Gemintang.

“Pulang gak?” tanya Riana. Sungguh Kemilau sangat mengutuki ke empat sahabatnya itu karena datang di waktu yang sama sekali tidak tepat.

“Tuh udah di jemput” ucap Gemitang mengarahkan pandangannya pada keempat sahabat Kemilau.

“Tapi aku kan..” Kemilau endak membela dirinya namun di cekal oleh Gemintang.

“Pulang. Gua gak papa kok” Gemintang melemparkan senyumannya pada Kemilau lalu mengusap pelan puncak Kepala wanita itu. Bukannya Kemilau yang salah tingkah atas perlakuan Gemintang malah ketiga sahabat Kemilau terkecuali Diandra yang sangat muak melihatnya.

Aaaaa so sweet banget sih’

‘Kapan gua dapet senyuman gitu’

‘Gua pengen jadi Kemilau’

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang