GEMINTANG [24]

313 18 0
                                    

“Eunghhh” sinar matahari mulai terpancar di kamar Kemilau, namun suara lenguhan tersebut buka sang pemilik kamar melainkan,

“Selamat pagi Gemintang” ya itu adalah suara lenguhan Gemintang, dan yang mengucapkan ucapan selamat pagi adalah Kemilau.

“Aku kok bisa di sini?” tanya Gemintang masih dengan memegangi pelipisnya.

“Udah kamu sekarang istirahat dulu di kamar aku, pulihin tenaga kamu. Makan dulu yah” Kemilau mengambil mangkuk yang berisi bubur buatan dirinya sendiri.

“Aku ga laper”.

“Makan, jangan kaya anak kecil deh”.

“Suapin”.

“Manja”.

“Terserah, suapin atau gak makan”.

“Yaudah buruan, nih aaaaaa”.

“Bentar”.

“Apa lagi?”.

“Ga ada morning kiss nih?”.

“Gua tampol lu!!”.

“Ia ia deh percaya yang pinter bela diri”.

“Makan sendiri. Bayyyy”.

‘Cup’

Gemintang diam membeku setelah mendapatkan kecupan hangat tepat pada salah satu pipinya.

~~~

Kemilau turun dari mobil berkepemilikan dirinya, lalu berjalan seolah olah tidak ada apa apa. Padahal banyak bisikan yang membuatnya sangat risih.

‘Ya ampun tuh cewek makin hari makin cantik aja’.

‘Gila cantik bener dah’.

‘Tambah cinta gua’.

‘Cih pasti abis ngejalang tuh’.

‘Semalem di bayar berapa?’.

Ingin rasanya Kemiau menyobek semua bibir para wanita yang menyebutnya jalang, tapi ya sudahlah mereka anggap saja mereka itu hanya setan yang mancing amarah saja.

“Kem?” sapa Diandra yang sudah stand by dengan ke tiga sahabatnya, siapa lagi jika bukan Riana, Via dan Farah.

“Kenapa?” tanya Kemilau santai.

“Keano, Ribra sama Abra nyariin tuh” Riana menunjuk kedalam kelasnya yang memperlihatkan ketiga pria itu dengan wajah yang sangat menegangkan.

“Oh, yaudah masuk aja yuk” Ajak Kemilau.
Merekapun memasuki kelas yang masih sepi dan hanya ada delapan orang saja disana.

“Ada apa?” tanya Kemilau pada ketiga pria tersebut.

Keano menatap ke empat sahabat Kemilau bermaksud untukmengusirnya secara halus namun Kemilau tak ingin mereka pergi.

“Mereka udah tau semuanya kok” ucap Kemilau yang di jawab anggukan oleh ketiga pria di depannya.

“Ini soal keluarga lu” Ribra mulai membuka suaranya.

“Kenapa?” Kemilau kini duduk di depan pria tersebut di ikuti keemmpat sahabatnya.

“Ada yang gak beres sama Om lu dan Reandom” cekal Abra.

“Gua udah duga itu, jadi sekarang apa rencananya?” tanya Kemilau.

“Sepeninggalan Bokap lu, Om Reno sama Reandom yang ngurus semua perusahaan dan sekolah yang berkepemilikan Bokap lu dan juga Keluarga lu” Keano.

GEMINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang