☀️delapan☀️

933 153 20
                                    

"HAECHAN! BALIKIN JAKET GUE!"

Kejadian kemarin sore, di lapangan milik Haechan dan Jerel, tidak membuat keakuran dan kedamaian mereka berlangsung lama. Terbukti dengan keributan mereka di jam pertama.

Jam pertama kelas mereka adalah Bahasa Indonesia, dan bu Sohee memberi materi drama kelas untuk pertunjukan Pensi ulang tahun SMA Nusantara.

Bu Sohee memberi amanah untuk menentukan drama apa yang ingin mereka tunjukkan. Dan berharap sudah valid saat bu Sohee kembali dari ruang guru.

Bukannya menentukan drama, mereka malah menonton keributan Haechan dan Jerel.

Haechan tadi duduk dipojok dekat jendela, terus silau karna cahaya matahari lagi ngarah kedia. Dia bingung mau nutupin pake apaan, akhirnya, dia ngeliat ada jaket coklat punya Jerel. Berhubung sang empu lagi ke toilet, dia mutusin buat ambil jaket Jerel, terus dia pake jadi kerudungan. Tau kan? yang lengannya diiket di dagu. Ya tau lah.

Pas Jerel masuk, ngamuk lah dia. Masalahnya itu Jaket dia baru di setrika, kalo di iket begitukan kusut. Mana itu jaket dia yang pernah dipake sama artis kesukaan dia, terus di give away in, dan dia dapet.

"HAECHAN BALIKIN GAK?!" teriak Jerel dari mendongak, Haechan naik kemeja. Terus malah joget joget ala kekeyi bukan boneka.

"Aku bukan boneka mu, bisa kau suruh suruh, dengan seenak mau mu. Aku bukan boneka mu, bisa kau rayu rayu, kalau kau bosan, pergi dan menghilang~" Haechan nyanyi gitu diatas meja sambil goyang goyang, jadinya ngundang tawa anak sekelas.

Jerel ini gampang emosian, jadi dia langsung ambil tempat minum pink tupperware punya Shuhua, tau kan yang kotak gitu bentukannya. Terus dia ambil, dia ambil, Jerel langsung naik ke bangku, terus mukul mukulin kepala Haechan pake itu tempat minum saking emosinya.

Jaemin tertawa sambil bertepuk tangan, saking lucunya. Bahkan Jeno, lelaki tembok itu ikutan terkekeh melihat kelakuan 2 mahluk didepannya itu.

Begitupun dengan Jisung dan Felix yang malah memilih jagoan mereka masing masing.

"Gue pilih Haechan!" ucap Jisung,

"Jagoan gue Jerel! Go Jerel, Go Jerel Go!" ucap Felix menyoraki Jerel. Sementara Yeji, sudah menghela nafas malas melihat kelakuan mereka semua.

"Dikelas ini yang waras emang cuman gue doang," gumam Yeji geleng geleng.

"Aduh! Aduh! Sakit eh! Anjir! Jerel, kurang ajar! Sakit woi!" Jerel tak memperdulikan ringisan Haechan. Merasa belum puas, Jerel ikutan naik ke meja Haechan. Membuat Meja itu bergoyang oleng.

Pas Jerel mau kejengkang, Haechan menarik pinggang Jerel, agar gadis itu tidak jatoh. Menbuat, tubuh Jerel menempel dengan tubuh Haechan.

Kelas hening selama 3 menit. Sementara Jerel dan Haechan bertatapan, saling meredakan degupan jantung masing masing.

Prok prok prok,

Sura tepuk tangan membuat mereka mengalihkan atensi. Termasuk Haechan dan Jerel, dengan tangan Haechan yang masih memeluk pinggang Jerel.

Di ambang pintu, terdapat bu Sohee yang sedang bertepuk tangan dan tersenyum. "Jadi kalian memilih Cinderella buat pementasan ulang tahun sekolah? Dan yang menjadi Prince Charming adalah Haechan, terus yang memerankan Cinderella adalah Jerelia?" tanya bu Sohee, membuat sekelas terdiam.

Lalu, Seungmin si anak pintar sekaligus ketua kelas mengangguk, dari pada kelas ini nanti kena omelan bu Sohee, dia memutuskan mengangguk. "Betul bu!" ucap Seungmin lantang. Membuat satu kelas menoleh kearahnya, mengerti maksud Seungmin, semua murid dikelas itu mengangguk.

Haechan dan Jerel melotot, kenapa jadi gini?!

Haechan sama Jerel masih mempertahankan posisinya, tangan Haechan masih memeluk pinggang ramping Jerel.

"Ehem, Haedar Chandra Putra? Bisa kamu lepas, tangan kamu? Atau kamu mau berurusan dengan BK?" tanya bu Sohee melihat tangan Haechan yang tak kunjung lepas, refleks, Haechan melepaskan tanga Jerel, membuat Jerel jatuh kebelakang, dan hampir saja punggungnya terkena ujung meja, apabila Jeno tak memegang bahu Jerel dengan cekatan.

Jerel memelototi Haechan yang bisa bisanya melepas Jerel. Sementara Haechan, dia meratapi nasib yang akan menjadi pemeran utama dan bersanding dengan anak dugong.

"Baik, setelah ini, kita akan memilih peranan yang lainnya. Bila dalam kertas kalian tak mendapat tulisan apa apa, berarti kalian akan menjadi figuran. Mengerti?"

"Ngerti bu,"

"Baik, Absen 1 sampai 6, maju."

15 menit kemudian

Pelajaran bu Sohee telah selesai, dan sekarang jam istirahat.

Haechan, Jaemin, Jeno, Felix, Jisung, Jerel, dan Yeji sedang duduk di tempat Felix.

No no, sebenernya, Jaemin hendak bermain PS dengan Felix, tapi 2 sohibnya malah ngintilin dia. Alhasil, mereka bukannya main PS malah jadi ngerumpi bertujuh. Engga, maksudnya berdelapan, karna Renjun yang suntuk dikelas, memutuskan mendatangi teman temannya.

"Kelas lo, meranin apaan Jun?" tanya Yeji ke Renjun. "Peterpan," Jawab Renjun lesuh. Jaemin tertawa, "Biar gue tebak, lo jadi peterpan kan?" tanya Jaemin. Renjun mengangguk lemas, "Yang jadi Wendy, siapa?" tanya Jerel. "Temen lo tuh si Jegan,"

Jerel tertawa, dia tau Renjun itu sangat tak suka dengan sifat Jegan yang bandel dan brandal. Begitupun sebaliknya.

"Kelas lo?" tanya Renjun pada mereka semua. Jaemin tersenyum menggoda, "Tanyain pada pemeran utama, coba." ucap Jaemin. Renjun tersenyum kemudian, "Haechan sama Jerel, main character?" ucapnya menahan tawa. Jerel sama Haechan mendengus kesal. "Cinderella lagi," kali ini Jeno menyaut. Semakin membuat tawa Renjun membesar.

"Terus peran lo semua apa?" tanya Renjun ke mereka masing masing,

"Gue yang nyetir kereta labu," ucap Jaemin masam, pasalnya, sebelum Jaemin nyetir tuh kereta labu, dia kan jadi kadal dulu.

Renjun tertawa lagi, "Cocok sih, lu kan kadal. Lu apaan No?" tanya Renjun. Jeno mendengus, "Prajurit Haechan." jawabnya singkat. Renjun lagi lagi ngereceh, bisa bisanya Jeno dapet peran babunya Haechan.

"Lu Ji?" tanya Renjun, "Emak tiri," ucap Yeji kesal. Kenapa sih? Dia kan pengen jadi figuran?!

Sementara Felix sama Jisung meratapi nasib, "Lu semua masih mending ya anjeng, dapet peran sesuai gender," ucap Felix lemas. Jisung mengangguk dengan lemas pula.

"Emang lu apaan?" tanya Yeji penasaran, dari tadi ini anak dua gamau ngasih tau peran mereka apaan masalahnya.

"Lu mau tau? Peran kita,












—kakak tirinya Cinderella." sedetik kemudian mereka semua tertawa terbahak bahak. Bahkan Jeno sampai mengusap air yang keluar di sudut matanya.

Chapter ini kita pake satu tempat aje ye, kelas wkakakaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini kita pake satu tempat aje ye, kelas wkakakaka. Maafin aku ya, Jisung sama Felix :)) i lop yu💚

Musuhan → Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang