☀️tiga belas☀️

850 181 13
                                    

"GO YEJI GO YEJI GO!!"

Sekarang ini hari senen. Minggu pertama dibulan Juli. Nah biasanya, SMA Nusantara itu bakal ngadain satu hari ga belajar diawal bulan. Dan kegiatan itu diisi ya kaya lomba lomba begini.

Enaknya, sekolah begini. Gurunya santuy abis.

Sekarang itu lagi lomba estafet kelas XII IPS 2, lawan kelas XII IPA 2. Nah yang ngewakilin kelas X IPS 2 itu, ada Yeji, Heejin, Siyeon, sama Nakyung.

Lapangan bener bener ricuh. Apalagi di sisi kelas XII IPS 2. Bahkan, Jaemin, Haechan, Jisung sama Felix sampe digendong dileher Sanha, Seungmin, Jeno, sama Eric sambil bawa bawa karton gede banget kaya begini,

 Bahkan, Jaemin, Haechan, Jisung sama Felix sampe digendong dileher Sanha, Seungmin, Jeno, sama Eric sambil bawa bawa karton gede banget kaya begini,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Jerel, dia nyorak nyorakin sambil niupin trompet barengan sama Nancy, sama Shuhua sambil joget joget.

Emang ya, mahluk di IPS 2 gaada yang waras.

"GA MENANG GAUSAH MASUK KELAS LO BEREMPAT!" teriak Jisung, 3 orang itu Jaemin, Haechan, sama Felix ngegeplak pala Jisung sampe tu orang hampir jatoh dari lehernya Jeno.

"Gausah ngadi ngadi lu, itu empat orang sarang contekan. Lu mau nilai ulangan lu jebol?!" ucap Jaemin. Sementara Jisung misuh misuh doang.

Mereka lanjut teriak teriak.

Sampe akhirnya, si wasit—gatau dah apaan itu yang niupin pluit elah, bikin mikir aje—teriak kalo XII IPS 2, menang.

Langsung deh tuh, 32 anak nyerbu lapangan.

Nah, sekarang ini gilirannya si Jerel buat lomba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah, sekarang ini gilirannya si Jerel buat lomba. Dia lomba individual, lomba lari.

"Woi, Rel, Gece! udah ditungguin sama anak anak!" teriak Felix. Jerel memberikan sign ok lewat tangannya. Dia menegak air putihnya dulu. Lalu, gadis dengan kaos hitam polos dan celana olahraga hijau tisca khas SMA Nusantara itu mengambil sepatu larinya yang ia sengaja taruh dibawah mejanya.

Jerel pun memakai sepatu larinya itu, awalnya ia merasa ada yang mengganjal dan aneh. Namun ia biarkan, ia terus berlari kearah lapangan.

Pas sampe dilapangan tuh, Jerel mau ngecek tapi gajadi, karna udah disuruh siap di posisinya. Jadinya, Jerel langsung siap. Walau kakinya sedikit perih.

"Ready?

Set,

Go!"

Jerel langsung berlari mengelilingi lapangan lari SMA Nusantara dengan cepat.

"JEREL JEREL!"

"SEMANGAT JEREL!"

Jerel tersenyum melihat Jaemin, Haechan, Jisung, Felix yang sekarang mengganti banner dengan mukanya yang sedang tidur dan baru bangun tidur. Kakinya makin lama makin sakit, dia terus berusaha berlari.

"JEREL! AYO SEMANGAT!"

Jerel udah engga kuat, dia menjatuhkan dirinya, semuanya menyoraki Jerel. Menyuruh gadis itu untuk bangkit lagi.

Melihat Jerel yang menangis, Haechan langsung turun dari leher Sanha. Lalu menghampiri Jerel dengan wajah paniknya. Diikuti Jisung, Felix, Jaemin, Jeno, dan Yeji.

"Rel? Lo gapapa?" tanya Yeji.

Jerel meringis, "K-kaki gue, sssh," ucap Jerel. Haechan berjongkok melirik kaki Jerel, lalu dengan hati hati dia membuka sepatu lari Jerel. Haechan langsung mengernyitkan dahinya, melihat ada 2 beling yang tertancap di kaki Jerel.

"Anjir?!" kaget Jaemin. "Kaki lo kok, darah semua?" tanya Jisung. Ngga lama, Ryujin sama Icung—please ini nama Jisung adeknya jerel gue panggil Icung wae lah ya—menghampiri Jerel.

"Kak?! Kaki lo kenapa?!" tanya Icung, lalu dia jongkok memeluk Jerel. Sementara Ryujin, dia masih gabisa ngomong apa apaan saking kagetnya karna darahnya banyak banget.

Renjun pun datang, dia kaget juga ngeliat keadaan Jerel. Lalu dia memberi simbol kepada anak anak osis untuk memberhentikan acaranya. "Stop stop dulu, kecelakaan!" ucap Renjun.

Sadar tak ada yang membantu, Haechan marah, "MANA ANAK PMR?! GA LIAT ADA YANG LUKA DISINI?! TANGGUNG JAWAB LO SEMUA KEMANA?!"

"PANGGIL AMBULANCE WOI!" teriak Jeno. Gak lama, ambulance dateng.

Haechan, Yeji, Icung, sama Ryujin masuk ke ambulance. Sementara, Jeno, Jaemin, Jisung, Felix, dan Renjun meminta izin kepada guru untuk mengawal ke rumah sakit.

DIBACA YA, PENTING!Lanjutin ngga? gue hopeless bgt liat vote sama readersnya:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIBACA YA, PENTING!
Lanjutin ngga? gue hopeless bgt liat vote sama readersnya:(

DIBACA YA, PENTING!Lanjutin ngga? gue hopeless bgt liat vote sama readersnya:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gue gamaksa kalian baca cerita ini kok, cuman kalo baca tolong vote guys. please, gue capek capek mikir cerita, kalo misalnya ga dihargain buat apa? gue malah makin males up.
Ngga sama cerita gue doang, sama yg lain juga gt.
Sekali lagi, gue gak maksa kalian buat baca cerita gue. cuman kalo emang kalian baca, tolong dihargain dengan cara klik vote, atau kalo ada yang kurang kalian kritik boleh di comment, tapi dengan bahasa yang sopan.

Sekian.

Musuhan → Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang