☀️sembilan☀️

918 148 23
                                    

"Ah, seger,"

Jerel baru aja nyuci mukanya dikamar mandi sekolah. Beuh, seger banget. Apalagi abis pelajaran sejarah tadi yang bikin Jerel ngantuk sengantuk ngantuknya.

Tiba tiba, pintu kamar mandi perempuan kebuka. Dan memunculkan seseorang yang bikin Jerel menggertakkan giginya saat melihat orang itu memunculkan senyum menyebalkannya.

"Hai, Jerelia." gadis itu Minju. Anak kelas 11, anak baru. Jerel menatap tajam Minju.

"Mau ngapain lo kesini? mau ngerebut apa lagi?" tanya Jerel dingin. Kalo aja matanya bisa ngeluarin piso, itu si Minju udah tewas ketusuk kali.

"Hm, ngapain ya. Gue denger hidup lo bahagia disini? Temen banyak, terus deket sama anak anak famous. Kasih tau gue dong, caranya gimana?" Ucap Minju. Nada dari ucapannya benar benar memuakkan.

Jerel tersenyum miring. Lalu berdecih, dia melipat tangannya didepan dada. Menatap Minju remeh, "Hm, simple sih. Jadi orang yang ngikutin alur hidup. Gue kayak gitu. Tapi, kalo lo? Kayaknya ngga bisa deh, lo kan mau bahagia, tapi cara lo dengan ngerusak kebahagiaan orang lain. Gue kasian sama lo, Minju. Dan dengan gatau malunya, lo make—

Jerel memberhentikan ucapannya, lalu melirik bet nama Minju.

Minju Cassandra G.

Sementara, Jerel,

Aludra Jerelia G.

—Nama belakang keluarga gue. Wah, emang gatau malu lo."

"Lo—" Minju hendak menampar Jerel, bila saja pintu tak terbuka. Dengan cepat, dia merubah posisinya seolah olah didorong sama Jerel.

"Eh? Kenapa lo?" tanya Yeji yang baru masuk, "A-aku di dorong sama kak Jerel," ucap Minju, pura pura kesakitan. Jerel hanya terkekeh, Yeji menatap Jerel seolah meminta penjelasan.

"Fitnah aja terus," Jerel hendak keluar, sebelum keluar, Jerel membisikkan sesuatu ke telinga Minju. "Percuma lo acting, yang dateng ini sahabat gue sendiri. Dan dia dengan jelas tau apa yang lo perbuat sama keluarga gue, sialan."

Jerel langsung menarik tangan Yeji keluar, Meninggalkan Minju yang mengepalkan tangannya.

"Jadi begitu," tutup Jerel setelah menceritakan kejadian yang ada di toilet tadi bersama Yeji dan Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi begitu," tutup Jerel setelah menceritakan kejadian yang ada di toilet tadi bersama Yeji dan Felix. Sementara Jisung, dia lagi ghibah sama Heejin, Nancy, Siyeon dan Shuhua.

"Terus, dia ada ngomong apa lagi?" tanya Felix sambil menyesap es jeruknya. "Hm, dia nanya cara biar bisa deket sama anak anak famous sekolah. Lah goblok kali," jawab Jerel.

Yeji sedikit berfikir, "Gue rasa dia anak yang thirsty about attention gak sih? I mean, dia juga mau kayak lo, Rel." ucap jelas Yeji. Jerel terdiam, "Not just that, I think, Dia mau jadi Jerel. Ngerti gak? Have so much siblings yang pastinya seru, deket sama anak anak hitz sekolah, disenengin adek adek kelas, anak basket, pokoknya Jerel issa school treasure deh.  Jatohnya jadi anak kebelet famous," Jelas Felix.

Musuhan → Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang