Chapter 11 : Fest

18 0 0
                                    

******
Hari menjelang sore, Seere dan Ryu telah tiba dikota.

"Nona, aku akan kembali menjadi cincin, dan tidak baik pula jika aku terlihat oleh penduduk di kota."

"Baiklah."

Serigala direwolf berubah menjadi aksesoris cincin lagi.

Seere menyentuh tubuh Ryu yang sedang pingsan. Mata ryu terbuka kaget dan melompat menjauhi Seere.

"Apa yang kau lakukan ?"

"Tidak ada, jangan salah sangka aku bukan musuhmu."

"Lalu kenapa kau menyentuh tubuhku? Apa kau ingin meracuniku?" ucap Ryu sambil mengarahkan jarinya ke Seere.

"Apa aku terlihat ingin meracunimu?"

...

"*Wajahnya berbeda dengan sebelumnya. aku jadi takut padanya, lebih baik aku perbaiki suasana hatinya.*"

"Maafkan aku berkata kasar padamu."

"Tidak - tidak seharusnya aku yang minta maaf membuatmu dalam masalah"

"*Ahhh ! memang benar kau yang membuat masalah tapi ..... aku tidak mau mengingat.*"

"Matahari terlihat akan tenggelam, sebaiknya kamu kembali ke rumah, orangtuamu pasti mencarimu." ucap Ryu membalikkan badannya.

"Ah ! Aku sampai lupa, sampai jumpa."

Ucap Seere berlari meninggalkan Ryu.

Sett~

Tangan Seere diraih oleh Ryu.

"Apa yang kau lakukann?."

"Namamu.. Siapa namamu? aku belum tahu siapa dirimu." ucap Ryu menundukkan wajahnya

"Namaku Seere, aku harus pergi segera, lepaskan aku !." ucap Seere berusaha melepas genggaman tangan Ryu.

Seere berlari menjauh dari Ryu.

"Sampai jumpa." ucap ryu mengangkat keatas kepalanya melihat Seere berlari.

---------------------

Seere berlari menuju ke dalam kota.

Karna telah pergi beberapa jam , dia menjadi lupa dan kebingungan dengan jalan kembali ke rumahnya.

"Ibu, aku tidak tahu arah jalan pulang, apa yang harus aku lakukan ?." ucap Seere berlarian dengan wajah kebingungan, matanya melihat kanan kiri mengingat tempat yang dikunjungi sebelumnya.

Jalanan juga sepi dan tidak ada pedagang maupun masyarakat beraktivitas di sore hari.

Seere kemudian berlari ke arah orang memakai armor tebal yang berada di pinggir jalan.

"Tuan yang disana apakah anda tahu alun alun berada?." tanya seere pada orang itu

"Maaf nak aku tidak tahu.

Seere kemudian berjalan melihat anak kecil didepannya sedang bermain dengan mainannya.

"Hai, apakah kamu tahu-...."

Anak itu secara histeris langsung berteriak membuat warga kota poller berkumpul ke sumber suara itu

warga kemudian kaget dengan adanya anak yang hilang dari pertandingan dengan tuan muda dari keluarga ternama.

Tanpa disadari oleh Seere, rumor mengenai dirinya yang pendatang baru dan merisaukan menyebar luas.

Orang-orang menandai wajah pendatang baru dengan baju birunya. Mereka terlihat cuek dan membuat ekspresi menyeramkan pada Seere.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Battle of Zeere Voellerei : Night of PhantasmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang