17

2.3K 279 63
                                    

"Na! Gimana kemaren?"tanya Yeji cepat ketika melihat Euna datang.

Euna duduk dan menaruh tasnya, senyum tak hilang dari bibirnya, membuat Yeji curiga.

"Heh! Lo ngapain senyum senyum? Makin aneh lo ya makin hari, ngeri gue,"ucap Yeji lalu bergidik.

"Eh ji, manusia bisa gak si cepet banget berubah?"

Yeji mengerutkan keningnya, "Bisa bisa aja sih, emangnya kenapa?"

Euna lagi-lagi tersenyum, "Yeonjun kenapa jadi manis banget ya?"

"Idih, bucin lo!"ucap Yeji seraya mendorong bahu Euna pelan.

"Enggak, kali ini serius si Yeonjun jadi manis banget kelakuannya, nih coklat, dia yang ngasih,"Euna memperlihatkan coklat yang tadi diberi Yeonjun pada Yeji.

"Yaelah, palingan juga dia kelebihan uang di Indoapril, terus kebetulan ada coklat, makanya beli, tapi karena dia gak suka coklat, jadi ngasih lo deh,"sahut Yeji dengan teorinya sendiri.

"Yeji sayang, kalo iri bilang."

"Gak! Ngapain gue iri ke lu, wle"elak Yeji, seraya memeletkan lidahnya.

"Eh tapi, seriusan itu coklat dikasih kak Yeonjun?"tanya Yeji yang sekarang dengan nada serius.

Euna mengangguk, dan lagi-lagi cengar-cengir.

"Coba buka dulu, kali aja bukan coklat!"

Euna memutar bola matanya, Yeji mulai tidak jelas.

"Ya terus kalau bukan coklat apaan jubaedah, gak usah aneh aneh deh."

"Buka dulu!"seru Yeji memaksa.

"Gak! Gue tau lu mau minta kan?"

Dan Yeji langsung menyengir, memperlihatkan deretan giginya yang rapi, "Tau aja lu ah, jadi malu."

"Hapal! Gue hapal!"

"Dor!!!"

Yeji dan Euna langsung menatap cowo ini garang, "JUKIII!!"

Jungkook langsung menutup telinganya, "Buset dah cewe cewe, suaranya ngalahin toa mesjid."

"Siapa yang suruh lu ngagetin ha?!"sembur Yeji galak.

Jungkook menyengir, "Iya iya maap, damai."

"Apaan nih,"Jungkook merampas coklat yang Euna pegang.

"Eh, Balikin!"seru Euna, tangannya langsung memukul bahu Jungkook.

"Coklat dari mana?"tanya Jungkook seraya memutar coklat itu di tangannya.

"Gak usah kepo deh lu, mana!"

Jungkook menjauh dari jangkauan Euna, "Buat gue aja deh na, enak kayanya."

Jungkook menoleh ketika merasakan tepukan dibahunya.

"Eh bro, Euna nih dapet coklat,"ucap Jungkook, ketika menyadari ternyata Taehyung yang menepuk bahunya.

"Dapet dari mana na?"tanya Taehyung, matanya melirik coklat itu.

"Dari Yeonjun."

"Ooh, balikin juk."suruh Taehyung pada Jungkook.

Jungkook langsung cemberut, "Nih na, traktir gue ya nanti hehehe."

"Traktir apaan? Ogah."

Jungkook makin cemberut, "Ah, lu mah gitu na."

Euna langsung duduk kembali di bangkunya, begitupun Yeji, Jungkook, dan Taehyung.

Bertepatan dengan itu, guru datang dan pelajaran pun dimulai.

Dua jam pelajaran sudah berlalu, dan waktunya untuk istirahat.

"Yok na."

Euna nampak berpikir mendengar ajakan Yeji padanya.

"Gak mau ke kantin lu?"

"Mmm males sih sebenernya, tapi kali aja ketemu Yeonjun, yuk."

Yeji hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya heran, temannya ini benar-benar bucin.

Sesampainya di kantin, Euna nampak celingukan mencari keberadaan pacarnya itu, namun nihil, tak ada.

"Lu ngapain deh na? Dari tadi kaya orang apaan ngeliat kesono, ngeliat kesini."

Euna yang mendengar penuturan Jungkook, langsung menatap garang.

"Ya, nyari siapa lagi kalau bukan bebeb nya?"sahut Taehyung.

"Sttt berisik kalian! Cepet mau pesen apa,"kali ini Yeji yang memutus perdebatan mereka.

"Gue bakso kaya biasanya sama es teh manis, gula nya jangan setengah, seperempat aja, tapi jangan sampai gak manis, tapi jangan kemanisan juga."

Yeji rasanya ingin melayang kan pukulan pada Jungkook, laki-laki itu benar-benar banyak maunya.

"Lu mau apa na?"

"Mie ayam sama es jeruk gak usah gula."

"Gue bakso sama es teh manis."

Setelah semua selesai, Yeji pergi untuk memesan.

Tak butuh waktu lama, Yeji kembali.

"Na, mie ayamnya kosong. Mau ganti apa?"

"Gak usah deh, es jeruk aja."

"Bakso ji. Ganti bakso aja,"Taehyung menyahut.

"Ih kenapa jadi lu yang mesen? Gue maunya mie ayam, kalau gak ada ya berarti gak usah."

"Lu belum sarapan tadi, gak usah ngeyel,"tegas Taehyung.

Euna menarik napasnya, tidak bisa menolak kalau sudah begini.

Beberapa saat kemudian, setelah Yeji memesan, Yeonjun datang.

"Na, ikut gue yuk,"ajak Yeonjun.

Taehyung menatap Yeonjun tidak suka.

"Euna nya belum sarapan tadi, jadi biarin dia makan dulu."

Euna yang ingin beranjak, langsung ditahan dengan Taehyung.

"Justru karena belum sarapan, gue ngajak dia."

"Kemana?"tanya Taehyung posesif.

"Lu gak perlu tahu. Na, yok."

Euna beranjak mendekati Yeonjun, dan meninggalkan ketiga temannya.

Euna mengikuti langkah Yeonjun dengan hati-hati, dan lekukan dibibir tak pernah luntur.

Dan sampailah mereka di taman, tempat favorit Yeonjun.

"Kenapa lu ngajak gue kesini?"tanya Euna to the point.

































***

Yey! Semoga kedepannya aku lebih sering buat update ya. Doain aja ide nya lancar terus wkwk.

Semoga kalian suka! See u on next chapter~


Pacar [YEONJUN TXT FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang