"Kenapa lu ngajak gue kesini?"tanya Euna to the poin.
Yeonjun menaruh kotak bekal di pangkuan Euna, "Gue mau kasih ini, lu belum sarapan kan?"
Euna memandang kotak bekal itu bingung.
"Ini apa? Kok tiba tiba?"
"Itu dari mama, lu makan aja."
"Gue makan ya?"
Euna membuka kotak bekal itu,
"Eh mama lu tahu dari mana gue suka semur ayam?"ucap Euna excited.
"Oh lu suka semur ayam? Ya udah, kebetulan."
Euna langsung melahap semur ayam tersebut.
"Ih enak, mama lu jago masak ya? Kapan-kapan gue pengen belajar masak sama mama lu ah."
"Kaya mama gue mau aja ngajarin lu."
"Ck, mau lah, pasti."ucap Euna yakin.
"Jangan banyak omong, abisin."
Euna tersenyum, lalu melanjutkan makannya.
"Pelan-pelan jangan keburu, oh iya gue beliin minum dulu ya?"
Yeonjun berdiri, meninggalkan Euna yang masih sibuk melahap semur ayam.
Tak butuh waktu lama, Yeonjun kembali dengan sebotol air mineral.
"Nih, gue beliin yang gak dingin."
Euna mengambil botol air itu, lalu cemberut. "Kenapa gak dingin?"
"Lu minum air dingin terus, gak baik."
Euna tak protes lagi, mau gimana pun dia juga dibelikan.
Setelah Euna meneguk air itu, ia menutup kotak bekal yang isinya telah habis.
"Makasih!"ucap Euna menatap Yeonjun dengan senyuman khasnya.
Tangan Yeonjun terulur mengacak rambut Euna, "Iya, sama sama."
Euna dibuat bingung dengan perlakuan Yeonjun akhir akhir ini padanya, seperti bukan Yeonjun.
Ia ingin bertanya, namun ia urungkan, bukankah seharusnya Euna bersyukur Yeonjun berubah manis seperti ini?
"Jun, udah mau bel, gue masuk kelas dulu ya?"
"Bareng." Yeonjun menggandeng tangan Euna, dan keduanya berhasil menarik perhatian sekitar.
Pasalnya, sekarang keduanya berada di koridor kelas 11 sedangkan Yeonjun kakak kelas yang cukup populer.
"Jun! Di lihat sama yang lain, malu."
Euna menunduk, berusaha menyembunyikan diri.
"Gapapa, ada gue."
Setelah sampai di depan kelas Euna, Yeonjun memberi kode agar Euna segera masuk.
"Gue masuk dulu ya, makasih jun buat makanannya."
Yeonjun mengangguk, dan pergi setelah memastikan Euna telah masuk kelas.
"Aciaat, tumbenan pacar lu perhatian sampe di anter begitu na, kesambet apaan tuh orang,"Jungkook langsung nyerocos.
"Gue juga gak tau, dia rada aneh akhir akhir ini."
Euna duduk di kursinya.
"Lu ngapain tadi dibawa ke taman?"tanya Taehyung.
Euna melirik Tae lalu kembali fokus pada handphone, "Mama nya nitip makanan buat gue, jadi ya gitu."
"Ngapain? Emang lu akrab sama mama dia?"
"Ya, dibilang akrab enggak juga sih, tapi kalau udah dikasih ya diterima lah."
Taehyung tak menyahut lagi, dan Euna kembali memainkan handphone nya.
.
Jam pelajaran berakhir, dan sekarang waktunya untuk pulang.
Euna membereskan alat tulis dan buku-buku nya.
"Na, na!"seru Yeji heboh.
"Ha? Apaan?"sahut Euna, tangannya masih sibuk membereskan barang-barang nya.
"Ada kak Yeonjun di depan! Gue yang mau pulang sampe puter balik."
"Ha? Ngapain?"
"Ha he ho aja lu kaya keong, cepet samperin! Mau diajak pulang bareng kali?"
"Aneh banget tuh orang, ya udah bentar lagi gue samperin, thanks ji."
Yeji mengangguk lalu kembali keluar kelas.
Setelah semuanya beres, Euna memakai tasnya lalu pergi menghampiri Yeonjun yang tengah menyender disamping pintu kelas.
"Jun, ngapain?"
Yeonjun memasukkan handphonenya ke saku celana, lalu menatap Euna.
"Udah? Yuk,"tangan Yeonjun hendak menggenggam tangan Euna namun langsung di sambar dengan Taehyung yang entah datang darimana.
"Euna pulang bareng gue."
Yeonjun menatap Taehyung, "Tadi pagi Euna bareng gue, berarti pulang juga bareng gue."
"Gak. Euna bareng gue."
Euna yang melihat itu langsung melepaskan genggaman Taehyung.
"Ini apaan sih. Gue pulang sendiri aja,"ucap Euna lalu meninggalkan kedua cowo itu.
Taehyung dan Yeonjun menyusul Euna yang berjalan dahulu.
"Na, gue mau ngajak lu ke suatu tempat,"ucap Yeonjun.
Euna berhenti berjalan, "Kemana?"
"Gak boleh, Euna harus pulang,"Taehyung menyahut.
"Kata siapa gue harus pulang?"tanya Euna pada Taehyung.
"Kata gue."
"Huft, Tae, gue pergi sama Yeonjun bentar ya? Gak sampai malem kok, janji deh."
Yeonjun tersenyum tipis, merasa menang dari Taehyung.
"Tapi na, lu dari kemaren kemaren pulang malem terus."
"Kali ini nggak kok, ya kan jun?"tanya Euna, mengalihkan pandangannya ke Yeonjun.
"Iya, nanti sore gue balikin Euna."
"Balikin, balikin, emang lu kira gue barang?!"kesal Euna.
"Oke, kalau sampai malem, gue gak izinin Euna buat keluar lagi,"ucap Taehyung tegas.
"Hilih, emang lu siapa pake segala gak izinin,"balas Euna bercanda.
"Gue kakak lo, dah sana biar gak kemaleman,"usir Taehyung.
Euna terkekeh mendengarnya, lalu mereka berdua pun berjalan ke parkiran.
***
Hallow readers! Gimana sama chapter ini? Wkwk.
Makasih banget buat kalian yang suka spam komen, semangatin aku, kasih vote, aku seneng banget bisa punya readers yang antusias sama karya karya abal abal ku ini wkwk.
Maaf ya kalau masih kurang memuaskan, aku disini masih belajar buat nulis lebih baik, aku suka bacain komen komen kalian, karena itu bikin aku semangat buat nulis hehe. Sayang kalian ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar [YEONJUN TXT FF]
Fanfic"Eh lo, sini." Panggilan itu berhasil membuat Euna menoleh mencari asal suara, dan menatap seseorang yang sekarang sedang menatapnya juga. "G-gue?" "Iya, cepet." ucap nya lagi. Euna menghampiri lelaki tadi, yang bisa di pastikan bahwa dia adalah k...