Khun Phi (MewGulf)

3

GULF HOUSE
19.00

TING

Gulf segera mengambil ponselnya yang berada di nakas samping kasurnya. Gulf mendapat pesan dari nomor tak dikenal. Karena ia sedang belajar dan tak suka menunda sesuatu hal, Gulf membuka pesan itu dan hanya menampilkan wajah biasa saja setelah melihat pesan itu.

+66836******

H

Hi Gulf
Aku Thorn

Khap phi'

Gulf langsung menyimpan nomor Thorn. Setelah menyimpan nomor Thorn,ia meletakkan ponselnya di sebelah bukunya dan kembali belajar.
Gulf anak yang pintar dalam segala hal tapi tidak dengan urusan cinta karena ia belum pernah merasakan bagaimana jatuh cinta itu.

DRTT DRTT

"huft siapa sih, mengganggu saja"

Gulf melihat layar ponselnya dan menampilkan tulisan "P'Thorn is calling"
Dengan helaan nafas berat ,Gulf menerima panggilan dari thorn

On Calling

"Halo khap P'Thorn'
"Aku bukan Thorn"

Gulf langsung membulatkan matanya karena ia tidak asing dengan suara ini.

"P'm-mew"
"Hm, ini nomorku bukan nomor Thorn"
"Tap-"
"Boleh aku meminta id line mu?"
"Khap phi'"

Dengan tangan gemetar ,Gulf mengirim id line nya lewat pesan kepada Mew. Ia kembali menempelkan ponselnya ditelinganya

"Sudah phi"
"Khon phun khap, ya sudah phi tutup telepon nya maaf mengganggu mu"
"Tidak apa apa phi"

PIP

Gulf memeluk gulingnya dan menggenggam erat ponselnya. Ia tersenyum bahagia saat mengingat kejadian barusan. Ia mempunyai nomor Mew dan Mew baru saja menelponnya.

"Shia! Apa yang kupikirkan"

Gulf meyadarkan dirinya sendiri dengan memukul kepalanya sendiri.

"Aww sakit"

Gulf mengusap kepalanya karena kesakitan berkat ulahnya sendiri. Ia mengernyit karena sakit. Saat sedang sibuk meredakan sakitnya, ponsel Gulf berbunyi lagi dan ternyata itu notif dari LINE. Ia pun membuka Line.

LINE

Mew Suppasit add you as friend

"HAHH!"

Dia seketika ber-hah ria dengan kencang. Dia tak percaya Mew secepat itu dan semudah itu mengadd dia.

"P'gulf kenapa kau?"

"Astaga! Win! Kau membuatku terkejut!"

Gulf langsung menatap tajam adik sepupunya yang bernama Win Metawin itu. Gulf menyembunyikan ponselnya dibawah gulingnya. Dan masih menatap tajam kearah win yang tiba tiba masuk tanpa mengetuk pintu kamarnya terlebih dahulu.