chapter 6

54 6 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

Plak Plak

Dua tamparan mendarat di pipi diana.gadis itu meringis merasakan perih di kedua pipi nya. Ia memegang pipi nya sambil menunduk tak berani menatap Denny yang tersulut emosi.

"KAMU TAU HARGA NYA INI BERAPA HA BERANI-BERANI NYA KAMU MEMECAHKANNYA" Bentak denny sambil menunjukan kearah guji yang sudah terpecah.

"Hiks.. Hikss maaf..pa..aku gak sengaja" Ucap diana

PLAK PLAK

Denny kembali menampar diana dengan keras membuat tubuh nya terjatuh di lantai.

"APA DENGAN KATA MAAF MU GUJI ITU AKAN KEMBALI.KAMU TAU GUJI ITU. GUJI KESAYANGAN ISTRI SAYA HA" bentak Denny.

Tadi diana baru bangun dari tidur nya.ia turun dari tangga.pada saat mau ke dapur mendadak kepalanya pusing hingga tak sengaja ia menyenggol guji kesayangan rani dan itu dilihat oleh Denny.

"Sttt tenang mas" Ucap Rani sambil mengusap bahu suaminya nya. itu hanyalah Akalan-akal nya sajah padahal dia sedang tersenyum senang melihat penderitaan diana.

"Anak itu telah memecahkan guji kesayangan mu.aku tak akan membiarkan itu.bisa-bisanya anak pembawa sial ini memecahkan semua benda berharga di rumah ini"sergah denny.

"Dan dia harus mendapatkan hukumannya"denny langsung menarik tangan diana dengan kasar.

Diana hanya pasrah sajah.ia tau dia akan di bawah di gudang dan di suruh tidur di sana tanpa di kasih makanan.dan itulah kamar kedua bagi dirinya jika ia membuat kesalahan

Sampai di gudang Denny langsung memasukan diana kedalam gudang. "Kamu akan tidur di sini.tanpa ada makanan" Ucap Denny lalu keluar dari gudang tak lupa menguncinya.

Diana terduduk di lantai. Ia memeluk kedua lututnya lalu menenggelamkan kepalanya di antara kedua lututnya.bahu nya bergetar dan tak lama suara isakan keluar dari bibir ranumnya.

Ia bukan perempuan yang kuat yang sanggup menahan semua penderitaan ini.ia tak bisa berpura-pura baik di luar padahal fisik dan batinnya terluka.ia butuh sandaran,butuh penyemangat, butuh seseorang yang setia mendengar keluh kesah nya.tapi apakah seseorang itu ada.

Tiba-tiba ingatan tertuju ke masa kecil nya.yang di mana awal pertemuannya bersama seorang anak laki-lakit.senyumannya yang menenangkan dan rasa kebahagiaan saat-saat bersamanya.

Diana mengangkat kepalanya.lalu menghapus air mata nya.ia tersenyum mengingat kenangan itu.

"Gue kangen sama kakak ian" Ucap nya lirih.

"Andai waktu itu gue gak pindah.pasti saat ini gue masih bersama kakak ian." Ucap nya lagi.

Diana menghela nafas.ia bangkit dari duduk nya mengambil tikar kecil yang sengaja di simpan di dalam gudang berjaga-jaga kalau dirinya mendapatkan hukuman dari Denny.ia memasangkannya kelantai untuk menjadikannya pengalas.walaupun tak empuk setidaknya ia tak akan merasakan dingin nya lantai.Setelah selesai diana langsung berbaring tubuh nya dan menjadikan tangannya sebagai bantal.ia memenjamkan matanya walaupun dirinya belum merasakan ngantuk.
******

ARDIANA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang