Hai Hai Hai ardiana up nih..
Yuk di baca chapter nya
Dan jangan lupa sebelum baca mending vote dulu oke. 😉
.
.
👇Happy reading
"Mata lo mengatakan segalanya.
Hanya saja gue gak terlalu cukup mengerti tentang apa yang lo rasain dan lo alami.lo begitu tertutup dy"_ardian dirgantara_
Ardi duduk di sofa yang sengaja di letakan di balkon kamar nya.badan nya bersandar di sofa dengan mata yang terpejam menikmati semilir angin malam yang menerpa wajah tampan nya itu.ardi hanya ingin membuat suasana hati nya tenang dan mencoba membuang rasa khawatir nya sejauh mungkin.entah lah saat melihat gadis itu pulang dengan wajah yang panik membuat nya di landa rasa khawatir.apakah ada yang terjadi sesuatu terhadap diana?
Ardi membuka kembali kedua kelopak mata nya dan menatap lurus langit malam yang di mana bintang-bintang yang menghiasi langit,di tambah bulan yang bersinar indah.
lama menatap bulan itu ia menundukan kepalanya menatap pergelangan tangan kiri nya yang terdapat gelang merah yang terlihat kusam.ardi masih ingat dengan janji nya pada gadis kecil nya itu yang akan selalu memakai gelang ini,tak pernah sekalipun ardi melepaskan nya.ardi hanya takut jika bertemu kembali dengan gadis kecil itu,malah marah karena melepaskan gelang pemberiannya.
Tapi ada satu hal yang mambuat nya bingung saat ini adalah perasaan nya.ntah lah kali ini ardi tak bisa memprediksi perasaan nya.di satu sisi ardi merasakan debaran aneh saat bersama dengan diana dan juga perasaan khawatir tiba-tiba muncul dalam dirinya apakah ia mulai menyukai nya? Tapi di sisi lain ardi merindukan gadis kecil nya yang sering menemani nya di taman,hanya dia yang berhak atas hati nya itulah janji yang selalu ardi tanam di dalam hati nya.
Ardi menghela nafas,tak mau lama-lama memikirkan hal itu Ardi bangkit dari duduk nya lalu masuk kedalam kamar nya.ia langsung membaringkan badan nya di kasur nya.
"Selamat malam aya"gumam nya lalu memejamkan matanya.tak lama ia sudah berada di alam bawa sadar nya.
••••
Sinar matahari mulai memasuki celah-celah jendela kamar yang barnausan hitam putih itu.membuat seorang pria yang masih tertidur nyenyak terganggu oleh sinar nya.tangan nya menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh nya,melindungi dirinya dari sinar yang membuat tidur nya terganggu.baru mulai kembali ke alam mimpi nya tapi,lagi-lagi terganggu oleh teriakan-teriakan memanggil nama nya dari lantai bawah membuat pria itu berdecak kesal.tangan nya mengibaskan selimut yang menutupi diri nya dengan terpaksa ia bangun dari tidur nya.
"ARDI BANGUN SUDAH SIANG." Teriak wanita paruh baya dari lantai bawah.
Membuat ardi berdecak kesal,selalu begini setiap pagi nya di sambut oleh teriakan-teriakan dari sang bunda.Ardi menoleh kesamping melihat jam dinding kamar nya.mata nya membulat seketika melihat jam yang sudah menunjukan 06:53 dengan gerakan cepat ardi berlari masuk kedalam kamar mandi.
Ardi mengancing seragam sekolah nya dengan cepat dan membiarkan dua kancing atas seragam nya terbuka memperlihatkan kan kaos hitam nya.ardi mengambil tas yang tersimpan di gantungan baju lalu menyampirkan kebahu nya dan langsung bergegas keluar dari kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDIANA (ON GOING)
Roman pour Adolescents"Kapan kebahagiaan ku datang. Aku tak kuat lagi,rasanya Aku ingin menyerah Dan pergi dari Dunia ini" _diana clarika bramansta_ "Setiap manusia berhak untuk bahagia termaksud kamu,jangan menyerah,Ada Aku di sini yang akan berjuang bersama mu sampai...