❄️ Menikahinya

183 25 12
                                    

I give you my heart - IU
Ost CLOY

~****~

" Tunggu! Tunggu! ini siapa yah? Kok gue ga kenal? Ini lu Kisstal? Cantik banget lu hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tunggu! Tunggu! ini siapa yah? Kok gue ga kenal? Ini lu Kisstal? Cantik banget lu hari ini. Dijamin sama Elsandri udah di ikrar bakal langsung di terkam! "

Tiba-tiba Yuri datang memegang pundak, melihat gue dari pantulan kaca baru selesai di dandani sebagai pengantin wanita.

Tangan gue nyenggol dia. " Apaan sih Yur."

Aneh-aneh aja masa seorang Elsan bisa menerkam gue? Emang di harry potter kulkas berubah jadi maung?

Disamping gue ada Berbi masih di tata rambutnya. Dia pengantin lain yang akan di ikrar barengan gue hari ini di altar yang sama.

Tapi tumben-tumbennya dia keliatan kalem hari ini, mungkin gegara dia bentar lagi mau di nikahi jadi mendadak tobat. Tapi---

" Berisik banget sih kalian! " Celetuk Berbi tiba-tiba.

Tarik again perkataan gue tadi.

Hanya perasaan saja, dia masih seperti biasanya. Titisan Julid!

Gue beranjak dari duduk merapihkan gaun lalu di suguhi oleh Yuri sebuah karangan bunga putih yang akan menemani saat pengucapan janji suci.

" Gue tunggu di luar yah, sekalian mau liat seberapa tahannya calon lu berdiri menunggu. Senyum dong Tal! Ini hari pernikahan sekali seumur hidup. " Ucap Yuri dilanjut berjalan keluar.

Entah karena bawaan mau nikah sama cowok beku sekarang gue pengantinnya ketimpaan datarnya, gue rasain wajah gue sekarang kalo orang lain liat udah kayak triplek aja.

Bunda Rani pun sudah datang menjemput gue sama Berbi.

Duhh gini yah rasanya deg deg an mau di ikrar tuh. Jantung sama hati gue sekarang udah goyang berdisko aja. Lain sama gue yang menyembunyikan keasikan mereka dengan mengembang ngempiskan idung, menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.

" Kisstal sudah siap nak? "
Ujar Bunda Rani menghampiri dengan tangannya menggenggam kedua tangan gue.

Gue ngangguk dan berusaha menarik sudut bibir membentuk senyuman.

Disaat itu juga berbarengan Berbi telah selesai di rias.

Karena waktu sudah menunjukan pukul sembilan dimana acara pernikahan akan dimulai. Maka sekarang gue sama Berbi di gandeng bunda Rani menuju pintu aula.

Di temani dua adik kecil Gladys dan Debi di depan kami sebagai pengiring pengantin dengan memegang keranjang kecil berisi butiran kelopak bunga.

Aba-aba sudah di siapkan, kedua pengantin pria di nyatakan sudah berdiri menunggu di altar.

Saat pintu aula terbuka, lampu dan sahutan tepuk tangan menyambut kami.

Gue memperat genggaman pada karangan bunga dengan kembali menarik nafas dan membuangnya lewat idung, lalu melangkah menginjakan kaki ke gelaran karpet merah.

Elsandri FrozenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang