Mengenal Khansa

106 25 0
                                    

- Perubahan itu bukan sekedar kostum untuk menutup aurat, tidak hanya seperti itu. Karena Syariah Islam itu menyeluruh. Di saat kamu sudah tekad untuk menutup aurat, maka bertekad juga melaksanakan perintah Allah yang lain, seperti menjaga akhlak dan menghindari pacaran. Tidak mudah memang. Tapi, Apakah kamu mau berada dalam kubangan dosa terus menerus? Ayuklah hijrah bersamaku. -
[Khansa - Sang Chiliders Primadona]


* * *


Khansa, gadis cantik, putih, tinggi, hingga menjadi pusat keindahan kaum Adam. Tubuh ideal membuatnya menjadi ketua dan pengagum Chiliders, tapi siapa yang menyangka, bila seorang Khansa bertekad untuk Hijrah?

Tidak ada yang tau, apa yang terjadi di masa depan. Dan siapapun yang sudah bertekad untuk hijrah, maka cukup jadikan masa lalu sebagai pedoman agar tak terjerat di kubangan yang sama.

Menceritakan tentang maksiat, Khansa jangan ditanya. Akibat kemolekan dirinya, terkadang suka menampakkan kepada pria lain. Terutama wajahnya yang akan membuat kaum Adam bertekuk lutut, siapapun ingin bersanding dengan Khansa.

Pakaian jahiliah yang hanya tertutup dibagian yang pantas ditutup, dan lainnya terbuka sesuai keinginan Khansa. Dan sekarang, Khansa menutupnya tidak sesuai keinginan gadis itu, melainkan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah, mengenai tata cara menutup aurat secara kaffah.

Saat ini, Khansa sedang melihat beberapa foto lamanya. Ingin rasanya Khansa membakar foto-foto jahiliah ini, tapi Amirah menyampaikan untuk menyimpannya saja, selama foto itu tidak di nampakkan depan umum, harus tertutup tanpa satupun yang bukan makhram melihatnya. Atau, sama aja ada dosa.

Setelah beberapa nasehat, Akhirnya Khansa berniat menyimpannya. Tapi foto bersama pria, akan dibakarnya. Untuk apa disimpan? Khansa sudah cukup bermain di dunia fana ini, tak ada waktu lagi untuk berfoya-foya akan waktu. Sudah cukup Khansa dekat dengan pria, waktunya Khansa menjaga diri untuk sang Imam kelak.

Imam? Tentu saja. Seorang wanita kelak akan dipersunting oleh pria, dan karena itu Khansa ingin menghapus jejaknya bersama dengan pria lain. Memang, kenangan itu akan selalu ada. Tapi bukan berarti, kenangan lama menjadi daya tarik di masa depan. Sudah cukup Khansa menghabiskan waktu dengan mantan pacarnya dahulu, waktunya dirinya memantaskan diri untuk suaminya kelak.

Seperti Amirah, Khansa pun berfikir ke arah sana. Kelak mereka akan menjadi dan seorang ibu, apabila tingkah dan pola pikir masih berandai-andai dalam dunia fana. Maka, dapat dipastikan bila anak dan keturunan akan mengikutinya. Oleh karena itu, Khansa ingin memperbaiki dan memantaskan diri.

"Khansa sayang, Apinya udah dinyalakan itu sama Ayah." Alunan lembut itu menyentak Khansa. Khansa berjalan menghampiri Ibunda, dan mengangguk. "Iya Bun, ini Khansa sedang bawa bajunya."

Lima kotak, dan itu semuanya mau dibakar olehnya. Awalnya Khansa mau memberikan kepada orang lain, tapi Amirah kembali mengingatkannya. "Pakaian dan barang yang tidak pantas lebih baik bakar. Jangan dibuang atau diberikan kepada orang lain, sebab saat mereka memakainya, maka kita lah yang akan menjadi sebab dan akibatnya. Kenapa? Pakaian itu tidak pantas, dan ada orang lain yang memakainya."

Khansa mengangkat satu kardus, dan tersisa empat kardus lainnya. Ia melihat ada api yang siap melahap, apa aja yang mampir padanya. Betapa hebatnya menjadi api, tidak ada yang berani mendekatinya, apabila ada yang mendekati, maka tamatlah riwayatnya. Tapi, hanya satu, hanya Air yang mampu memadamkan api, hanya air yang mampu menghilangkan si api.

Mencari Ridha AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang