MRA bersama Ramadhan

29 4 0
                                    

Muslimah Millenial Tauhid Groups.

Sumayyah :: "Jangan lupa ya Takbir Akbar siang nanti!"

Amirah :: "Kita jumpa di halaman masjid Muhajirin dan membawa semua kebutuhan masing-masing."

Lathifah :: "Ohiya jangan lupa kenakan jilbab dan khimar yang sudah direncanakan!"

Khansa :: "Saya mewakili seluruh anggota, Bismillah siap kak!"

Ramadhan adalah bulan yang dinanti kehadirannya. Karena di bulan ini setiap manusia punya kesempatan yang besar untuk menabung pahala sebanyak-banyaknya.

Rasulullah SAW menjelang bulan Ramadhan yang diriwayatkan Imam Ali R.A. “Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.“

Dan seperti yang kita tau, akan ada banyak Tausiyah atau Kajian Akbar  membuat motivasi pada diri sendiri, bukan hanya menambah ilmu tapi juga membantu diri sendiri dalam meraih Ridha-nya.

Tapi eitsss, jalan menuju kebaikan memang mudah tapi ingat, semuanya butuh perjuangan dan pengorbanan. Berjuang untuk menjadi lebih baik dan berkorban waktu yang pastinya ingin menghabiskan waktu di rumah.

“Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rab-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan saum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini."

13:40 WIB.
Masjid Muhajirin.

Ada sekisar hampir seratur orang muslimah anggota Muslimah Millenial Tauhid, semuanya mengenakan busana warna ocean blue berpadu navy, dan semuanya sudah berkumpul di luar halaman sayap kanan karena ada banyak pengunjung, keluarga ataupun organisasi besar yang turut serta ikut dalam kajian akbar.

"Semuanya bawa buku dan alat tulis bukan?" tanya Amirah yang diangguki seluruh anggota.

"Baiklah. Kita jangan menyia-nyiakan waktu disini, terutama ada banyak tokoh ulama dengan pembahasan tema yang penting untuk kita sendiri." nasehat Lathifah.

"Semuanya ada atribut Tauhid bukan?" tanya Amirah dan melihat seluruh teman MMT memakai topi atau ikat kepala Tauhid dan jaket komunitas mereka.

"Iya kak," jawab mereka serempak.

Sumayyah datang dan menghampiri mereka semua, "Ayo, kita menempati lantai dua khusus wanita. Ingat, bersatu dan jangan ada yang memisahkan diri."

"Iya kak,"

Sumayyah dan Lathifah mengiringi teman Muslimah Millenial Tauhid dan memberikan instruksi tempat untuk mereka duduk, sedangkan Amirah dan Khansa menunggu kedua abangnya agar memberikan sebuah bendera komunitas mereka agar di kibar dengan organisasi lainnya.

"Assalamu'alaykum dek,"

Muhammad Hasan dan Khaidir Nasir menghampiri keduanya, "Wa'alaykumussalam Abang. Ini bang bendera kami," ujar Amirah dan memberikan benderanya kepada Hasan.

"Abang terima, kalian berada di lantai dua kan?" Keduanya mengangguk. "Ingat, sampaikan pada yang lain untuk mematikan ponsel mereka agar tidak menganggu kajian." pesan Khaidir dan menatap tegas pada Khansa.

Oh ayolah, Khansa sudah tidak bersahabat dengan ponsel disaat berada di rumah Allah. Tapi tetap saja, Khansa membalas dengan menunduk dan mengangguk saja.

"Baik Bang,"

"Yaudah kami pamit dulu, ada banyak yang harus kami urus. Wassalamu'alaykum,"

Hasan dan Khaidir ternyata panitia Kajian Akbar, walaupun umur Khaidir diatas empat tahun dengan Hasan tapi tetap saja kinerja dalam meraih pahala itu sama, bahkan berlomba-lomba.

"Yaudah yuk," ajak Amirah pada Khansa yang menatap Khaidir memasang bendera mereka diantara bendera komunitas islam lainnya. "Iya,"

Setelah Amirah dan Khansa datang menghampiri semuanya dan menempati tempat untuk mereka duduk-dilantai.

Semua anggota bahkan keempatnya membuka buku catatan dan sebuah pena bersiap untuk menulis. "Ohiya saya harap semua ponsel dinonaktifkan atau dalam keadaan silent hingga tidak menimbulkan suara berisik."

"Baik kak,"

"Ohiya kak, saya membawa kamera. Ehm, boleh tidak menyorot kajian yang akan berlangsung?"

Keempatnya saling berpandangan dan Amirah menatap Lia dengan seksama. "Kamu ingat aturan komunitas kita? Tidak mengambil gambar ataupun video atas nama komunitas. Kita hanya menyampaikan ilmu kembali melalui dakwah ataupun menggunakan sarana media sosial. Masih ingatkan Lia?"

"Eh iyakah maafkan saya. Laptop akan segera saya tutup," ujarnya segan dan terburu-buru.

"Kamu tidak membawa alat tulis?" tanya Khansa dan mendapat gelengan kepala Lia. "Boleh saya pinjam laptop kamu? Kamu pakai buku alat tulis saya."

Lia menatap Khansa sejenak, "Buat apa kak?"

"Biar saya yang mencatat di laptop kamu dan kamu memakai buku saya, bagaimana Lia?"

"Tidak merepotkan kak?" segan Lia.

"Sama sekali tidak, laptop adalah teman saya setelah buku."

Keduanya bergantian dan siap mengikuti kajian berlangsung. Posisi keempatnya tidak berdampingan melainkan berpisah dan berbaur dengan yang lain. "Jangan ada yang tidur yaa," guyon Lathifah yang dibalas cekikan mereka.

"Tidak akan kak, kami masih semangat dan selalu merasa siap," jawab semuanya serempak dan penuh yakin.

Hati-hati dengan godaan gaya hidup generasi rebahan. Sahur kesiangan gak bisa jadi alasan untuk tiduran seharian. Cuman bangun untuk tunaikan kewajiban. Pakai dalil kalo tidurnya orang puasa itu berpahala. Padahal mah udah bawaan orok tuh gampang tidur lupa bangun. Puasa gak puasa, tetep!

"Tes tes tes, Assalamu'alaykum para hadirin yang dimuliakan Allah ..." suara MC menggema dan membuat mereka menghentikan guyonan.

Suasana nyaman dengan suara Ustad Felix dan pena yang menggores buku, tidak ada suara lain kecuali gadis-gadis kecil yang menangis atau meminta perhatian ibu-nya menjadi pengiring kajian.

“TIDAK ADA SESEORANG MENINGGAL, KECUALI DIA PASTI MENYESAL,.“

SAHABAT BERTANYA: “APA YANG DIA SESALKAN WAHAI RASULULLAH?”

BELIAU MENJAWAB: “JIKA PELAKU KEBAIKAN, DIA AKAN MENYESAL, MENGAPA DIA TIDAK MELAKUKAN LEBIH BANYAK LAGI KEBAIKAN. JIKA DIA PELAKU KEBURUKAN, DIA AKAN MENYESAL, MENGAPA DIA TIDAK SEJAK AWAL BERHENTI MELAKUKAN KEBURUKAN.” (HR. TIRMIDZI).

“YANG MENGIKUTI MAYIT SAMPAI KE KUBUR ADA TIGA, DUA AKAN KEMBALI DAN SATU TETAP BERSAMANYA DI KUBUR. YANG MENGIKUTINYA ADALAH KELUARGA, HARTA DAN AMALNYA. YANG KEMBALI ADALAH KELUARGA DAN HARTANYA. SEDANGKAN YANG TETAP BERSAMANYA DI KUBUR ADALAH AMALNYA.” (HR. BUKHARI, NO. 6514; MUSLIM, NO. 2960)

* * *

Medan, 07 Mei 2021
Umara Amirah Aiska Raihana
--------------------------------------------

Alhamdulillah Update, udah hampir delapan bulan Mencari Ridha Allah tidak Update. Rindu tidak dengan Muslimah Millenial Tauhid?
Dengan Sumayyah, Amirah, Khansa, dan Lathifah?

Saya Umara Raihana meminta maaf atas keterlambatan update karena suatu hal yang membuat saya down dan tidak bisa berbuat apa-apa. Semoga aku dan kamu mampu melewati semua ujian ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mencari Ridha AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang