Amirah ~ Memperbaiki Diri

218 79 1
                                    


Seorang gadis sedang tidur di kasurnya. Hatinya terlalu sakit karena Abri —mantan pacarnya memutuskannya hanya karena ia memiliki jiwa pesilat.

Ia terus menangis. Wajahnya memerah dipenuhi air mata bahkan bantal dan gulingnya sudah basah karena bergelimang air mata. Matanya sayu. Bibirnya pucat dan bergetar.

Kedua orangtuanya pun Tak mengetahui keadaan anaknya. Karena selepas makan malam bersama, gadis itu tak menyampaikan apapun kesakitan yang dialaminya. Raut wajahnya pun terlihat biasa. Oleh karena itu, kedua orangtua dan abangnya tidak mengetahui kepahitan sakit hatinya.

Jika ia menyampaikan sakit patah hatinya kepada keluarganya termasuk abangnya maka abangnya akan menghajar mantan pacarnya itu karena membuat adiknya menangis. Dan mungkin kedua orangtuanya akan terus menasehati dan memberikan kepadanya buku serta yang ada arab-arabnya gitu. Ia tak suka itu. Pikirnya.

Ia menangis. Hingga ia teringat akan sahabatnya -Sumayyah Kesuma- yang selalu menasehati dan tak berhenti untuk terus menyampaikan kebenaran kepadanya. Tapi tetap namanya Amirah akan susah untuk menerima nasehat disaat ia sendiri dekat dengan maksiat. Bahkan bahagia dalam kemaksiatannya.

Hindari Maksiat maka akan memudahkanmu dalam menerima, mengamalkan dan menyebarkan nasehat.

Gadis itu bangkit dan duduk di kasurnya sembari menghapus sisa bulir air mata yang mengenang di seluruh wajahnya. Ia menunduk. Ia mengingat kata-kata sahabatnya sore itu.

"Sahabatku..
Kenapa kamu menangis, menangisi seorang pria yang bahkan bukan makhramMu. Berhentilah, Allah menegurmu untuk senantiasa berharap kepadanya. Dan akan memberikan kepahitan kepada mereka yang berharap selain Allah.

Sahabatku..
Aku senantiasa menunggumu untuk berhenti atas cinta yang tak seharusnya. Cinta yang dilalui dengan bumbu pacaran itu. Aku tidak mau Sahabatku yang bernama Amirah senantiasa dalam kemaksiatan. Kemaksiatan yang katanya menghadirkan kebahagiaan.

Aku sedih melihatmu menangis seperti ini. Aku takut kamu jauh dari kebenaran karena selama ini kamu bahagia akan kemaksiatanmu, Sahabatku..

Aku takkan pernah berhenti untuk menyampaikan bahwa Pacaran itu Haram dalam Islam. Pacaran itu dilarang oleh Allah. Asal muasal Zina itu dilalui dengan Pacaran.

Jangan gundah, Jangan khawatir, Jangan risau, Jangan merasa sendiri, Jangan sedih.
Sahabatku. Allah memberikan kepahitan ini untuk menyadarkan kita bahwa Pacaran itu Salah yang berujung kesakitan pada diri kita sendiri. Sungguh, aku bahagia bila kamu berhenti dari aktivitas pacaran itu. Aku tak kuasa melihatmu tatkala melaksanakannya dengan raut kebahagiaan. Tak ada upaya yang bisa kulakukan selain Menasehatimu dan Berdo'a kepada Sang Khaliq untuk memberikan hidayahnya kepadaMu.

Dan sekarang Do'a ku di kembalikan kepadaku. Allah memberikan petunjuk kepada sahabatku yang cantik ini. Petunjuk untuk mengakhiri kemaksiatannya. Kamu berhak sahabatku. Kamu berhak mendapatkan kesempatan ini. Jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan Allah kepadamu. Jangan menyerah, Allah bersamamu. Allah bersama HambaNya yang mau berjuang di jalan kebenaran. Kebenaran yang kita kokohkan dengan Dakwah ini. Kamu tidak sendiri, Sahabatku."

Bahkan sahabatnya menangis karena melihat betapa bodohnya dirinya karena diputuskan mantan pacarnya itu. Ahk, sungguh bodoh dirinya ini.

Ia termenung. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Bagaimana dengan latihan silatnya? Ia sekarang sudah sabuk hijau biru. akan mudah baginya untuk mendapatkan gelar pelatih jika sudah masuk tahap pelatihan . Ia ahli dalam pesilat. Impiannya.

Mencari Ridha AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang