3. FIRST TIME GO TO SCHOOL WITH JHJ

592 81 7
                                    

Cintanya tak pernah henti, senyumnya tak perna pudar, ketulusannya selalu ada, bak seorang malaikat dia ada untuk menggenggam tangan-tangan yang kesepian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cintanya tak pernah henti, senyumnya tak perna pudar, ketulusannya selalu ada, bak seorang malaikat dia ada untuk menggenggam tangan-tangan yang kesepian. itulah... Bunda

- Jaemin.

🐤🐤🐤🐤

Irene berjalan masuk kedalam kamar Jisung, melihat Jisung masih tertidur nyenyak membuat Irene tidak tega membangunkannya. Tapi, Irene tidak punya pilihan lain atau anaknya akan terlambat ke sekolah.

"Jisung... bangun, nak"

Irene sangat tahu, Jisung adalah tipikal anak yang sangat susah bangun, jikalau pun terbangun pasti akan tertidur lagi. Irene rasa membangun dengan cara lembut tidak akan mempan, tapi dia juga bukan tipe emak-emak yang akan teriak untuk membangunkan anaknya. maka dari itu Irene keluar kamar, dan membasuh tangannya dengan air dan kembali lagi ke kamar Jisung.

Irene mengusap wajah Jisung dengan tangannya yang sudah dibasuk dengan air, Jisung menggeliat dan membuka matanya perlahan.

"Bun..." lirihnya.

"Bangun, yuk. kamu kan harus sekolah"

Jisung bangkit dan terduduk untuk mengumpulkan kesadarannya. Irene yang melihatnya hanya terkekeh geli dan mencubit hidung anaknya.

"Bunda, ih" kesalnya, padahal kesadarannya belum pulih sempurna.

"Jangan tidur lagi, Bunda mau ke dapur dulu"

"Iya"

Irene keluar dari kamar, berharap semoga Jisung tidak tertidur lagi.

Jisung melihat Irene menutup pintu kamarnya, meski berat dan rasanya tidak ingin berpisah dengan kasurnya, Jisung bangkit. mengambil handuk yang selalu Irene persiapkan, serta perlengkapan mandi lainnya.

Sementara Jisung tengah mandi, Irene sibuk di dapur menyiapkan beberapa bekal dan juga sarapan pagi. Joy, yang baru saja terbangun dari tidurnya langsung membantu Irene.

"Kak kok banyak banget sih bekalnya?" tanyanya heran.

"Iya. ini buat Haechan sama Jaemin juga. Kakak tau kalau Bunda mereka sibuk banget, nggak pernah sempat siapin sarapan dan bekal"

"Kak Shin Hye emangnya kerja, ya?"

"Iya. buka usaha catering gitu"

Joy mengangguk mengerti, lalu menengok jam yang berada di dinding.

"Kak aku siap-siap dulu, ya. mau ke toko, takutnya Seulgi sama Wendy keburu datang, mana kunci toko aku yang pegang"

SeparatelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang