☆2

906 85 17
                                    

Ramein kolom komentar yukkk.


Tok tok tok!
Terdengar pintu di ketuk.

"Zie? Bangun sayang udah pagi, hari ini hari pertama kamu masuk sekolah baru sayang. Jangan sampe telat loh," seru Nastusya dari balik pintu.

"Iya mam, ini Zie lagi siap siap dulu." Jawab Zie dari dalam kamarnya.

"Cepet ya sayang mamah siapin sarapan dulu," ucap Nastusya.

"Hm." Jawab Zie malas.

Brizieta dengan segala ritual dan persiapannya. Mulai dari mandi, pakai seragam sekolah, dll.

Zie menuruni anak tangga dengan santai.

"Morning....pap,mam,bang."

"Morning sayang!" Serempak mereka.

"Zie, papah gak bisa antar kesekolah ya sayang. Maaf ya," ujar Hendra setelah Zie duduk.

"Iya pap gak papa kan ada abang mahen yang ganteng." Ucap Zie menggoda.

"Giliran butuh aja, muji lo." Sewot Mahen.

"Jahat banget sih jadi abang. Mau ngantar gak?" Ujar Zie manyun.

"Iya-iya apasih yang gak buat adek cantik sedunia." Ucap Mahen namun nadanya seolah mengejek.

Setelah itu mereka hening dan mulai menikmati sarapannya.

"Buru bang, entar Zie telat." Ucap Zie saat melihat Mahen yang masih mencari kunci mobil.

"Yok-yok!" Seru Mahen saat sudah menemukan kuncinya.

Mereka pamitan pada kedua orangtuanya dan masuk kemobil. Mobil melaju dengan kecepatan sedang.

Sampai di sekolah

"Semangat ya Zie," pesan Mahen dari dalam mobil.

"Iya bang hati-hati ya," ucap Zie. Mahen hanya tersenyum lalu melaju.

Ia menyusuri lorong jalan dengan wajah datar, dingin, dan dengan sorot mata yang sangat dingin.

Dari sudut lain, seorang siswa melihat Zie yang terlihat sedang mencari-cari atau wajah kebingungan. Lalu siswa berkuncir itu mendekatinya.

"Hai... anak baru ya?" Sapa siswi itu lalu bertanya.

"Iya." JawabZie singkat dengan wajah datarnya.

"Kenalin nama gue Fira natasya." Siswi mengulurkan tangannya.

"Gue Brizieta pri winata. Panggil aja Zie," balasnya sambil menjabat tangan Fira.

"Lo cari ruang kepsek ya?" Tanya Fira menebak.

"Ya." Jawab Zie singkat.

"Yuk gue anter," tawar Fira ramah.

"Makasi." Ucap Zie.

Mereka pun menaiki anak tangga ke lantai tiga. Sampai disana ada ruangan yang pintunya bertuliskan 'Ruang kepala sekolah'.

"Lo masuk aja. Gue kekelas gue duluan ya," ucap Fira yang hanya di balas anggukan dari Zie.

Zie masuk keruangan itu, setelah permisi tadi.

"Kamu Brizieta?" Pria paruh baya itu langsung bertanya.

"Iya pak," jawab Zie sopan.

"Mari saya antar ke kelas kamu," ajak Kepala sekolah itu.

Brizieta tidak menjawab. Ia mengekor dari belakang.

Sampai di kelas yang bertuliskan Kelas XI ipa2.

BRIZIETA (Selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang