☆11

364 39 4
                                    

Sekarang Zie menenteng tas nya berjalan santai. kadaan sekolah sedang sepi karna jam pelajaran sudah di mulai sejak tiga menit yang lalu. Zie sudah izin pada guru yang mengajar di kelas nya. saat melewati lorong kantin ia melihat orang yang paling ia benci sekarang. DEWA dkk. sebenar nya pada Dirga dan Frans ia tidak benci. Saat itu pula Frans menoleh dan melihat Zie yang sedang melihat mereka. Spontan Frans membeo
"Brizieta?"
Serempak Dewa dan Dirga menoleh. dengan cepat Zie pergi menuju parkiran karna ia akan menunggu abang nya di sana.

"Mau kemana tuh dewi maut. bawa bawa tas?" heran Dirga.

"Apa? Dewi maut?" Boe Frans

" iya.dewi itu cantik tapi dia itu seram jadi lah dewi maut," lanjut Dirga.

"Sa ae lu tong," kekeh Frans.

"Diem bae lu tong." ucap Frans yang sedari tadi melihat Dewa diam dengan tatapan kosong.

Sesampai nya Zie di parkiran dia sudah melihat mobil hitam mewah itu di depan gerbang sekolah nya. Ia langsung melambaikan tangan nya lalu di balas abang nya.
Sedangkan dari atas Dewa memandang mereka dengan tatapan yang tidak tau apa arti nya.
"Hah, mau pacaran rupanya." guman nya pelan. Dia tadi bilang pada kedua sahabat nya itu akan ketoilet namun kaki nya membawa nya ke sini tempat ia berada sekarang.

"Kenapa sih de?" heran abang nya.

"Kita cari makan dulu ya bang," bukan nya menjawab Zie malah mengalihkan topik.
Mahen hanya diam dan masuk kemobil kemudian menyetir nya.

"Jelasin." tutur Mahen yang belum mengerti dengan tingkah adek nya ini.

"Gue lagi gak mood bang.ohh ayolahh," kesal nya lesuh.

"Iya iya," kesal Mahen.

Sementara itu Dewa mengikuti mereka entah apa yang ada di dalam otak nya yang ia fikir kan adalah Zie yang membuat nya gila karna emosi yang ia tak tau kenapa.

Sesampai nya mereka di sebuah kafe Zie dan Mahen langsung turun dan masuk di ikuti Dewa pelan pelan.

Mereka duduk di meja pojok sedangkan Dewa ada di meja yang berada tepat di belakang Zie dengan dua meja jarak nya.

"Pesen apa?" tanya Mahen setelah duduk nyaman.

"Kayak biasa." saut Zie yang masih fokus pada ponsel nya.entah lah hari ini ia sedang kacau karna masih memikirkan omongan cowok yang menurut Zie itu adalah cowok sampah.

Lalu Mahen memanggil pelayan lalu memesan kan makanan kesukaan kedua nya yang memang memiliki kesukaan yang sama.

"Stick nya pake saos cabe ya mbak dua. sama burger daging dan jangan lupa kentang goreng nya. sama minuman nya minuman cola." Jelas Mahen yang sudah sangat hapal dengan kesukaan mereka.

  Sedang kan Dewa mengawasi mereka dengan menutupi wajah nya dengan buku menu.
"Selera yang sama." kesel nya entah kenapa.

Pesanan mereka datang.dan langsung menyantap nya.

"lo sebener nya kenapa sih?" mulai Mahen bertanya karna sudah kesal dengan kelakuan adik nya ini.

"Gapapa.lo makan aja napa," Zie tambah kesal.

"yaudah gue pergi.lo makan sendiri." ketus abang nya

"Jiahhhh kayak cewek." batin Dewa yang masih setia memperhatikan mereka.

"Bangggg,"suara Zie melemah. Zie yang tau bahwa abang nya sudah sangat kesal. ia menahan tangan Mahen dan menatap nya penuh arti.

"Apa?? Abang?" Batin Dewa lagi sembari heran dan hampir ingin berteriak.

"Apa?" Ketus Mahen yang masih berdiri.

"Ayolah adek butuh temen." bujuk Zie menunduk. Dengan pasrah Mahen duduk lagi dan menatap Zie

"Maka nya cerita. kalo gini gue berasa gak bener jadi abangan. apa apa lo minta gue turutin, perasaan kita selalu cerita apapun itu. dan ini tiba tiba lo diam aja kan gue kesel."

Sedangkan yang ada di seberang sana merasa senang mendengar dan mengetahui bahwa lelaki itu adalah abang Zi dan entah kenapa dia merasa legah.

"Gue lagi kesel sama cowok sampah yang ada di sekolah gue.lo bayangin deh dia bilang gue murahan karna ngeliat gue sama lo di lapangan kalo lo anter gue. Sampah banget gak sih?" kesal Zie mengingat kembali

"Trus lo lawan gak?"

"Gak.abang mikir aja emang lawan sampah ada guna nya?"

"Gak sih," saut Mahen

"Nah itu."

Sedangkan Dewa semakin merasa bersalah namun ia sedikit jengkel karna ia di sebut sampah.
Dan juga ia melihat kehangatan,kedekatan,dan betapa menggemaskan Zie jika bersama orang yang dia sayang dan di luar sekolah
Sekarang ia tau kalau ia menyukai Zie dengan tulus dan akan mencairkan hati Zie.
Lalu dewa pergi karna sudah mendapat jawaban yangg selama ini membuat nya gelisah. ia semakin semangat sekarang.

Hayy readersss luv dukung terus ya😇❤

BRIZIETA (Selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang