BRIZIETA (Selesai✔)

☆10

Pagi ini Zie sudah siap dengan seragam nya sudah rapi dan memoleskan sedikit lipblam di bibir merah dan mungil nya itu.

"Pagiiiiii mam pap!" sapa Zie.

"Pigii minn pippp," tirukan Mahen mengejek. ia tak terima hanya dia yang tidak di sapa.
Zie yang sudah peka terhadap sikap abang nya itu pun langsung menyapa nya.

"Pagi abang ku ganteng nya kelewatan!" ucap nya gemessss
  Mereka pun sarapan dengan tenang dan hening. sesekali papah Zie menanyakan sekolah Zie ada kendala atau tidak.
   Tiba tiba setelah selesai makan abang nya bertanya tak santai.

"Ada gebetan gak lo?" Tanya Mahen.

"Gak." aura dingin Zie kembali ketika di tanya soal itu.
  Mahen tau jika Zie sudah dingin dan cuek seperti ini berarti tanda nya ia tak suka.

"Yaudah ayuk ntar lo telat." Ajak Mahen mencair kan auasana lagi. Setelah selesai sarapan.

Mereka masuk mobil diperjalanan
Zie bertanya.

"Jadi lo gimana bang, udah ambil keputusan?"tanya Zie

"Bingung de."kata Mahen lesu.

"Kenapa tinggal milih aja sih,"

"Ya.lo gampang bilang.karna bukan lo yang di posisi gue." kata Mahen men dingin.ia tak suka di tekan.
Zie diam ia tau pasti sekarang abg nya sedang ada di mode tidak baik.karna ketika abang nya badmood Mahen dapat melebihi sikap es Zie.

Mereka diam.dan sudah sampai di sekolah Zie turun Mahen tak mengatakan apapun.biasa nya ia akan menyemangati adik tercinta nya itu. dan mencium nya. tapi sekarang yang Zie lihat adalah wajah kesal dan dingin.
Setelah turun Zie menunduk untuk melihat abang nya dari jendela mobil yang belum tertutup.

"Bangg," panggil Zie lembut penuh keteduhan dan seolah merayu.
Mahen hanya menoleh.

"Maapin adek ya," pinta Zie. ketika dia menyebut adek, tidak Zie atau gue lagi berarti dia di dalam mode sangat merasa bersalah atau pada waktu manja manjaan.
Mahen menghembuskan napas nya.ia tau pasti Zie sekarang sangat merasa bersalah.

"Iya." jawab nya singkat.
Saat hendak menyalakan mesin mobil nya iya menyadari bahwa Zie masih dengan posisi tadi dan memandang wajah nya.

Mahen menaikkan alis nya seolah bertanya apa lagi?

"Abang ga semangatin Zie? gak cium Zie?" rengek Zie" biasa nya kan abang gitu.dan itu yang buat Zie selalu semangat." Ucap nya dan mata nya mulai berkaca kaca. 
Mahen pun turun dari mobil dan sekarang mereka berdiri berhadapan.
Mahen mencium kening Zie." Semangat ya kesayangan nya abang Mahen" kata mlMahen imut
Zie langsung mengjambur kan tubuh nya ke pelukan mahen dan terisak.

"Maapin Zie ya bang" ulang nya lgi dengan isakan

"Iya sayang. abang maaf in gausah nangis," katanya sambil melepas pelukan dan menghapus air mata Zie.

"Abang gak mau liat kamu nangis Zie," bujuk Mahen.yang jadi menjadi merasa bersalah.

"Tapi abg janji gak cuekin Zie kayak tadi lagi," jawab Zie.

"Iya abang janji." kata nya mencium singkat pipi Zie. Lalu mereka berpelukan lagi dan saling tersenyum.
Zie sangat manis ketika tersenyum tulus seperti itu.

"Yaudah Zie masuk dulu.abang hati hati ya." kata Zie memcium pipi abang nya lalu pergi dan melambaikan tangan nya.
Setelah berjalan kearah tangga ia melihat semua sorot mata menatap nya.
Zie risih namun Zie udah terbiasa.

"Pacar lo supir ya?" Suara berat itu membuat Zie menoleh.dan saat menoleh Dewa malah melihat ke arah bawah. Zie pikir berarti bukan dia yang di ajak bicara. Zie berjalan lagi.

"Enak ya punya pacar yang  bisa di perbudak kayak gitu." lanjut Dewa lagi. ia memang sedang menyindir Zie. ia tak tau kenap ketika melihat Zie seperti tadi dengan cowok yang sebenarnya abang Zie itu.ia kesal marah dan sangat mengganggu pikiran nya.
Zie terus berjalan.

"Udah tau di tontonin orang masih aja lanjut adegan mesranya.dipikir lagi syuting apa?" Tambah Dewa kesel karna Zie tak menghiraukan nya.

"Ehh cewek kutub lo denger gak gue ngomong?" Tiba tiba sura Dewa meninggi karna semakin jengkel.
Zie masih aja berjalan santai.

"Emang kalo cewek murah gitu ya.kuping nya tebel." Dewa semakin jengkel.
Zie mulai emosi namun dia tetap berjalan santai.

"Katanya dari keluarga kaya terhormat. Tau tau nya gini kelakukan nya." suara Dewa seolah meremehkan.
Dan ini lah titik kesabaran Zie yaitu ketika keluarga nya di bawa bawa.
Ia berbalik menatap dewa dengan tatapan tajam mata elang milik nya seolah ingin menerkam mangsa nya.

Dewa menyunggingkan senyum nya dia menang karna bisa membuat Zie emosi.

"Apa?"tanya Dewa santai
Zie masih menatap nya dengan tatapan maut itu.Dirga dan Frans saja udah mundur karna takut melihat mata itu.

"Omongan lo ke gue?" Tanya Zie kelewat santai namun matanya masih setia dengan tatapan maut itu.

"Lah iya lo baru nyadar.tunggu di bilang murahan dulu?" lanjut Dewa yang ia pun tak tau kenpa mulut nya sejahat ini apa karna ia cemburu.?

"Makasih atas hinaan lo gue hargain" kata Zie tersenyum manis.
Membuat yang ada di sana takjub dengan senyuman itu .bahkan Dewa yang tadi emosi sekarang seolah sedang berbunga bunga.

"Tapi gue cuman mau bilang ke elo orang yang menilai tanpa memahami itu," jeda Zie. namun nada bicaranya tenang itu.

"Org kaya lo gak lebih dari sampah." kata nya kejam. Dan senyum manis itu berganti dengan senyum devil yang memyeram kan.

Lalu melanjut kan jalan nya dengan santai.

Dewa mematung setelah Zie mengucap kan itu.kata yang sedikit namun sangat menyakit kan.
Apa? Sampah batin nya.baru kali ini ada cewek yang berani dengan dia.

"Mampus kan di kasi cabe satu ton lu. pedes!!" kata Frans mengejek

"Gue saranin si elo gak usah berurusan sama tu cewek ngeri tau ga." saut Dirga yg masih membayang kan tatapan Zie tadi.

"Sebelum gue bisa dapetin dia, gue bakal ganggu terus." ucap Dewa yakin.

Dikelas Zie.

Dia diam.atas dasar apa Dewa mengatakan bahwa dia murahan? Pikir Zie. Ia pun menepis kan pikiran nya.dia mengambil ponsel nya lalu menghubungi seseorang setelah tersambung.

"Bang jemput gue."kata nya penuh penekanan seolah tak mau di bantah.

"Kenapa? Lo sakit," tanya abang nya panik.

"Gak.pokok nya jemput gue 10 menit lagi lo harus sampe." lalu Zie memutus kan panggilan nya.

Sedangkan di rumah Mahen langsung bergegas ia takut ada apa apa dengan Zie.

Hello gaysss selamat 10 part
Dukungan nya tolongggg vote ya🙏 iliyu gayssss💋❤❤