☆13

350 31 3
                                    


"Kan tadi udah gue bilang," kata Dewa menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Emang gue mau?" Ucap Zie dingin.

"Jangann kan lo bilang mau gue ngomong aja lo kacangin,"  ucap Dewa seakan sedang merengek.

Melihat itu Zie ingin sekali tertawa namun ia tahan ia tak mau kelepasan.

"Lo mau kan? Gue jauh jauh loh datang kesini," bujuk Dewa.

"Sipa suruh?" lalu Ziie pergi ke dalam.
"Tunggu," kata nya sembari berjalan.

Ingin rasa nya Dewa melompat karna bahagia.
Zie mengganti baju nya dengan celana jeans hitam yang bagian lutut nya ter koyak dan kaos putih bermotif dan memadukan nya dengan jaket jeans warna biru pudar dan sepatu alstar putih dan jangan lupa tas selempang berwarna hitam rambut nya di kucir. sangat simple dan cantik. Zie turun.

"Mam Zie keluar dulu ya sama Dewa," Brizieta berpamitan.

"Jangan pulang larut," ingat kan mamah nya. Zie hanya mengangguk.

Zie keluar seketika Dewa berdiri melihat penampilan nya.

"Cantik."guman nya pelan. namun masih bisa di dengar.

Sebenar nya Zie tak mau namun karna Mahen tak ada jadi dia memamfaat kan kedatangan Dewa aja.

"Gue tau." saut Zie
Dewa yang jadi malu karna Zie mendengar ucapan nya.

"Emang gue bilang apa?" tanya nya seolah amnesia.

"Mau pergi atau ngobrol?" Zie mulai dingin ia tak mau menunjuk kan ke ramahan nya.

"Ehh iya lupa. yaudah yok. tapi gue bawa motor gakpapa kan?" tanya Dewa ragu.

"Hmm,"

Setelah itu mereka naik ke motor dan sudah memakai helm.

"Pegangan ntar lo jatuh," ingat kan Dewa

"Gak."  Ucap Zie dingin.

"Yaudah." setelah itu tiba tiba Dewa meng gas motor nya. spontan Zie memeluk nya erat.

"Kalo mau mati gausah ajak orang." ketus Zie hendak melepaskan tangan nya namun di tahan Dewa.

"Biarin aja dulu gini.dingin tau." seolah Dewa merengek.
Zie pasrah toh ia pun kedinginan dan pelukan itu cukup menghangatkan nya.

Sampai di suatu tempat sepi namun nyaman. mereka turun.

"Wahhhh," takjub Zie yang baru melihat tempat ini.

"Suka?" Tanya Dewa
Zie mengangguk seperti anak kecil menggemas kan dan sangat menggoda Dewa.
Zie tersenyum lepas melihat pemandangan itu sunyi, tenang, sejuk dan banyak bintang.

"Gue pikir lo gak bisa senyum." goda Dewa.

"Paansih." mampus Zie bulshing dia malu.

"Lo bisa bulshing juga?" Goda Dewa lagi

"Diem gak?" Kesel Zie dan langsung duduk di salah satu kursi disana.

"Zie," panggil Dewa lembut lalu ikut duduk.

"Hmm?"

"Kenapa sih lo itu dingin banget cuek lagi?" tanya Dewa. jujur baru kali ini ada wanita yang menolak saat Dewa memdekati nya dan jutek padanya.

"Suka gue lah." kata Zie santai

"Zieee," panggil Dewa lagi dengan sangat lembut dan memegang tangan Zie dan menatap nya lekat.
Zie hanya diam menunggu apa yang akan dikatakan Dewa pada nya. jujur dia degdeg an entah kenapa ia gugup di pandang Dewa begitu serius.

"Gue mau jadi bagian dari hidup lo." kata Dewa lembut. Entah kenapa mulut nya seolah tak ter kontrol.
Sekarang Zie bungkam jantung nya berdetak kencang.

"Gakpapa lo gak mau tapi gue pasti akan coba masuk ke hati lo dan jagain lo tapi lo janhan cuek cuek banget ya. Entar gue cape."

"Jangan capek," uppss Zie keceplosan." Maksud gue," kata Zie bingung.

"Iya gue tau maksud lo."

"Pulang aja yuk," kata Zie mecoba untuk menutupi ke gugupan nya.

"Kenapa? cepet banget,"

"Tadi mama bilang gak boleh lama" Zie memberi alasan yang cukup.

"Yaudah yu.k" kata Dewa lalu berjalan beriringan.
Mereka menembus jalana jakarta yang masih ramai.

Sampai di rumah Zie langsung turun dari motor dewa.lalu berjalan menuju halaman.

"Gak nawarin gue masuk?"

"Gak." Zie berucap dingin lagi.
Sembari memakai helm nya Dewa bilang. "besok gue jemput sekolah." kata nya tanpa jawaban dari Zie dia langsung pergi.

"Dasar aneh," guman Zie lalu masuk.
Zie langsung kekamar nya karna mamah nya sudah tidur di kamar nya.

Zie mengganti baju nya dengan piyama yang nyaman. dan menuju kasur. setelah ingin merebah kan badan nya ponsel nya berbunyi.

Tingg

Dewaaditama
Udah mau tidur?

"Apaan dah ni bocah." guman Zie namun tersenyum.

Cewek kutub
Y

Dewa melihat balasan itu kesal namun seneng.

"Singkat amat neng," guman nya.

Dewaaditama
  Mimpi indah ya.besok gue jemput❤

Melihat pesan itu Zie hanya senyum dan langsung tidur.

Sedangkan Dewa dia senang bukan main padahal Zie hanya membalas Y saja😅😅.

Lalu dia ter lelap.

Sedangkan Zie sedang telfonan dengan Mahen.

"Bang gue kangen bat sumpah," rengek Zie

"Baru juga sehari dek."

"Iya sih.kan berasa ada yang ilang gitu gadak lo gue gadak temen,"

"Tadi kemana lo gue telfonin gue chat gak lo balas."

"Keluar bentar tadi."

"Sama siapa dek. pacar lo ya?"

"Gak lah temen gue. itu loh si cowok sampah."

"Kok lo mau?"

"Dari pada gue gabut lo nya gak ada. yaudah gue mau aja."

"Awas lo entar cinta ama dia."

"Dihh gak lah amit amit."

"Kemakan kata sendiri tau rasa lu."

"Paan sih bang. Udah deh," rengek Zie

"Yaudah lo istirahat.besok sekolah." akhiri Mahen.

"Ok.babaii.ummah!"

"Baii."

Panggilan pun terputus.Zie pun mulai melelap kan mata nya.

Hayy readersssss lop yu dukung terus yaaa😊❤❤

         

BRIZIETA (Selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang