Hari ini Zie akan kembali kesekolah, dia tidak lagi di rawat di rumah sakit.
Meski sudah di bujuk dengan cara apapun dia tidak mau, dengan waktu dua hari satu malam saja sudah membuatnya bosan dan muak. Sekarang dia sudah merasa baik-baik saja. Meski pun itu hanya sementara.Zie berjalan di lorong seorang diri, sekolah masih cukup sepi karena hari ini dia datang lebih awal.
Tadi Dewa sudah mengatakan bahwa dia akan menyusul.Zie memasuki kelas nya, sepi. Hanya ada beberapa yang sedang piket menyapu.
Zie menuju ke tempat duduknya.
Bahkan Fira pun belum datang.Zie menduduk kan bokongnya pelan.
Tidak ada yang menyapa nya. Mengapa? Karena mereka takut, atau mungkin memang karena Zie yang jarang membaur.Zie mengeluarkan ponsel nya, sudah lama dia tidak membuka media sosial nya. Dia berfikir akan membuka media sosial nya. Dengan tatapan malas Zie menscroll beranda media sosialnya, jujur saja dia tidak terlalu suka memainkan media sosial nya. Dia tidak suka melihat riuh dari netizen-netizen yang selalu merasa paling benar.
Setelah beberapa lama dengan kejengahan nya, akhir nya Zie mendengar suara Fira yang menyapa nya.
"Udah lama Zie?" Tanya Fira yang menduduk kan bokongnya di samping Zie.
"Udah. Tumben lo lama," jawab Zie.
"Itu, ada urusan." Ujar Fira.
"Zie, gue mau cerita." Ucap Fira menatap Zie serius.
"Cerita apa?"
"Itu, si Dirga nge Dm gue." Beritahu Fira pada Zie.
"Terus?"
"Ya gue kan kaget, kalo ketemu gitu dia diam aja tuh. Malahan si Frans yang heboh sama gue."
"Ya mana gue tau." Jawab Zie acuh.
"Menurut lo, Frans ganteng gak?" Tanya Fira pelan.
"Suka lo?" Tanya Zie kepo.
"Eng..enggak lah! Ngapain," elak Fira cepat.
"Trus ngapain, nanya-nanya?" Goda Zie.
"Ya pengen tau aja."
"Ya lo kan bisa ngeliat. Ngapain nanya gue."
"Auahh gelap!" Kesal Fira melihat Zie yang tak dapat di ajak kompromi.
"Gelap apaan dah, lampu besar gitu." Ucap Zie heran.
"Iyain, temenin gue ke toilet yok." Ajak Fira.
Tanpa menjawab Zie bangkit di ikuti Fira lalu mereka berjalan keluar kelas. Keadaan sekolah sudah ramai.
Pemandangan di lorong yang Zie lihat adalah, di depan kelas 11 ipa 4 sudah ada Dewa dkk yang sedang duduk dan berbincang-bincang. Bukan nya apa-apa tadi Dewa mengatakan pada Zie akan menyusul nya, itu berarti harusnya Dewa menemui Zie pagi ini, bukan nya begitu? Atau hanya perasaan Zie saja? Mengapa Zie merasa kesal? Dia pun tak tau.
"Ayok Zie, kok malah bengong." Ujar Fira pada Zie.
"Eh, iya." Ucap Zie langsung berjalan.
Saat melewati Dewa dkk, Zie tidak berniat untuk menoleh.
Lain halnya dengan Fira yang tersenyum pada mereka.
Zie bersusah payah untuk tidak menoleh pada mereka.
Kenapa dia? Apakah ada yang salah? Hah, itu lah perasaan wanita, sensitif ketika sudah menyayangi seseorang."Kok lo gak nyapa Dewa?" Tanya Fira saat sudah melewati Dewa dkk.
"Buat apa?"
"Lah, dia pacar lo bego!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIZIETA (Selesai✔)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!) AKAN DI REVISI "KARENA CINTA YANG KAU BERI AKAN SELALU ADA BERSAMA KU. SEKALIPUN, AKU MATI." Follow ig:@rhmelly HAPPY READING😇💛 Selesai:13september2020