☆12

380 35 2
                                    

Pagi ini Zie siap dan sudah rapi hari ini adalah hari senin tandanya akan ada upacara dan amanat yang membosan kan.
Setelah selesai sarapan lalu berpamitan  pada  dan papa nya. hari ini Zie akan mengendarai mobil sendiri Mahen sedang ada urusan. dia pergi bersama papah nya ke turki untuk urusan bisnis. dan Zie sempat melarang dan ngambek namum papah nya mencoba menjelas kan pada nya jadilah dia pasrah.

Zie pun pamit. ia menyalim tangan papa dan mama nya. lalu memeluk erat Mahen seolah ia tak akan kembali lagi.

"Hati hati ya bang," pesan nya lesu.

"Iya lo juga semangat belajar nya trus harus sering sering ngabarin gue."

"Siap abang ku" kata Zie "cepet pulang."  Ucap nya lesu.

"Iya sayang," gemes abang nya lalu mencium kedua pipi dan kening Zie dan di balas Zie lagi. lalu Zie pergi kesekolah dengan keadaan mood tidak baik karna ia di tinggal Mahen.

Sampai disekolah ia langsung menaiki anak tangga menuju kelas nya.

"Haiiii neng cantik." sapa Dewa yg sedari tadi menunggu Zie di parkiran.

Zie tetap berjalan lurus.

"Maapim gue ya sama semua omongan gue," mohon Dewa.

"Gue udah salah nilai lo." sesal nya lagi.
Zie hanya diam dan terus berjalan seolah tidak ada orang.

Karna merasa jengkel Dewa menahan nya Dewa memegang tangan nya lalu mereka berhadapan.
Zie mengangkat sebelah alis nya seolah bertanya apa?

"Maapin gue yaa.gue traktir deeh" bujuk Dewa.

"Lepasin." kata Zie tajam

"Gak lo maapin gue dulu." bantah Dewa

Dengan kasar dia menepis tangan Dewa lalu pergi.

"Ntar jam istirahat gue tunggu!" teriak Dewa yg tidak mau nyerah.

Dasar aneh. batin Zie.

Setelah upacara semua siswa masuk kelas dan memulai pelajaran.
Dan waktu yang di tunggu tunggu pun tiba.yakk bel istirahat dongg,

"Zie gue mau tanyak sesuatu" langsung Fira berbicara karna sedaritadi tidak di perbolehkan Zie untuk ngomong.

"Hm,"

"Lo dari mana dua hari ga sekolah.trus kata temen sekelas lo datang pagi. trus pergi lagi."

"Gue capek."balas Zie singkat

"Kenapa emg?"

"Kemaren gue kebandung trus cape"

"Lah kenapa harus datang trus pergi lagi. kenap gak sekalian aja gausah datang,"

"Bacot lo ahh." kesel Zie dan keluar dari kelas. ia kaget melihat Dewa yang sudah ada di hadapan nya.

"Kantin bareng yuk," ajak Dewa.
Zie tak menanggapi nya ia langsung jalan.
Lalu Dewa dan Fira menyamakan langkah nya sekarang posisi Zie ada di tengah Fira di kiri dan Dewa di kanan.

"Lo belum bisa maafin gue ya?" tanya Dewa.
Lalu Zie menatap nya

"Gausah ganggu gue." kata nya lalu langsung melanjut kan jalan nya.
Sedangkan Fira ia hanya mendengar.
Setelah mereka duduk. Dewa bicara lagi

"Ntar mlam gue jemput lo jam 8." ucap Dewa langsung pergi.
Zie hanya diam dan bodo amat.

Setelah selesai makan bell berbunyi. menandakan untuk masuk ke kelas.

Setelah guru berpamitan karna sudah bel pulang lalu siswa siswi lalu lalang memuju gerbang sekolah.

Dan yang dilakukan Zie hanyalah duduk menunggu sepi. ia tak suka harus berdesak desakan nanti di parkiran.ia duduk dan Fira sudah duluan tadi jadilah hanya Zie.
Setelah ia rasa sudah cukup sepi hanya ada beberapa anak osis yang mengecek setiap kelas.
Zie keluar ia melihat beberapa cowok di lapangan sedang main futsa. Zie sangat menyukai lelaki yang main futsal dan tak sengaja ia melihat Dewa disana juga bermain dengan keringat nya .ia pun menuruni anak tangga dengan santai.

"Waa noh si dewi maut." Beritahu Frans pada Dewa yang sedang main bola. Setelah mendemgar itu
Dengan cepat Dewa berlari ke arah Zie. seketika Zie terpanah dengan keringat dan rambut basah yang berantakan namun tampak manis dan menggemas kan.

"Mau pulang?" tanya Dewa lembut.

"Hm". jawab Zi singkat.

"Kok lama lo keluar nya?" tanya Dewa lagi karna sedaritadi semua siswa udah pulang.
Zie hanya diam dan berjalan menuju parkiran. Dewa mengikuti nya.

"gak di jemput abang lo?biasa nya nempel". kata nya lagi.
Lagi lagi Zie diam dan membuka pintu mobil nya. ia hendak masuk namun di cekal dewa.

"Inget gue jemput jam 8." ingat kan Dewa lagi.

Zie menatap nya bentar lalu melepas tangan nya dan langsung melajukan mobil nya.

Setelah mobil itu menghilang dari pandangan Dewa dia kembali kelapangan.

"Gimana?"tanya Dirga.
Seolah paham apa yg di maksud dirga

"Berasa ngomong sendiri gue." jawab Dewa sedikit lesu.

"Semangat brooo,"suara Frans seperti mengejek.

"Yaudah lanjut lagi latihan nya." instrupsi Dewa yang memang ketua tim.

                               ***

Hari mulai gelap dan Zie baru selesai mandi dan langsung menonton dengan mama nya.mereka kadang bicara kadang bercanda dan kadang hening.

Tokk tok tokk ada yang mengetok pintu

"Siapa tuh mam?" tanya Zie masih fokus dengan tv.

"Gak tau lah.mam bukain dulu ya." lalu mama Zie pergi membuka pintu.

"Cari siapa nak?" tanya Nastusya lembut.

"Halo tante saya cari Brizieta.ada di rumah gak tan?" Jawab Dewa lembut.
Cantik banget ni emak emak pantesan anak nya cantik orang mak nya udah tante tante gini masih adu hay batin Dewa.

"Oh cari Zieta.kamu siapa nya?" tanya Nastusya lagi dengan lembut.

"Saya temen nya tan."

"Temen apa pacar?" goda Nastusya

"Doain aja tan biar jadi." cengir Dewa malu malu.

"Yaudah masuk yuk.tuh Zie lagi nonton."

"Gak tan saya nunggu di sini aja." tolak Dewa lembut

"Yaudah tante panggilin Zie dulu ya."
Lalu Nastusya pergi ke ruang keluarga

"Zie temen kamu tuh nunggu diluar."

"Siapa mah?"

"Mama lupa tanya nama nya tapi cowok. Ganteng lagi," goda mama nya
"Udah sana dia nunggu."

Dengan malas Zie keluar dengan pakaian celana pendek yang menapakkan paha nya yang halus dan putih dan juga kaus oblong hitam pas di badan nya. Ia melihat Dewa yang sedang duduk di kursi teras. sekarang ia ingat bahwa tadi Dewa janji akan menjemput nya.

"Apa?" tanya Zie dingin
Dewa melihat nya kagum "ya tuhan kuat kan iman hamba melihat bidadari ini." batin nya.

"Kan tadi udah gue bilang." kata Dewa menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal"

Wahhh roman roman nya bakal jadian nihh.wkwkwkw

Vote end comen nya gaysss❤

BRIZIETA (Selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang