☆36

177 15 0
                                    

Jam sudah menunjuk kan pukul 00.00. Zie bangkit dari tidurnya, mengambil ponselnya lalau duduk dibalkon kamarnya.

Zie menatap bintang yang bertaburan bebas di angkasa, Dia tersenyum simpul.

Zie beralih fokus pada ponselnya, dia mencari kontak yang akan dia hubungi.
Setelah panggilannya di terima,

"Happy birth day to you, happy birth day to you, happy birth day happy birth day, happy birth day to you. Selamat ulang tahun my twins," Suara  lembut Zie menyanyikan lagu ulang tahun pada Eza.

"Happy birt day juga my twins, ciee udah tujuh belas tahun aja kita." Ucap Eza bahagia.

"Disana jam berapa?" Tanya Zie.

"Jam tujuh," jawab Eza.

"Gue harap lu cepet-cepet pulang, gue kangen." Ucap Zie lirih.

"Gue harap, lu selalu berjuang buat sehat. Gue gak mau lagi pisah sama lo. Udah cukup kita pisah selama ini." Ujar Eza lirih.

Zie terkekeh, lagi-lagi dia harus terlihat baik-baik saja.

"Gue orang pertama kan?" Tanya Zie mengalihkan topik.

"Iya-iya lah, orang disini masih jam tujuh." Ucap Eza.

"Abang udah ngucapin? Biasanya dia duluan tuh," ujar Eza.

"Belum. Abang capek kayaknya, kan sekarang dia udah kerja gak kayak dulu lagi," ucap Zie pelan.

"Yaudah, palingan nanti di ucapin. Btw lo mau gue kirimin apa?" Tanya Eza.

"Terserah lo lah, masa gue nentuin." Ucap Zie terkekeh.

"Yaudah, gue mau keluar dulu cari sesuatu buat lo." Ucap Eza.

"Iya, hati-hati." Balas Zie.

Lalu mereka memutuskan panggilannya.

Zie kembali fokus pada bintang di langit, dia berharap ada Dewa disampingnya hari ini, di hari ulang tahunnya ini. Tapi, bahkan dari kemarin pun, Dewa tidak ada kabar.

Zie menutup pintu balkonnya, lalu kembali ke ranjangnya.
Saat hendak menidurkan tubuhnya lagi, ponsel Zie berdering menandakan ada pesan masuk. Zie kembali duduk lalu melihat siapa yang mengirim pesan padanya, dan apa isi pesan itu.

0812xxxxxxxx
Di taman belakang.

Zie menautkan kedua alisnya saat membaca pesan itu, dia tidak paham apa maksudnya dan, dia tidak tau siapa pengirim pesan itu.

Lagi-lagi ponselnya berbunyi.

0812xxxxxxxx
Sekarang, aku tunggu.

Zie bangkit dari duduknya, lalu keluar dari kamarnya, dan pergi ketaman belakang.

Saat sampai di taman belakang, Zie heran. Mengapa lampu taman belangkangnya mati? Biasanya disini selalu terang karena banyak lampu yang dipasang disana.

Zie berjalan pelan, dia sedikit takut dengan keadaan gelap seperti ini.
Zie menyesali perbuatannya, mengapa dia mau-mau saja saat menerima pesan itu.

Saat Zie hendak berbalik masuk kerumah, Zie kaget saat melihat tubuh tegap di hadapannya yang sedang memegang kue ulang tahun dengan lilin angka satu dan tujuh yang menyala.

Happy birth day my love, happy birt day may love, Happy birth day Happy birth day. Happy birth day my love...

Lirik itu melantun indah saat Dewa menyanyikan nya, dengan sura beratnya yang khas.

"Happy birth day sayang," ucap Dewa mendekat pada Zie.

Zie masih mematung, dia tidak bisa berucap apapun. Air matanya mulai turun menyusuri pipi mulusnya.

BRIZIETA (Selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang