before you read my story, please go to my profile and read my carrd
thank you<8-
pagi hari yang cerah menjadi lumayan buruk ketika tangan kanan jisung merasakan luka sayatan yang lumayan dalam. dia akan berangkat ke sekolah tetapi kenapa ada saja yang mengganggunya dan itu soulmate-nya sendiri.
"arkhh, ngapain lagi sih ni anak?" gumam jisung. dia menatap pergelangan tangan kanannya yang mulai dihiasi tato berbentuk bunga berwarna merah. juga rasa perih yang menemani tato tersebut. tanda bahwa soulmate-nya sedang terluka. tato bergambar bunga disertai dengan rasa perih akan muncul sesuai luka yang ada pada tubuh belahan jiwanya.
tidak hanya sekali jisung mendapatkannya. bahkan tato yang dia dapatkan beberapa hari lalu belum menghilang sempurna, menandakan luka sang belahan jiwa belum sembuh total.
jisung segera mengambil spidol yang berada di dekatnya dan menuliskan satu larik kalimat.
lo nggak apa-apa?
jisung selalu menanyakan keadaan soulmate nya bila ada tato baru yang muncul di tubuhnya. dia sangat khawatir jelas, jisung selalu mendapatkannya sejak dia masih berada di bangku kedua sekolah menengah pertama. bayangkan saja berapa lama itu diukur sekarang dia sudah menginjak bangku kedua sekolah menengah atas.
telapak tangan menjadi satu-satunya media berkomunikasi mereka. saling menulis pesan dan balasan di masing-masing telapak tangan.
nggak apa-apa. maaf bikin lo khawatir.
jisung menghela napas kasar dan menjambak rambutnya frustasi.
MAAF LO NGGAK BAKAL GUE TERIMA KALAU LO NGGAK NGEHENTIIN KEGIATAN LO YANG SATU INI!! LO BISA MATI KALAU GITU!! INI MASIH PAGI GILA?!
"aarrghh!!"
jisung sudah mengirim pesan itu berulang kali. sungguh, dia merasa khawatir dan juga sakit tentu saja. walaupun mereka belum pernah bertemu tetapi rasa khawatir pasti ada di hatinya.
gue udah mati dari dulu kalau nggak ada lo. soulmate gue.
dan soulmate jisung juga sudah mengirim balasan yang sama untuknya berulang kali.
wait for me.
❄️
koridor yang jisung lewati pagi ini sangat ramai. para penggemarnya akan sibuk mengambil fotonya atau meneriaki nama jisung. walaupun jisung sangat tidak menyukai keramaian dia sudah terbiasa akan hal ini.
kakinya melangkah ke ruang musik. pagi ini dia dan beberapa sahabatnya akan berlatih untuk perlombaan band beberapa bulan lagi.
"tato baru sung?" tanya renjun saat dirinya masuk ke ruang musik.
jisung menghela napasnya, "hmm."
"lo tanyain lagi id line atau nomer telpon?" tanya jeno.
"nggak bakal dibales. capek juga gue tanyain bang," balas jisung.
teknologi sudah maju, dia bisa berbalas pesan dengan sang belahan jiwa dengan mudah sekarang. tetapi soulmate-nya itu tidak pernah menjawab bila jisung sudah menanyainya tentang hal itu, nomor handphone ataukah id line.
"itu dapetnya pagi ini?" tanya mark sambil terus memperhatikan lengan sahabat serta adik kelasnya itu.
"iya, waktu mau berangkat," jawab jisung capek.
KAMU SEDANG MEMBACA
ice [jichen] ●
Fanfictionperjuangan jisung park seorang ice prince sekolah dalam mencari sang belahan jiwa. belahan jiwa yang selalu melukai tubuhnya sendiri. WARN‼️ [ bxb, written in lowercase, local!au, soulmate!au, semibaku, shortfiction ] →this book contain some mental...