"ji? nggak bercanda?" tanya chenle. tadi setelah makan siang mereka berbincang-bincang banyak dan selesai saat sore menjelang. sekarang chenle dan jisung akan membersihkan diri kemudian akan berbelanja beberapa barang yang diminta mama park.
tetapi saat chenle memasuki kamar sang soulmate, atensinya teralihkan pada kasur di dalam kamar itu. kasur yang hanya bisa dipakai satu orang dan dia nanti malam akan tidur di kamar ini yang mana akan menggunakan kasur itu.
"kenapa sih?" tanya jisung bingung.
"ini nanti kita berdua tidur di sini?" tanya chenle.
"iya lah," balas jisung santai.
"nggak cukup lah!" seru chenle.
"hahaha, nggak gue di sofa. tuh," kata jisung sambil menunjuk sofa di kamarnya. "udah sana mandi," lanjut jisung.
chenle mengambil handuk dan baju di tasnya kemudian segera masuk ke kamar mandi.
beberapa menit kemudian chenle keluar dengan ripped jeans hitam dan kaos navy blue berlengan pendek. biarlah orang nanti mau berpikir apa pada lengannya yang penting dia tidak merasa kepanasan.
"tunggu bentar," kata jisung sambil masuk ke dalam kamar mandi. mulai membersihkan diri bergantian dengan chenle.
pemuda manis itu menjemur handuknya di balkon kamar jisung kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang sang soulmate. mengecek beberapa pemasukan dan pengeluaran kafenya bulan ini sembari menunggu jisung menyelesaikan mandinya.
suara pintu terbuka membuat chenle melarikan matanya ke asal suara.
"lo ngapain nggak pake baju!" seru chenle setelah melihat jisung keluar hanya menggunakan celana training nya
"panas le," jawab jisung santai.
"ya masa mau ke supermarket nggak pake baju?! gila lo ya?!" seru chenle. pipinya bersemu merah melihat perut dan lengan berotot jisung. walaupun sudah beberapa kali melihatnya tapi tetap saja pipinya akan memerah dengan sendirinya.
"nggak lah. pake jaket doang," balas jisung sambil mengambil jaket di lemari kamarnya dan segera memakai jaket berwarna hitam tersebut. chenle hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menanggapi jawaban jisung. pemuda jangkung itu memakai topi putihnya dan menarik tangan chenle pelan, "ayo."
"mama beli apa aja?" tanya jisung sewaktu mereka sampai di lantai bawah.
"daging aja. tapi sama beli cemilan terserah kalian," balas mama park. nanti malam mereka akan mengadakan barbeque kecil-kecilan di halaman belakang. perayaan jisung sudah bertemu dengan soulmate-nya kata papa park.
"yes!" seru jisung kecil sambil meraih kartu milik mamanya kemudian menarik tangan chenle keluar.
"ma keluar dulu," pamit chenle.
"ya hati-hati, sayang!"
"jisung! titip boba!"
"iyaa!"
❄️
"lo ambil cemilannya sana, gue milih dagingnya," perintah chenle waktu mereka sampai di dalam supermarket.

KAMU SEDANG MEMBACA
ice [jichen] ●
Fiksi Penggemarperjuangan jisung park seorang ice prince sekolah dalam mencari sang belahan jiwa. belahan jiwa yang selalu melukai tubuhnya sendiri. WARN‼️ [ bxb, written in lowercase, local!au, soulmate!au, semibaku, shortfiction ] →this book contain some mental...