bonus chapter [2]

23K 2.7K 621
                                    

2 years later...

tahun lalu chenle sudah menyelesaikan kuliahnya dan fokus pada perkembangan kafenya. bahkan dia bersama soulmate-nya–jisung–berencana membuka sebuah rumah makan.

sedangkan soulmate-nya sudah menjabat sebagai vice president perusahaan papa park. mungkin tahun depan jisung akan memegang kendali penuh pada perusahaan ayahnya.

bertanya soal status chenle dan jisung sekarang? kebetulan sekali. pagi ini chenle dengan tuxedo putih gadingnya dipadukan dengan kemeja putih melekat sempurna di badannya. pemuda manis itu dengan gugup menggerakan kedua kakinya saat baekhyun sibuk memasangkan flower crown ke kepalanya.

"diem sayang. jangan gerak-gerak mulu," omel baekhyun.

"gugup ih kak!" bela chenle. kenapa gugup? ya sudah bisa ditebak, chenle dan jisung akan melangsungkan pernikahannya pagi ini. pemberkatan akan dimulai beberapa menit lagi dan nanti akan dilanjutkan ke resepsi pernikahan.

"nggak usah gugup. nanti malah salah," balas baekhyun sembari merapikan rambut chenle.

"huhu kak, takut salah," rengek chenle. omong-omong sifat asli chenle makin keluar seiring berjalannya waktu. bisnisnya juga makin lancar dikarenakan sifat humble-nya sekarang.

"nggak usah takut ih."

bertepatan saat baekhyun sudah selesai merapikan rambut chenle seseorang pria paruh baya masuk ke dalam ruangan itu.

"chenle, udah selesai?"

chenle dan baekhyun otomatis menolehkan kepala ke arah sumber suara.

"udah nih. udah cantik," kata baekhyun.

"aku ganteng kak," sungut chenle. "ayo paman," kata chenle. pemuda manis itu mulai mengampit lengan walinya yang tidak lain adalah pamannya, ayah lucas.

"yang udah mau sah peluk dulu, main tinggal aja," kata baekhyun menghalangi jalan chenle. pemuda manis itu tertawa bersama paman wong kemudian memeluk baekhyun erat.

"makasih kak udah jaga jisung buat aku," lirih chenle.

"aku yang makasih ke kamu sayang."

paman wong tersenyum lembut melihat interaksi keduanya kemudian menepuk bahu keduanya, "jangan sedih-sedih harusnya bahagia loh."

kemudian ketiganya tertawa bersama. iya, ini hari yang membahagiakan bukan waktunya untuk bersedih.

❄️

pintu besar sebuah gereja terbuka menampilkan chenle dalam balutan kemeja serta tuxedo-nya. sedangkan di atas altar berdiri jisung dengan balutan tuxedo dengan warna yang sana dengan sang soulmate. jisung tersenyum kecil melihat soulmate-nya yang terlihat sangat cantik di matanya. "cantik," lirih jisung.

chenle berjalan pelan menuju altar didampingi sang paman. sedangkan para sahabat serta keluarganya duduk di kursi jemaat, tersenyum haru melihat momen ini. bagaimana bisa chenle yang dulunya selalu menampilkan wajah datar sekarang dengan mudahnya tersenyum begitu lebar? jawabannya adalah jisung park. soulmate yang mau menemaninya dan memperbaikinya. menjadi motivator dan penasehat pribadi. sosok yang dingin tapi bisa memberikan kehangatan bagi chenle.

sedangkan anggota keluarga park menangis terharu. sekarang anak bungsu mereka bisa bertingkah manja dengan orang lain. padahal dulu jisung hanya bisa bermanja dengan mama park dan baekhyun. boro-boro bermanja, tersenyum lebar saja jarang.

tangan mungil chenle diberikan ke genggaman jisung, menyerahkan semua yang ada pada diri chenle kepada pemuda jangkung itu.

"congratulations," ucap paman wong sambil menepuk bahu jisung kemudian berlalu bergabung dengan yang lainnya.

ice [jichen] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang