gue habis diceramahin sahabat gue. dua hari lagi gue siap ketemu lo. taman kota?
hanya beberapa kalimat itu bisa membuat jisung senangnya bukan main. terima kasih kepada sahabat soulmate-nya yang sudah menceramahi soulmate-nya.
jisung berangkat ke sekolahnya untuk berlatih dengan hati yang berbunga-bunga. tapi tetap saja, wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun.
"ngapa lo?" tanya jeno sewaktu jisung memasuki ruang musik. walaupun wajahnya tetap datar, para sahabatnya tentu bisa membedakan bagaimana jisung bahagia, sedih, panik, khawatir dan sebagainya. pertemanan mereka sudah sangat lama, itu bukan hal yang luar biasa lagi bagi jisung.
"gue bakal ketemu soulmate gue!" seru jisung.
"AKHIRNYA?!" seru mereka semua. mereka juga sudah lelah dengan segala keluh kesah yang jisung lontarkan kepada mereka membuat mereka juga berpikir sangat keras.
"besok di taman kota. doain semoga nggak ada halangan lagi ya," kata jisung.
"amiiiiin! udah capek gue dengerin cerita-cer–"
kata-kata mark terhenti karena menangkap satu luka di lengan jisung.
"lo cutting? ikut-ikut soulmate lo?" tanya mark kemudian.
"gila ini panjang banget," kata donghyuck setelah menyibak paksa seragam bagian lengan jisung.
"inimah bukan cutting," kata renjun. "pengen bunuh diri tapi nggak tau letak nadi," lanjut renjun sambil meringis.
"gue capek anjir sama dia. gue lebih khawatir daripadi ngerasa sakit," sahut jisung. "biarin dia ngerasa sakit dari soulmate-nya. sama kayak gue biasanya," lanjut jisung.
"ngeri banget."
❄️
"ayo istirahaaaaat!" seru donghyuck. mereka sudah berlatih selama kurang lebih lima jam dan donghyuck sudah merasa lapar.
"gue bawa bekal buat kalian. biar nggak ngeluarin uang juga," kata chenle seraya membawa dua tote bag ke tengah ruangan.
"waaaah! makasih chenleee!" seru donghyuck. pemuda manis ini memang selalu bersemangat soal makanan.
"gue bikin rawon kebanyakan. suka semua kan?" tanya chenle.
"suka," jawab mereka serempak.
"lo bisa masak apa aja gila? cake bisa, bikin kopi enak, minuman lain enak, pasta bisa, masakan indo pun bisa," kata jeno.
"lo harusnya buka restoran bukan café, le," sahut jisung.
"enak banget gila," gumam donghyuck.
"besok mau masuk tata boga?" tanya renjun.
chenle langsung menolehkan kepalanya ke renjun, "nggak ko, gue cuma suka masak doang. tapi bukan cita-cita gue di situ."
semua orang di sana langsung menganggukan kepalanya.
❄️
"gue lagi pengen traktir kalian," kata jisung tiba-tiba saat mereka sedang membereskan alat-alat musik yang mereka gunakan. latihan sudah selesai dan akan dilanjut senin besok.
"di kafe chenle aja!" seru donghyuck. "gue lagi pengin greentea cheesecake-nyaa," lanjut donghyuck.
"makasih banget loh kalian suka banget sama menu-menu di kafe gue," kata chenle.

KAMU SEDANG MEMBACA
ice [jichen] ●
Fiksi Penggemarperjuangan jisung park seorang ice prince sekolah dalam mencari sang belahan jiwa. belahan jiwa yang selalu melukai tubuhnya sendiri. WARN‼️ [ bxb, written in lowercase, local!au, soulmate!au, semibaku, shortfiction ] →this book contain some mental...