two

33.5K 4.6K 1.3K
                                    

"halo chenle," sapa renjun setelah chenle memasuki ruang musik.

"hai ko," balas chenle pelan.

"kalian udah saling kenal?" tanya donghyuck. dia kira satu ruangan ini belum mengenal chenle dengan akrab.

"chenle owner kafe favourite gue," jawab renjun. semua orang yang ada di ruangan itu sangat terkejut. siapa yang tidak terkejut, anak kelas sebelas sudah memiliki kafe nya sendiri. sangat luar biasa.

"love again café?!" seru donghyuck. chenle hanya mengangguk sebagai jawaban.

"waaahh, lo keren banget," kagum jeno. "jaemin suka banget kopi di sana," lanjutnya.

"kak jaemin? yang pesen kopi paling pait di dunia?" tanya chenle pelan. jaemin, pelanggan setia kafenya yang tidak akan pernah dia lupakan. bagaimana orang bisa meminum kopi sepahit itu?

"iya, hahaha," balas jeno. "makasih karna udah buat kopi seenak itu, kata jaemin," lanjut jeno.

oh, aku lupa memberitahu. setiap dari mereka di dunia ini akan bisa bertelepati dengan soulmate-nya bila mereka sudah saling bersentuhan. juga akan mendapatkan lambang soulmate mereka sendiri di nadi mereka. entah di pergelangan tangan atau di leher.

"oke lah, ayo kita latihan," kata mark. dia membagikan kertas partitur yang harus mereka pelajari.

"dipelajari sendiri-sendiri dulu sampe istirahat pertama. nanti setelah istirahat kita coba barengan," perintah mark.

❄️

"lo belajar piano dari kapan?" tanya jisung ke chenle.

"dari kecil," jawab chenle singkat.

"lo beneran nggak kepanasan? gue aja nggak pakai sweatshirt gitu panas," tanya jisung lagi.

"nggak."

"lo bisa jawab lebih panjang nggak sih?" protes jisung.

"lo kenapa jadi cerewet gini? biasanya muka datar aja," cibir chenle. dia heran sendiri, kenapa ice prince sekolahnya bisa secerewet ini waktu di dekatnya. padahal ini juga pertemuan pertama mereka.

"emang kenapa kalau cerewet?" tanya jisung.

"berisik tau nggak?" balas chenle. jisung yang mendengar hanya bisa menekuk bibirnya. dia meninggalkan chenle sendiri dengan partitur yang sibuk dia bolak-balik.

"sung? lo aneh," kata mark pelan.

jisung natap kakak kelasnya itu bingung, "apa?"

"lo langsung ngobrol sama chenle? bahkan lo yang ngawalin? lo baru pertama kali ketemu kan?" tanya jeno beruntun.

"gue gitu?" tanya jisung pelan.

"iya. lo ngerasa tertarik sama chenle?" tanya mark.

jisung ngambil bass nya kemudian duduk di samping mark, "mungkin? emang kenapa?"

"gue waktu pertama ketemu donghyuck langsung tertarik sama dia," jawab mark. dia menatap donghyuck dan soulmate manisnya menganggukan kepalanya, mengerti pikiran sang belahan jiwa. "mungkin chenle soulmate lo?" lanjut mark.

"dia juga selalu pake sweatshirt atau hoodie. jangan-jangan dia nyembunyiin lukanya," tebak jeno.

jisung menghela napasnya pelan, "mungkin malam ini gue bakal ngirim pesan buat soulmate gue lagi."

ice [jichen] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang