nine

26.2K 3.6K 430
                                    

hari ini adalah hari perlombaan mereka. tidak terlalu terburu-buru karena lomba akan diadakan lumayan siang dan sekolah mereka menjadi tuan rumah. sejak semalam chenle sudah gugup, dirinya takut akan menjadi perusak band kebanggan sekolah itu. untung saja sudah ada jisung di sebelahnya, tidak akan ada sayatan lagi ditangannya.

"nggak usah gugup gitu, lo jadi pelengkap kita. kak jaemin bangga lo yang gantiin posisi dia," kata jisung saat menenangkan soulmate manisnya.

sekitar pukul setengah tujuh chenle dan jisung sudah sampai di sekolah mereka. suasana pagi ini tidak seperti biasa–tempat parkir tidak seramai biasa  dan koridor yang belum dipenuhi para murid. perlombaan kali ini diadakan hari minggu dan diadakan bersamaan dengan festival tahunan sekolah, akan ada banyak murid dari luar sekolah datang untuk menonton perlombaan ini atau sekedar refreshing.

"ji? kenapa lo suka ngerangkul pinggang gue kalau lagi jalan?" tanya chenle tiba-tiba.

"kenapa lo suka manggil gue ji?" tanya jisung balik.

"nggak tau, enak aja gitu. pendek," balas chenle sekenanya.

"yaudah gue juga. enak dipeluk lo tuh, tapi masa gue peluk lo waktu jalan? yaudah gue rangkul pinggang lo aja," jelas jisung seraya membuka pintu ruang musik.

"good morning," sapa chenle. mark, donghyuck, dan renjun yang sudah sampai langsung menyapa chenle balik.

"kemeja lo le," kata mark sambil menyodorkan satu bungkusan berisi kemeja.

"oh my god," gumam chenle. tangannya segera meraih bungkus itu dan mengeluarkan isinya, "goddamn, this is so cool!"

jisung terkekeh kecil, "try it."

chenle membentangkan kemeja dengan bordiran bertuliskan dream band di belakangnya–kemeja yang hanya bisa dipakai anggota dream band.

"this such an honor i can wear this shirt," kata chenle seraya memakai kemeja tersebut.

"so are we. kita bangga bisa sepanggung sama lo," balas renjun. tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan dua sosok pemuda yang ternyata jeno dan jaemin.

"wow, chenle! lo cocok pake itu!" seru jaemin saat melihat chenle memakai seragam band nya.

"thanks kak, makasih udah nyerahin posisi lo ke gue," kata chenle. senyumnya mengembang lebar, sangat bahagia diberi kepercayaan untuk menggantikan posisi kakak kelasnya itu. semua orang yang ada di ruangan tersebut tertegun melihat senyum lebar chenle–kecuali jisung tentunya.

chenle mengerutkan keningnya saat menyadari keanehan di ruangan tersebut, "pada kenapa?"

"lo pada kenapa sih?" tanya jisung yang ikut sadar akan keanehan sahabat-sahabatnya.

"lo senyum?" tanya mark pelan sambil menunjuk chenle.

"manis banget," lirih jeno.

"my god," kata renjun pelan.

saat mereka masih terkejut akan senyuman chenle, tiba-tiba johnny masuk. menginterupsi supaya mereka berlatih beberapa kali lagi, "dek! ayo latihan dulu! kalian ngapain?"

"OH MY GOD!! YOU'RE SO ADORABLE!!"

❄️

pukul sepuluh perlombaan dimulai, walaupun perlombaan besar tetapi digelar dengan santai. semua pengunjung dapat menyaksikan semua peserta lomba.

chenle di backstage mulai gugup kembali, band mereka akan bermain sebagai penutup yang artinya dia akan melihat semua lawannya terlebih dahulu.

ice [jichen] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang